Info 
*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran film Hamilton yang bisa saja mengganggu buat kalian yang belum menonton.
Pada September ini, layanan streaming Disney+ Hotstar resmi meluncur di Indonesia. Platform streaming milik Disney tersebut pun memiliki sejumlah konten orisinal, salah satunya adalah film yang berjudul Hamilton (2020).
Sebenarnya, Hamilton merupakan sebuah nama dari pentas musikal teater Broadway yang telah memenangkan sejumlah penghargaan dan populer dalam lima tahun terarkhir. Pentas yang diproduksi Lin-Manuel Miranda ini mengisahkan perjalanan hidup Alexander Hamilton yang merupakan salah satu bapak penemu dari Amerika Serikat. Nah, pentas teater tersebut pun didokumentasikan dalam bentuk film yang kemudian dirilis secara streaming.
Nah, sebelum kalian nonton filmnya di Disney+ Hotstar, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR di bawah ini!
Perjalanan Hidup Alexander Hamilton dalam Dua Babak
Film ini mengisahkan perjalanan hidup dari Alexander Hamilton (Lin-Manuel Miranda), mulai dari hanya seorang anak yatim hingga menjadi tokoh di pecahan lembaran uang 10 dolar Amerika Serikat. Selain itu, kita juga akan disaksikan dengan hubungan rivalitas antara Hamilton dengan Leslie Odom Jr. (Leslie Odom Jr.) dan juga kisah romansanya bersama Elizabeth Schuyler (Phillipa Soo).
Nah, seluruh kisah kehidupan dari sang Bapak Penemu tersebut pun diceritakan dalam dua babak. Pada babak pertama kita lebih berfokus pada pengenalan tokoh-tokoh utamanya serta keterlibatan Hamilton dalam perang Amerika Serikat melawan Britania Raya. Bisa dibilang, babak ini penuh dengan konflik yang lekat dengan nuansa peperangan.
Lalu, babak kedua pun mengambil latar waktu beberapa tahun setelah babak pertama, tepatnya usai perang berakhir di Amerika Serikat. Di babak ini, Hamilton memegang jabatan sebagai menteri keuangan pertama di Amerika Serikat. Buat kalian yang suka dengan perpolitikan Amerika Serikat mungkin akan sangat enjoy saat menonton babak kedua dari film ini. Soalnya, politik AS tersebut dibawakan dengan cara yang menarik dan enggak membosankan.
Konsep pembagian dua babak yang sudah ada dari versi teaternya ini pun cukup menarik. Soalnya, pembangunan jalan ceritanya menjadi lebih apik dan enggak terburu-buru. Peononton juga dapat lebih bisa memahami fase penting dari kehidupan sang tokoh utama, yaitu masa perang dan juga era awal kemerdekaan Amerika Serikat.
Lalu, soal keakuratan film musikal ini dengan sejarah aslinya, bisa dibilang enggak terlalu sama persis. Sebab, ada beberapa poin sejarah yang dihilangkan karena keterbatasan durasi dan juga ada sejumlah tambahan yang sebenarnya enggak ada di sejarah aslinya untuk kepentingan jalan cerita. Namun, sebagai penonton kalian kemungkinan masih akan bisa menangkap garis besar dari kehidupan sang Bapak Penemu lewat film ini.
Narasi dengan Lagu Hip Hop yang Asyik Didengar
Mengingat Hamilton merupakan film dokumentasi dari teater musikal, maka enggak mengherankan kalau sepanjang filmnya kita bakal disajikan dengan nyanyian lagu. Bahkan, seluruh dialognya merupakan sebuah nyanyian.
Nah, narasi dengan lagu inilah yang menjadi hal yang paling menarik perhatian dari film ini. Soalnya, untuk sebuah pentas yang bertema sejarah, Hamilton memilih genre yang terbilang enggak biasa, yaitu hip hop. Beberapa narasi antarkarakternya bahkan dilakukan dengan cara rap, seperti dalam lagu “Cabinet Battle” yang mengambil latar debat politik dengan konsep rap battle.
Buat kalian yang pada dasarnya suka dengan tontonan bertema musikal pasti bakal langsung kepincut dengan sejumlah soundtrack yang ada di pertunjukkan ini. Sebab, seluruh lagu yang ada di film ini dari awal hingga akhir akan sangat asyik buat didengar karena mampu menyampaikan narasi serta emosi ceritanya dengan cara yang unik.
Akting para Pemain yang Bikin Terbawa Emosi
Meski ‘hanya’ tampil di panggung, bukan berarti penampilan dari pemain di Hamilton enggak totalitas seperti sedang bermain dalam film. Kemampuan berkating dari seluruh pemain di pentas ini patut diacungi jempol karena mampu menggambarkan berbagai macam ekspresi. Enggak cuma itu, kemampuan berakting mereka juga mampu membuat penonton terbawa emosi.
Satu poin penting lagi perihal penampilan pemainnya adalah beberapa di antaranya sukses memerankan dua tokoh berbeda dengan ciri khas masing-masing. Hal ini dilakukan oleh Daveed Diggs (Marquis de Lafayette/Thomas Jefferson), Okieriete Onaodowan (Hercules Mulligan/James Madison), Anthony Ramos (John Laurens/Philip Hamilton), serta Jasmine Cephas Jones (Peggy Schuyler/Maria Reynolds)
Oh ya, enggak ketinggalan juga penampilan Jonathan Groff yang berhasil mencuri perhatian berkat tingkah konyolnya dengan berperan sebagai King George III.
Tata Panggung yang Apik nan Canggih
Tata panggung tentunya menjadi salah satu aspek yang penting dalam sebuah pentas teater. Hal ini pun berhasil diwujudkan oleh Hamilton yang memiliki panggung dengan tata letak yang apik serta multifungsi.
Selain itu, panggung yang ada di pentas tersebut dilengkapi dengan teknologi canggih pada bagian tengahnya yang bisa berputar. Momen penggunaan paling keren dari teknologi tersebut paling terasa saat rotasi pemain di lagu “Satisfied” yang membuat mereka seolah mundur ke masa lalu.
Penampilan dari tata panggung pentas teater ini juga digambarkan dengan gaya sinematografi dengan berbagai maca angle kamera, layaknya film biasanya. Hal ini tentunya membuat seluruh sudut panggung jadi lebih tersorot dan berbeda dengan pengalaman menyaksikan langsung di teater yang mana mata penonton hanya berfokus pada satu angle saja.
***
Secara garis besar, film Hamilton bakal cocok buat kalian yang suka dengan tontonan bergenre musikal maupun sejarah atau sekadar gemar dengan lagu hip hop. Kalau kalian berminat, film musikal ini sudah bisa ditonton legal dengan cara berlangganan layanan streaming Disney+ Hotstar.
Nah, kalau kalian sudah nonton filmnya, jangan lupa untuk tulis pendapat kalian dalam kolom review yang ada di bagian atas artikel ini, ya! Nantikan ulasan menarik film lainnya hanya di KINCIR!
