Siapa sih, yang tidak kenal dengan aktor Jet Li? Pasti kamu tahu semua tentang aktor keturunan Singapura ini. Tidak hanya aktor, Jet Li juga seorang produser film, seniman bela diri.
Laki-laki kelahiran Beijing, China ini pertama kali menyabet juara pertama wushu pada usia 11 tahun. Namun usia 17 tahun ia memilih ‘pensiun dini’ dari kejuaraan wushu. Ternyata keputusannya tersebut melatarbelakangi kesibukannya sebagai aktor.
Film berjudul “Shaolin Temple” menjadi debut pertamanya sekaligus melambungkan namanya sebagai seorang bintang di negaranya. Lalu, sejak 1994, Jet Li tak hanya membintangi film berbahasa lokal tapi juga Inggris. Salah satu film jadul Hollywood yang pernah ia bintangi adalah Romeo Must Die, Kiss of the Dragon dan The Forbidden Kingdom.
Seni bela diri wushu dalam kehidupan Jet Li
Sebelum ia pensiun di usia 17 tahun sebagai atlet wushu, Jet Li berguru dengan Wu Bin. Wu Bin sendiri adalah adalah pelatih wushu yang telah berhasil mendidik atlet hingga menjadi juara di China.
Namun ada hal menarik kenapa Jet Li bisa terjun ke dunia bela diri wushu, guys! Sebab, saat ia berusia 2 tahun, Jet Li kehilangan seorang ayah. Barulah pada usia 8 tahun ia mempelajari wushu dengan serius. Alasannya karena keluarganya sangat miskin hingga tak bisa membiayai Jet Li untuk sekolah.
“Aku dari keluarga yang sangat miskin dan kami nggak punya uang untuk sekolah di tempat yang bagus, jadi sekolah olahraga yang terbaik; bisa dapat makan dan punya kesempatan keluar dari China,” ucap Jet Li kepada Muscle & Fitness magazine.
Jerih payangnya ternyata membuat Jet Li berhasil menjadi atlet wushu. Sebagai hasilnya, ia bisa keliling ke 45 negara berkat Beijing Wushu Team. Hingga pada akhirnya ia bertemu dengan Presiden AS, Richard M. Nixon pada 1974.
Jet Li pun menguasai beragam gaya wushu, ia juga menguasai senjata utama wushu, seperti Sanjiegun (Staf Tiga Bagian), Gùn, Dao (Pedang Lebar), Jian (Pedang Lurus).
Debut Jet Li di The Shaolin Temple
Ketenaran yang diperoleh dari kemenangan olahraganya mengarah pada karier sebagai bintang film seni bela diri; dimulai di daratan China dan kemudian berlanjut ke Hong Kong. Dengan ketenaran yang dimilikinya, ia membintangi film pertamanya berjudul “The Shaolin Temple” yang disutradarai oleh Chang Hsin Yen.
Bahkan film tersebut memberi pengaruh di negeri Tirai Bambu tersebut. Pada awalnya, tidak banyak orang yang tahu tentang Kuil Shaolin. Setelah film keluar barulah sangat populer. Banyak turis yang datang, dan meningkatnya sekolah seni bela diri.
Shaolin Temple adalah film seni bela diri pertama yang berlokasi di Kuil Shaolin, sebuah biara Buddha kuno yang dipuja sebagai tempat kelahiran bela diri wushu paling terkenal di Tiongkok, atau seni bela diri tradisional Tiongkok.
Sama mengejutkannya dalam sebuah wawancara di acara bincang-bincang populer Tiongkok “A Date With Luyu”, bahwa Jet Li saat itu dibayar hanya 1 yuan atau setara dengan Rp2.500/hari saat syuting film. Dengan semua pendapatan diperhitungkan, dia menghasilkan sekitar USD 750 atau Rp10,7 juta.
“Ingat, aku hanya laki-laki biasa. Saya beruntung, belajar seni bela diri. Sekarang saya beruntung membuat film,” kata Li dalam wawancara lain dengan Majalah Kung Fu.
Film ini kurang lebih membutuhkan proses syuting selama dua tahun dengan metode produksi yang cukup primitif alias belum canggih seperti saat ini. Pekerjaan juga harus dihentikan selama enam bulan ketika Jet Li mengalami patah kaki saat adegan perkelahian yang menegangkan.
Terlepas dari kondisi yang sulit tersebut, Jet Li mengatakan bahwa syuting Shaolin Temple masih seperti liburan.
“Bagian terbaik dari pembuatan film itu adalah kami tidak perlu berlatih lagi. Meskipun kami bangun pukul lima atau enam untuk sampai ke lokasi syuting, dan syuting dari pukul delapan hingga matahari terbenam, itu bukan apa-apa,” lanjutnya.
Penonton film di Hong Kong berbondong-bondong ke bioskop untuk melihat Shaolin Temple setelah rilis pada musim dingin. Dengan minat pada sejarah Shaolin Temple yang bangkit kembali, China memiliki keuntungan dari segi pariwisata.
Sinopsis Shaolin Temple
Film ini mengangkat sosok Kaisar Tang dikhianati oleh salah satu jenderalnya, yang mengangkat dirinya sebagai kaisar di Ibukota Timur. Putra salah satu pekerja budaknya melarikan diri ke Kuil Shaolin, belajar kung fu, dan berangkat untuk membunuh pengkhianat, yang membunuh ayahnya.
Para biksu harus membantunya, dan dalam prosesnya, mereka menyelamatkan kaisar sejati, yang sangat menghargai mereka.
Pencapaian Shaolin Temple di Box Office
Film “Shaolin Temple” di China, memeroleh pendapatan kotor tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 161 juta yuan dan diperkirakan telah menjual lebih dari 300 juta tiket di negara tersebut.
Sedangkan di Hong Kong, film ini menjual 700 ribu tiket dan meraup 16 ribu HKD atau 2,6 juta dolar AS, jelas menjadikannya film terlaris keempat tahun 1982 di Hong Kong.
Di Jepang, film ini adalah film terlaris keempat tahun 1982, dengan pendapatan sewa distribusi 1,65 miliar. Sedangkan di Korea Selatan, film ini menjual 294 ribu tiket di Seoul, setara dengan perkiraan pendapatan kotor sekitar 882 juta won atau 1,2 juta dolar AS.
Total perkiraan pendapatan kotor box office film tersebut menjadi sekitar 106,424 juta dolar AS di Asia Timur.
Film yang dibintangi Jet Li ini sebagian besar bertanggung jawab untuk mengubah Biara Shaolin menjadi tujuan wisata utama, baik di China maupun internasional. Popularitas film tersebut dengan cepat mendorong para pembuat film di China dan Hong Kong untuk memproduksi lebih banyak film berbasis Shaolin.
Bagaimana menurut kamu? Jangan sungkan tulis di kolom komentar, ya! Jangan lupa untuk terus kunjungi KINCIR agar kamu enggak ketinggalan berita terbaru seputar esports lainnya.