Sophie Turner Vs. Famke Janssen, Siapa Pemeran Jean Grey Terbaik?

Sepanjang sejarah X-Men, ada dua pemeran Jean Grey yang sudah nampang di layar lebar. Sebagai penentu standar sebagai sosok Jean Grey perdana di X-Men, banyak yang terpukau dengan penampilan Famke Janssen sebagai sang Dark Phoenix. Tiga tahun lalu, berbekal popularitas tinggi dari serial Game of Thrones, Sophie Turner hadir sebagai Jean Grey generasi baru yang sukses mencuri perhatian.

Dua bintang ini memiliki kualitas berbeda dan menawarkan keunikan tersendiri. Namun, dalam kesempatan ini, KINCIR mau coba menganalisa siapakah yang lebih unggul dalam memerankan sosok Jean Grey.

Yuk, intip ulasan di bawah ini.

 

Fisik

Via Istimewa

Teridentifikasi sebagai mutan kelas Omega yang mengusung kekuatan telepati dan telekinesis dahsyat, Jean Grey adalah salah satu entitas terkuat di semesta X-Men. Menurut versi komik, Grey tercatat memiliki tinggi 167 cm. Uniknya, Janssen dan Turner sama-sama memiliki tubuh semampai, yaitu 182 cm dan 175 cm.

Bisa kalian cermati, perihal tinggi badan, Turner lebih mendekati Jean Grey di komik. Namun, jika memperhatikan warna rambut, Janssen lebih mirip Grey versi komik dengan mahkota kepala yang merah menyala. Ini semakin menguatkan persona Grey sebagai sang Dark Phoenix.

Kekuatan

Di versi komik, Grey sudah memamerkan kekuatan dahsyat yang menembus skala. Enggak cuma bisa menghancurkan alam semesta, Grey sudah berkali-kali kembali dari kematian berkat kekuatan Phoenix. Di layar lebar, Grey belum memamerkan kekuatan kosmik yang luar biasa. Namun, tetap saja sosok mutan satu ini menjadi ancaman yang mengerikan. Terlebih kala sudah enggak bisa membedakan antara kawan dengan lawan.

Untuk perihal kekuatan, Jean Grey besutan Famke Janssen terasa lebih mengancam. Selain mengusung kekuatan yang mampu melenyapkan manusia menjadi debu, Janssen juga dipenuhi dengan aura mencekam.

Di Dark Phoenix, Turner belum menunjukkan kekuatan yang bisa disandingkan dengan Grey versi X-Men: The Last Stand (2006). Kalian akan lebih disajikan konflik internal di dalam diri Grey (Sophie Turner) yang menerima kekuatan kosmik.

 

Akting

Hadir di tiga film X-Men, Famke Janssen lebih memiliki banyak peluang untuk mendalami karakter Jean Grey dibandingkan dengan Sophie Turner. Imbasnya, KINCIR merasa aktris kelahiran Belanda ini tampil lebih memukau dalam memerankan sosok Dark Phoenix.

Selain itu, seperti yang sudah KINCIR bahas di atas, Janssen hadir dalam narasi yang bikin emosi campur aduk. Tentu kalian ingat bagaimana epik-nya adegan ending film X-Men: The Last Stand (2006), saat Wolverine (Hugh Jackman) terpaksa membunuh Grey demi menyelamatkan peradaban umat manusia.

Sementara itu, Turner yang hanya hadir di dua judul film X-Men (Apocalypse, Dark Phoenix) memang sudah memberikan akting maksimal. Sayang, narasi di dua film mutan tersebut gagal ngasih impact dahsyat ke penonton. Hasilnya, penonton dibuat kecewa dengan ending yang menafikan ekspektasi tinggi.

Kisah Cinta

Sejak dihadirkan pada X-Men (2000), Grey sudah terlibat cinta segitiga yang cukup pelik dengan Wolverine (Hugh Jackman) dan Scott Summers alias Cyclops (James Marsden). Walaupun sejatinya menjadi tunangan Cyclops, Grey sebenarnya kagum dengan sosok Wolverine. Sayangnya, kisah cinta tiga mutan ini berakhir tragis.

Ketika sedang mencari jasad Grey di Danau Alkali, Cyclops malah berakhir tewas di tangan tunangannya. Pun begitu di akhir film, Wolverine terpaksa membunuh Grey yang sudah dirasuki kekuatan Phoenix.

Via Istimewa

Berbeda dengan trilogi orisinal X-Men, kisah cinta Grey (Sophie Turner) enggak dieksplor lebih dalam. Selain mengambil latar ketika Wolverine belum bergabung di X-Men, Simon Kinberg  yang menggarap naskah X-Men: Apocalypse (2016) mengambil jalan cerita yang lebih menitikberatkan ke pengembangan sosok En Sabah Nur (Oscar Isaac) sebagai antagonis utama.

***

Dari poin ulasan di atas, KINCIR menobatkan Famke Janssen sebagai pemeran Jean Grey terbaik di dalam semesta X-Men. Enggak ada yang salah dari Sophie Turner sebagai aktris penuh talenta. Hanya saja, aktris kelahiran Inggris ini kurang diberikan kesempatan lebih untuk mendalami karakter Jean Grey.

Apakah kalian setuju dengan ulasan di atas? Kasih tahu pendapat kalian di kolom komentar bawah, ya.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.