Film animasi bisa dibilang menjadi salah satu jenis tontonan yang bisa dinikmati oleh orang dari berbagai kalangan usia, baik muda ataupun tua. Sayangnya, produksi film animasi di Indonesia masih terbilang minim dan yang dirilis di bioskop bisa dihitung menggunakan jari tiap tahunnya saking sedikitnya. Berkaitan dengan hal ini, Chandra Endroputro selaku salah satu animator ternama Tanah Air pun akhirnya buka suara.
“Salah satu alasannya adalah kekurangan SDM (Sumber Daya Manusia). Tapi lebih tepat sebenarnya membuat film animasi itu ternyata tidak mudah. Ada elemen-elemen yang di luar kemampuan pelaku industri animasi, seperti bisnis filmnya sendiri, lalu ada juga manajemen produksi film, dan yang terakhir baru SDM,” ungkap Chandra Endroputro dalam sesi wawancara virtual pada cara Festival Film UPH 2020.
Menurut Chandra, ketiga faktor tersebut dapat diatasi jikalau industri animasi bisa bekerja sama dengan perusahaan film. Soalnya, perusahaan film sudah paham seluk-beluk dunia bisnis persinemaan sehingga bisa memasarkan film animasi tersebut dengan baik.
Selanjutnya, Chandra Endroputro juga menanggapi banyaknya animator asal Indonesia yang justru lebih banyak berkarier di Hollywood ketimbang Tanah Air. Menurutnya, hal itu membuktikan bahwa kualitas beberapa animator Indonesia sudah memiliki kelas internasional. Namun, yang menjadi masalah adalah Indonesia akan kekurangan animator terbaik jika mereka yang memiliki kualitas bagus lebih memilih berkarier di luar negeri.
Hal ini pun menjadi permasalahan yang cukup rumit bagi industri perfilman animasi Indonesia menurut Chandra Endroputro. Meski begitu, dia berharap agar para animator yang berkarier di luar negeri tersebut mau kembali lagi ke Indonesia dan membangun studio animasi mereka sendiri di Tanah Air. Jika seluruh animator lokal menerapkan ini, Chandra yakin industri perfilman animasi Indonesia akan berkembang dengan pesat.
Sekadar informasi, Chandra Endroputro juga menjadi salah satu juri di ajang Festival Film UPH yang digelar pada tahun ini. Chandra yang menjadi juri untuk kategori animasi pun berharap agar para pesertanya enggak kehilangan minat menjadi animator agar bisa memajukan industri animasi di Indonesia. Apalagi, pemenang dari Festival Film UPH juga mendapatkan beasiswa di universitas tersebut.
Nah, apakah kalian sepakat dengan solusi permasalahan industri film animasi Indonesia seperti yang diungkapkan Chandra Endroputro? Share pendapat kalian di bawah dan ikuti terus KINCIR untuk kabar terbaru seputar film lainnya, ya!