Marvel Studios telah mengumumkan sejumlah proyek terbarunya yang akan tergabung dalam MCU Phase 5 beberapa waktu lalu. Salah satunya adalah Captain America: New World Order yang jadi film pertamanya Sam Wilson sebagai Captain America. Film ini pun dikonfirmasi akan menampilkan superhero Israel bernama Ruth Bat-Seraph atau yang lebih terkenal dengan sebutan Sabra.
Pengumuman hadirnya superhero asal Israel dalam film ini pun langsung menuai kontroversi di media sosial. Pasalnya, banyak yang menganggap tidak etis bagi Marvel Studios untuk menghadirkan karakter superhero yang berasal dari negara yang sedang mengalami konflik. Apalagi, dalam komiknya Sabra dikisahkan sebagai anggota dari badan intelejennya Israel, yaitu Mossad.
Dalam wawancaranya bersama The New York Times, pihak Marvel Studios akhirnya buka suara terkait kontroversi akibat hadirnya Sabra dalan film Captain America 4. Mereka berjanji bahwa, meski karakternya terinspirasi dari komik, sosok Sabra yang akan muncul pada filmnya akan disesuaikan dengan keadaan sekarang. Simpelnya, Marvel akan mengubah latar belakang Sabra pada filmnya nanti.
“Meski karakter dan cerita kami terinspirasi dari komik, mereka selalu dihadirkan dengan cara segar untuk menyesuaikan dengan penonton masa kini. Pembuat film mengambil pendekatan baru dengan karakter Sabra yang pertama kali diperkenalkan dalam komik lebih dari 40 tahun yang lalu,” ungkap pihak Marvel Studios.
Pihak Marvel Studios memang tak menjelaskan lebih lanjut apa perubahan yang akan mereka lakukan pada Sabra dalam filmnya nanti. Namun, perubahan itu kemungkinan besar akan berkaitan dengan latar belakangnya sebagai anggota Mossad, bukan statusnya sebagai orang Israel. Sebab, rasanya tak mungkin Marvel menggaet aktris Israel untuk memerankan karakter yang bukan berasal dari negaranya.
Film Captain America: New World Order rencananya akan rilis di bioskop pada 3 Mei 2024 mendatang. Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan perubahan superhero Israel Marvel tersebut?