Berawal dari film pertama Iron Man (2008), Marvel Cinematic Universe (MCU) kini telah berkembang menjadi semesta film yang disukai oleh banyak kalangan. Orang yang dulunya enggak tertarik nonton film superhero, termasuk yang dulu sempat menganggap film superhero hanya untuk anak-anak pun mulai menikmati berbagai film maupun serial MCU.
Kini berbondong-bondong orang enggak mau ketinggalan setiap ada film MCU terbaru yang dirilis. Buktinya, penjualan tiket presale film MCU pasti selalu ludes dalam waktu singkat. Kamu pastinya pernah, ‘kan, merasakan enggak kebagian tiket film MCU karena kurang cepat mengikuti presale?
Lewat 29 film yang telah dirilis hingga Thor: Love and Thunder (2022), MCU telah meraup pendapatan fantastis sebanyak 27,2 miliar dolar (sekitar Rp409 triliun)! 10 dari 29 film MCU bahkan berhasil mendapatkan pemasukan hingga lebih dari 1 miliar dolar. Lantas, apa yang membuat banyak orang masih betah menonton film MCU selama 14 tahun hingga membuat sebagian besar filmnya sukses besar?
Kesukesan MCU tentunya enggak lepas dari usaha Kevin Feige, sang presiden Marvel Studios. Feige-lah yang punya ide untuk menciptakan semesta film yang saling berkesinambungan setelah sadar bahwa hak cipta pembuatan film anggota inti Avengers masih dipegang oleh Marvel. Ide gilanya Feige yang dulunya dianggap mustahil di dunia film ternyata berhasil, hingga membuat studio lain mengikuti tren pembuatan semesta film.
Walau semakin banyak studio film yang membuat semesta film mereka sendiri, Feige mengaku bahwa dia sama sekali enggak merasa tersaingi. Sebagai penggemar komik, Feige malah antusias untuk menyaksikan semesta film lain yang diadaptasi dari komik luar Marvel.
“Saya selalu percaya dalam memperluas definisi tentang apa itu film Marvel Studios. Kami mencoba membuat penonton datang kembali dalam jumlah yang lebih besar dengan melakukan hal yang enggak terduga dan enggak hanya mengikuti pola atau formula yang telah ada,” ujar Feige kepada Variety tentang caranya mengembangkan MCU.
Apa yang dikatakan Feige memang terbukti! Kamu bisa melihat bahwa Marvel Studios mulai melakukan banyak eksperimen, khususnya untuk film dalam MCU fase 4. Hal paling jelas yang kini dilakukan Marvel Studios adalah mereka semakin memperlebar diversitasnya lewat Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings (2021), yang menjadi film solo superhero Asia pertama di MCU.
Mereka juga mengangkat kisah tentang superhero keturunan Pakistan, yaitu Ms. Marvel, lewat serial yang dirilis di Disney+. Kamu juga bisa melihat keragaman para aktor atau karakter yang memeriahkan MCU, yang terdiri dari berbagai etnis. Sadar atau enggak, diversitas yang ditampilkan MCU membuat banyak penonton akhirnya merasa relate karena dirinya diwakilkan lewat karakter tersebut.
Selain memperluas diversitas, MCU juga mulai melakukan eksperimen genre pada film-film mereka. Pada November 2021, Marvel Studios membuat gebrakan dengan merilis Eternals (2021), yang digarap oleh sutradara pemenang Oscar, yaitu Chloe Zhao. Film MCU di tangan sutradara pemenang Oscar? Hasilnya pun keluar dari formula MCU.
Seakan enggak berhenti berinovasi, Marvel Studios mulai menambahkan elemen horor di MCU lewat Doctor Strange in the Multiverse of Madness (2022). Bahkan lewat film garapan Sam Raimi tersebut, Marvel Studios mulai berani menampilkan kesadisan yang selama ini ditahan karena rating “PG-13”.
Sebagai waralaba film yang dikenal dengan komedinya, MCU juga menghadirkan komedi next level lewat serial WandaVision. Siapa sangka, Marvel Studios mengemas WandaVision dalam bentuk sitcom berbagai era. Dari sini kita bisa melihat bahwa Marvel Studios membuktikan film superhero dapat dikemas dalam genre apa saja dan tidak terbatas pada aksi.
Ada satu hal lagi yang membuat penggemar selalu penasaran dengan film-film MCU selanjutnya. Sejak pertama Marvel Studios meluncurkan MCU lewat Iron Man, mereka langsung mempopulerkan kehadiran adegan post credit yang biasanya dibuat menjadi petunjuk untuk film MCU selanjutnya.
Gara-gara tren ini, penonton sampai rela duduk lama di bioskop menunggu credit film berakhir untuk bisa melihat kejutan-kejutan di adegan post credit. Soalnya, Marvel Studios cukup sering memperkenalkan karakter baru lewat adegan post credit, yang pastinya enggak bisa dilewatkan oleh penggemar.
Apa yang ditampilkan di adegan post credit biasanya bakal menciptakan teori di kalangan penggemar. Nah, teori-teori inilah yang membuat penggemar bakal semakin antusias menantikan film MCU selanjutnya. Sebagian besar penggemar pastinya ingin membuktikan apakah teori mereka terbukti benar atau salah.
Dari awal berdirinya MCU saja, Marvel Studios sudah memikirkan hal kecil seperti adegan post credit yang mampu membangkitkan antusias penonton di setiap filmnya. Komunitas penggemar pun semakin aktif karena ada topik pembahasan yang dibahas hanya lewat adegan post credit. Enggak heran penggemar terus dibuat ketagihan dengan kelanjutan MCU.