7 Bukti Ralph Breaks the Internet Sekuel yang Dahsyat

*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.

Film Ralph Breaks the Internet berhasil mendobrak sekuel Disney yang luar biasa. Meski beberapa penonton udah melupakan aksinya sejak enam tahun yang lalu, Ralph Breaks the Internet bisa comeback dan dapat kritik positif seperti film pertamanya, Wreck-It Ralph (2012). Malah, bisa melampaui kesuksesan dari film tersebut.

Harus diakui, meski cuplikan filmnya enggak jelas, tapi plot sekuel ini lebih kompleks dari film pertamanya. Bagi penonton anak-anak, film Ralph Breaks the Internet memanjakan mata di sisi visual. Sedangkan buat penonton dewasa, film ini justru ngasih hal-hal penting walaupun remeh.

Buat lo yang enggak percaya soal kualitas film Ralph Breaks the Internet, lo bisa simak tujuh bukti film ini jadi sekuel dahsyat!

 

1. Pesan Positif tentang Persahabatan

Bahkan, di balik kelemahan alur, sulit untuk kecewa karena punya pesan yang begitu positif dan sangat dewasa untuk film anak-anak. Sekalipun cara Ralph bersikap posesif terhadap Vanellope, hal itu tetap penting bahwa film ini nunjukkin kepada anak-anak bagaimana sikap posesif yang harus dihindari. Ini adalah film tentang menerima dan memahami. Bahwa orang yang lo cintai cenderung bikin pilihan yang bisa bikin lo kesal. Namun, lo enggak boleh melarang kebebasan mereka.

 

2. Konseptualisasi Internet yang Unik

Mencoba untuk mengonseptualisasikan Internet sebagai latar animasi, sebenarnya jadi tantangan bagi penulis dan animator Disney. Hebatnya, tim di balik Ralph Breaks the Internet berhasil visualkan dengan menakjubkan. Bikin lo geleng-geleng kepala, seperti penggambaran satir tentang iklan pop-up, kuis kepribadian, sisi gelap internet, dan komentar netizen.

3. Storyline Vanellope

Kalau di film pertama Ralph yang mengalami krisis eksistensi, giliran Vanellope yang merasakan hal itu di sekuelnya. Meski sama-sama merasakan, sekuelnya ini muncul sebagai premis cerdas yang akhirnya punya kesimpulan berbeda. Ralph menerima takdirnya sebagai villain dalam gamenya, sedangkan Vanellope memutuskan jalan hidupnya sendiri, meski pahit.

 

4. Animasi yang Detail

Enggak mengherankan bahwa film Disney memiliki animasi berkualitas tinggi. Bahkan, serumit penggambaran dunia internet pun, Disney masih konsisten. Desain yang memanjakan mata, pengaturan karakter yang mengesankan, dan animasi yang selalu menyenangkan untuk ditonton. Dunia internet sangat hidup. Sampai-sampai, karena begitu banyaknya detail yang dimasukkan, lo enggak mungkin menangkap semuanya pada satu frame.

 

5. Kejutan Soundtrack

Sejauh ini, kejutan paling menyenangkan dari sekuel ini adalah lagu musikal Alan Menken yang berjudul "A Place Called Slaughter Race." Enggak hanya itu, banyak musisi yang juga dilibatkan dalam soundtrack ini seperti Imagine Dragons dengan “Zero”, Payung Teduh dengan “Sebuah Lagu”, dan sebagainya. Akan tetapi, masih ditunggu jika konsep lagu ini dibawa ke masa depan Disney untuk dinyanyikan bersama.

6. Adegan Post-Credit

Kalau lo belon nonton dan baca artikel ini, berarti lo enggak ada masalah soal spoiler alias bocoran. Soalnya, di adegan post-credit lo bisa lihat easter-egg yang nampilin gambar Frozen 2. Mungkin, buat sebagian orang mikir kalau di film animasi Disney ini enggak ada post-credit yang mengesankan. Namun, gambar singkat tersebut, bisa dibilang jadi cara sempurna untuk mengakhiri film.

 

7. Crossover Para Putri Disney

Di cuplikan, pada dasarnya lo udah lihat sekitar sepertiga dari total konten crossover Disney di Ralph Breaks Internet yang dipamerkan. Sesuatu yang melegakan karena sekuel ini enggak sepenuhnya diisi oleh grup perusahaan Disney. Bahkan, studio yang dianggap kompetitor pun ikut menghadirkan elemen animasinya. Bukan bermaksud untuk mengolok-olok, tapi lelucon yang sebagian besar ditampilkan oleh para Putri Disney mengiyakan fakta yang terjadi. Bahkan, adegan berkumpulnya para putri, jadi momen yang paling menarik.

***

Itulah fakta bahwa film Ralph Breaks the Internet jadi sekuel yang ditunggu dan berhasil keluar sebagai penutup apik Disney di 2018. Mirip Ready Player One (2018) yang penuh easter-egg tentang dunia game, bedanya, unsur-unsur di film ini lebih fokus pada karakter game klasik. Nah, buat lo yang udah nonton, tulis ulasan di kolom review di sini, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.