*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.
Film Wiro Sableng (2018) yang ditunggu banyak orang dari tahun lalu ini patut diapresiasi. Walaupun ada beberapa hal yang mesti dipoles lagi, tetep enggak ngurangin kerennya film ini. Angga Dwimas Sasongko sebagai sutradara pun patut bangga atas karya satu ini. Wajar aja banyak orang penasaran dengan film Wiro Sableng (2018). Soalnya, ada andil dari rumah produksi asal Amerika, 20st Century Fox.
Buat lo yang udah nonton, lo ngeh, enggak? Ternyata masih ada beberapa hal yang belum tuntas di film Wiro Sableng (2018). Memang, sih, hal itu dibuat supaya kita masih antusias nyaksiin sekuel keduanya. Nah, beberapa hal di bawah ini bisa jadi pertanyaan yang sempat lo pikirkan pas nonton film ini.
Berikut, lima hal yang belum terpecahkan dalam film Wiro Sableng (2018). Yuk, kepoin!
1. Kenapa Mahesa Bunuh Orang Tua Wiro Sableng?
Film dimulai dari penyerangan kelompok Mahesa Birawa ke Jatiwalu, sebuah desa tempat Wiro dan orangtuanya tinggal. Desa Jatiwalu diporak-porandakan oleh Bandit Mahesa Birawa. Begitu juga dengan rumah Wiro yang jadi tujuan utama Mahesa ke Jatiwalu.
Mahesa Birawa dan Ranaweleng, bokap Wiro, pun berkelahi. Hingga titik darah penghabisan, Ranaweleng melindungi keluarganya. Alih-alih mau menolong suaminya, Suci, nyokap Wiro juga dihabisi Mahesa. Nah, jadi pertanyaan hingga film berakhir. Kenapa Maehesa bunuh kedua orangtua Wiro? Dendam apa yang sebetulnya dia tanam sampe segitu bencinya dengan Jatiwalu dan Ranaweleng?
2. Apa Sebetulnya Peran Ken Ken?
Lo mungkin udah denger kalau Ken Ken, aktor Wiro Sableng jaman dulu itu bakal ikut tampil di film Wiro Sableng (2018). Yap, tebakan itu memang benar. Ken Ken muncul dan bantuin Wiro pas dia berantem dengan anak buah Mahesa.
Mungkin banyak yang beranggapan kalau Ken Ken hadir hanya sebagai cameo. Akan tetapi, aksinya di film ini bakal sayang banget kalau dia cuma kebetulan jago silat dan enggak sengaja bantuin Wiro. Harusnya, dia ikut andil lagi dalam sekuelnya. Terlebih di film ini, nama Ken Ken juga belum diketahui. Bisa jadi kedepannya Ken Ken bakal muncul kembali.
Baca juga 7 Nilai di Film Wiro Sableng yang Bisa Lo Terapkan
3. Kenapa Bidadari Angin Timur Bantu Wiro Sableng?
Vino G. Bastian juga beradu akting sama istrinya Marsha Timothy. Di film ini, Marsha berperan sebagai Bidadari Angin Timur. Sosok misterius yang sampai film kelar masih belum diketahui ini mengundang pertanyaan, Kenapa dia selalu datangi Wiro?
Mungkin buat lo yang baca novelnya bisa tahu kenapa Bidadari Angin Timur ini muncul dan nolongin Wiro. Akan tetapi, buat mereka yang nonton filmnya pasti ada tanda tanya besar soal sosok Bidadari Angin Timur ini dan alasan ngebantu Wiro. Malah, di awal pertemuan dia sempet bilang kalau Wiro adalah orang yang udah dia tungguin.
4. Kenapa Sinto Gendeng Adopsi Mahesa Birawa?
Sebelum ngadopsi Wiro, Sinto Gendeng sempet mengadopsi Mahesa Birawa. Dia diajarkan silat oleh Sinto sampai bener-bener siap jadi pendekar. Sayangnya, Mahesa berkhianat. Dia nyaris curi Kapak 212 yang bakal diwariskan Sinto gendeng.
Akhirnya, Mahesa pun diusir sama Sinto. Namun, sampai selesai dan Mahesa mati, kita belum tahu kenapa, sih, Sinto Gendeng mengadopsi Mahesa? Kalau adopsi Wiro, ‘kan, karena dia nyaris mati karena dilempar ke api oleh para bandit. Nah, kalau Mahesa sendiri, kenapa dia bisa diadopsi Sinto Gendeng?
5. Munculnya Pangeran Anom
Di post-credit scene, ada adegan yang jadi tanda bshwa film Wiro Sableng (2018) bakal dibikin sekuelnya. Musuh Wiro Sableng berikutnya bisa jadi Pangeran Anom atau dikenal juga Pangeran Matahari. Hal ini keliatan dari kostum corak matahari yang dipake sang pangeran.
Nah, aktor yang bakal meranin Pangeran Anom adalah Abimana Aryasatya. Kemunculan dia di akhir film ini bener-bener bakal bikin lo makin penasaran dan enggak sabar nungguin pertarungan keduanya. Patut ditunggu, nih, aksi mereka!
Kepoin juga 7 Karakter Lain di Film Wiro Sableng yang Punya Senjata Mematikan
***
Film Wiro Sableng (2018) memang cukup berhasil buat nampilin legenda klasik dengan suguhan kekinian. Kita tentu berharap film-film seperti ini terus bermunculan di Indonesia. Nah, di antara lima hal yang belum tuntas di atas, ada yang masih ngeganjel, enggak?