Film 1917 jadi salah satu tontonan yang raih banyak penghargaan di Oscar 2020. Film garapan Sam Mendes ini dapat piala “Best Sound Mixing”, “Best Cinematography”, dan “Best Visual Effect”. Sebelumnya, dalam Golden Globe 2020, film ini juga meraih piala tertingginya.
Film 1917 mengalahkan unggulan lain, seperti Joker dan Once Upon a Time in… Hollywood. Bagaimana enggak? Film ini layaknya masterpiece Sam Mendes yang penggarapannya rumit. Fakta di bawah ini jadi bukti film 1917 memiliki penggarapan rumit.
1. Teknik One Shot dalam Suasana Perang
Masih sedikit sutradara yang berani bertaruh dengan menyajikan film dengan teknik one shot. Terutama film perang yang butuh banyak properti. Sam Mendes pun berani mengambil risiko tersebut dan berhasil bersinar di Oscar 2020.
Apalagi, premis yang dibawanya begitu sederhana, yakni dua tentara yang harus berkejaran dengan waktu dan bergerak gerilya. Makanya, perspektif yang ditampilkan seakan kita ada di dalamnya. Berbeda dari kebanyakan film perang yang isinya suara tembakan dan ledakan.
Kamera senantiasa bergerak dan nyaris seperti enggak ada adegan yang terpotong. Teknik ini membuat proses syuting jadi jauh lebih lama. Oh ya, salah satu adegan dengan one shot paling lama mencapai durasi 9 menit!
2. Film Sehari Semalam
Cerita intinya soal dua orang prajurit yang diminta menyampaikan pesan untuk menarik pasukan sebelum esok hari. Makanya, sepanjang film berlangsung, kita hanya melihat film dari suasana siang, sore, malam, dan balik ke pagi.
Padahal, film 1917 membutuhkan waktu 65 hari syuting. Ditambah, persiapan selama 6 bulan. Saking ingin seperti aslinya, Mendes enggak ingin membuang sedetik momen berharga dalam cerita yang hanya terjadi satu hari satu malam saja. Hasilnya, film ini dapat 10 nominasi di Oscar 2020.
3. Bangun Lokasi Set
Film 1917 merupakan film perang yang tentu butuh banyak teknologi untuk membuat kesan nyatanya muncul. Biasanya, film-film seperti ini menggunakan studio dan efek khusus.
Namun, enggak dengan film ini. Apa yang disaksikan oleh penonton di layar memang benar-benar set syuting yang dipersiapkan, seperti membangun parit, bunker, sampai puing-puing bangunan.
Saat di set lokasi, Mendes pun harus mengatur 500 pemain ekstras (yang dipilihnya sendiri) dan menggunakan berbagai efek ledakan, sambil mengatur kamera dengan dua pemeran utama. Apalagi jika adegan belum sempurna, harus diulang hingga terlihat yang diharapkan. Enggak heran, film 1917 diapresiasi dalam gelaran Oscar 2020.
4. Syuting Tergantung Cuaca
Campur tangan alam alias cuaca jadi unsur yang bikin film 1917 memang rumit banget. Ketika syuting berlangsung, maka yang dilakukan adalah ketelitian dari setiap pemain. Mereka enggak boleh salah gerakan atau dialog, karena konsekuensinya mereka harus kembali ambil gambar dari beberapa adegan sebelumnya.
Makanya, Mendes angkat tangan soal cuaca. Mengingat konsep one shot, jika potongan adegannya enggak mirip dengan langit atau cuaca sebelumnya, harus nunggu yang pas. Begitu juga dengan pencahayaan.
Apalagi jika set sudah terpasang, tiba-tiba cuaca enggak mendukung, atau saat syuting berlangsung malah tiba-tiba hujan, set lokasi pasti berantakan. Makanya, Mendes dan krunya selalu memperhatikan cuaca tiap menitnya.
5. Pengambilan Gambar yang Melelahkan
Otomatis karena ini adalah film dengan pengambilan gambar secara one shot, alhasil teknik pengambilannya juga jadi ekstra hati-hati. Kru film 1917 harus berlari sambil membawa kamera ketika sang aktor tengah berjalan cepat dalam adegan.
Mendes enggak bekerja sendirian di belakang kamera. Dia bekerja sama dengan sinematografer terkenal, Roger Deakins, dan tim mereka yang jelas menggunakan berbagai kamera yang berbeda sepanjang syuting.
Kadang, mereka harus menggunakan motor, mobil atau, alat bantu lain supaya film 1917 benar-benar berhasil dilihat oleh penonton sebagai film yang terus nyambung tanpa terputus. Sam Mendes pun harus dikatakan berhasil dengan hal ini. Bersama Roger Deakins, Mendes merengkuh piala Oscar 2020.
***
Wajar, akhirnya banyak orang yang juga menjagokan film 1917 ini sebagai film terbaik Oscar 2020. Sam Mendes dan kru sudah berhasil membuktikan dan membawa pembaruan dalam dunia perfilman dunia. Film 1917 bahkan juga digadang sebagai salah satu film perang terbaik sepanjang masa. Kalian setuju dengan pernyataan itu?