Bangkis, Romantika Menggemaskan dengan Kisah Unik

Europe on Screen, salah satu gelaran film internasional kembali dilangsungkan di Jakarta. Berbagai film berkualitas dari tanah Eropa dan dalam negeri bisa kita saksikan hingga 30 April 2019. Salah satu film dari Indonesia yang patut disaksikan dalam acara ini adalah film pendek berjudul Bangkis.

Jadi salah satu pemenang Short Film Pitching Project 2018, film yang disutradarai oleh Seren Trihardja tersebut menerima dana produksi parsial sebesar Rp7,5 juta. Menurut Seren, film ini mengajak para penonton mengenang masa remaja yang begitu sederhana dan innocent ketika sedang jatuh cinta. Dia berharap Bangkis bisa mengingatkan para penonton dengan masa muda ketika semuanya berjalan baik dan terasa menyenangkan.

 
 
 

View this post on Instagram

 
 

Repost from @europeonscreen Kami bangga bisa membagi film ini di salah satu festival film terbesar di Indonesia yaitu Europe On Screen. . Catat tanggal tayang program Short Film Pitching Project 2018 Premiere: 24 April 2019 – 19.30 @ IFI Jakarta 25 April 2019 – 13.00 @ Auditorium Binus Alam Sutera 26 April 2019 – 14.30 @ Kineforum 29 April 2019 – 15.00 @ Lecture Theatre, UMN . @europeonscreen @filmlasagna #EoS2018 #SFPP2018

A post shared by Gerobak Films (@gerobakfilms) on

Bangkis berkisah tentang remaja bernama Toro yang selalu bersin ketika dia mendengar seseorang berbohong. Saat lelah dengan semua kebohongan di sekelilingnya, ia menemukan kenyamanan bersama Aster. Film ini dibintangi oleh Ihsan Indra, Anggita Puri, dan Jagat Alfath Nusantara.

Selain premis ceritanya yang unik, Bangkis juga punya segudang alasan yang membuat film ini wajib kalian saksikan. Inilah di antaranya!

 

1. Makna Mendalam di Balik Judul

 
 
 

View this post on Instagram

 
 

Bangkis; dalam KBBI, Bangkis berarti Bersin. Bagi kami, Bangkis berarti batu pijakan ke jenjang yang lebih tinggi. Kami persembahkan proyek terbaru “Bangkis”. Segera

A post shared by Gerobak Films (@gerobakfilms) on

Bangkis adalah istilah bersin yang kerap digunakan olah masyarakat Betawi. Sutradara Seren Trihardja menjelaskan beberapa alasan kenapa menggunakan “bangkis” sebagai judul film. Pertama, karena tim produksi berdomisili di wilayah Jakarta, mereka menggunakan istilah masyarakat setempat sebagai judul. Seren juga menjelaskan bahwa alasan mengangkat bersin atau bangkis sebagai pembawa cerita karena fenomena tubuh ini enggak bisa  dikendalikan, sama seperti berbohong.

Di film, fenomena ini direpresentasikan lewat karakter Toro (Ihsan Indra). Remaja culun ini selalu bersin sejak kecil dengan alasan dibilang lucu oleh orangtuanya. Padahal, dia selalu bersin ketika berbohong atau orang lain membuat kebohongan. Di sisi lain, Toro menjadi pendeteksi kebohongan.

Keunikan tokoh ini bisa dibawakan dengan apik oleh Ihsan. Contohnya waktu Toro pura-pura bersin buat menjahili temannya yang lagi pacaran di kantin.

 

2. Mengajarkan Pentingnya Mengungkapkan Perasaan

Toro terlihat begitu culun dengan kacamatanya yang tebal. Hobinya adalah bermain rubik’s cube sehingga kalian akan mengira dia tidak akan berani mendekati cewek. Suatu hari, dia merasa tertantang buat mengajak cewek cantik bernama Aster (Anggita Puri) pulang bareng. Salah satu hal yang bikin Toro berani mendekati Aster adalah di saat mereka telat sekolah bareng, Aster meminjam rubik’s cube kesayangannya.

Adegan Toro dan Aster pulang bareng menyajikan penonton dengan dua remaja yang kikuk dengan obrolan mereka sendiri. Meskipun terbata-bata dan malu-malu, seenggaknya Toro berhasil menjalankan hasrat terpendam untuk mengajak pulang bareng sama cewek idamannya. Coba tiru perjuangannya, ya!

3. Karakter Pendukung yang Dekat dengan Keseharian

Dalam sinetron-sinetron, kita sering melihat bahwa sosok culun sering jadi bahan perundungan (bullying). Namun, hal ini tidak berlaku di Bangkis. Toro yang culun justru punya seorang teman baik bernama Kawir (Jagat Alfath Nusantara) yang terlihat seperti jagoan sekolahan. Sebagai teman sebangku, Kawir terlihat sering jadi tempat curhat dan memahami Toro.

Meskipun terlihat urakan, Kawir adalah teman yang bisa Toro andalkan. Hal ini terbukti waktu Kawir menyusun skenario biar Toro bisa berduaan sama Aster di ruang kelas. Sebagai teman yang baik, sosok Kawir menggambarkan seorang remaja yang senang membantu dan  akan senang jika melihat temannya senang.

 

4. Pesan Penting tentang Kejujuran

Terkadang, kita enggak jujur dengan perasaan sendiri terhadap orang yang kita suka sehingga hanya memendam rasa. Perasaan seperti ini sempat dialami Toro dan Aster waktu mereka lagi jalan berdua. Awalnya, Aster menolak pulang bareng Toro dengan suatu alasan. Namun, alasan ini terbukti jadi sebuah kebohongan karena Toro langsung bersin-bersin di depan Aster.

Di tengah perjalanan pulang, Toro dan Aster membangun chemistry yang terlihat lucu dan menggemaskan. Seperti orang yang lagi kasmaran pada umumnya, Toro mengajak Aster buat jalan berdua di lain kesempatan dengan cara yang kikuk. Malu-malu tapi mau, Aster menolaknya dengan suatu alasan dan tiba-tiba Toro bersin. Secara keseluruhan, Bangkis membawa pesan bahwa kebohongan yang orang lakukan akan terbongkar cepat atau lambat.

***

Penasaran dengan romantika yang dihadirkan dalam Bangkis? Film ini akan tayang di Lecture Theatre Universitas Multimedia Nusantara pada 29 April 2019 pukul 15.00. Jangan sampai kelewatan, ya. Kalau sudah nonton, kasih tahu pendapat kalian di kolom komentar dan simak KINCIR untuk informasi selanjutnya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.