Setelah membintangi dua film terbaru dari Star Wars, yaitu The Force Awakens (2015) dan The Last Jedi (2017), aksi heroik sang pilot Rebellion dalam melawan kebatilan Galactic Empire, membuat Poe Dameron (Oscar Isaac) pantas menyandang predikat sebagai pilot terbaik di seluruh galaksi. Sepak terjangnya di The Force Awakens sukses jadikan Poe Dameron, idola baru di semesta Star Wars.
Setelah penayangan The Last Jedi pada natal tahun lalu, reaksi para fans terbelah dua. Ada yang menyanjung, namun enggak sedikit juga yang mengkritik keras. Melihat munculnya kontroversi, aktor berusia 39 tahun kelahiran kota Guatemala ini ikut angkat bicara. Sebagai pribadi yang suka di kritik, Oscar sangat menghargai jika ada yang memberikan kritikan positif akan karyanya. Terlebih kalau udah ngomongin Star Wars, film yang digadang-gadang sebagai karya sci-fi terbesar sepanjang masa. Pasti akan ada aja fans fanatik yang enggak setuju akan lanjutan jalan cerita yang ditampilkan.
“Yang menurut gua spesial adalah, terutama bagi fans yang tidak sepenuhnya puas dengan jalan cerita (The Last Jedi), akan menjadi inspirasi lebih kalau mereka membuat karya sendiri. Tentu, membuat karya sebesar Star Wars enggak mudah, tapi setidaknya dari sudut narasi, mungkin dengan berkarya dan menunjukkan ide orisinil lo. Buatlah karya yang mencerminkan pandangan lo.”
Enggak cuma menerima kritik, bahkan Oscar lebih suka kalau ada debat konstruktif antar fans film yang disutradarai oleh Rian Johnson ini. Adu argumen akan lebih memberikan efek positif, daripada sekedar menghina dan ngasih hate speech di dunia daring.
Sebenarnya para fans sudah mengantisipasi kalau The Last Jedi akan tampil sedikit “berbeda”. Namun setelah menyaksikan di layar lebar, enggak sedikit fans yang kecewa dan menuntut film ke-8 dari Star Wars ini untuk diproduksi ulang.