Masih ingat sama serangan bom yang terjadi di kawasan Sarinah pada awal 2016 silam? Kisah kejadian teror Sarinah ini bakal hadir dalam film layar lebar berjudul 22 Menit, loh! Film yang diproduksi oleh Buttonijo Films ini disutradarai oleh Eugene Panji dan Myrna Paramita. Mengambil genre drama aksi, film 22 Menit terinspirasi dari keberanian warga Jakarta dalam menghadapi ledakan bom Thamrin tersebut.
Hari ini (7/6), Buttonijo Films baru aja meluncurkan cuplikan resmi film 22 Menit yang akan tayang pada Juli mendatang. Film ini dibintangi oleh Ario Bayu, yang berperan sebagai Ardi, seorang polisi sekaligus anggota unit antiterorisme. Meski risiko pekerjaannya tinggi, Ardi teguh dan sabar menjalani harinya.
Selain merilis cuplikan filmnya, Buttonijo Films juga merilis poster perdana untuk film 22 Menit ini. Berikut ini posternya bisa lo lihat di bawah ini beserta sebagian pemain yang membintangi film ini.
Selain Ario Bayu, film ini dibintangi oleh Ade Firman Hakim, Fanny Fadillah, Ence Bagus, Ardina Rasti, Hana Malasan, Taskya Namya, dan aktor kawakan Indonesia, Mathias Muchus. Sang sutradara, Eugene, menjelaskan bahwa adanya film 22 Menit ini merupakan upaya pihaknya untuk merekam salah satu jejak sejarah bangsa. Dia pun menceritakan bagaimana pengalamannya saat meminta dukungan kepada pihak kepolisian sampai pada akhirnya kejadian tersebut benar-benar difilmkan dan akan segera tayang.
"Pas kasus bom Thamrin itu kan gua emang lagi bikin kampanye #PolisiIndonesiaHebat. Nah, setelah dua tahun berjalan, kita ingin mengembangkannya guna menggambarkan keberanian dan juga ketahanan bangsa Indonesia dalam menghadapi serangan teroris," ungkap Panji saat acara konferensi pers film 22 Menit di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan pada (7/6).
Eugene juga menceritakan bahwa tantangan terbesarnya dalam memproduksi film ini adalah saat melakukan riset dan pengembangan hal-hal terkait penanganan teror oleh pihak kepolisian. Tujuannya enggak lain adalah untuk memenuhi unsur laga di sejumlah adegan penanganan teror, yang terjadi di sekitar kawasan Sarinah-Thamrin tersebut. Senada dengan Panji, Myrna, selaku sutradara dan produser juga menilai kalau proyek film ini memang mengalami begitu banyak tantangan saat proses produksinya, apalagi tahap pra-produksi.
Hal itu misalnya terkait dengan sejumlah Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam kepolisian dan satgas anti-teror, yang juga harus dipahami oleh para aktor pemain dan tim produksi itu sendiri.
"Tantangannya banyak, karena itu kan banyak juga melibatkan pihak kepolisian. Misalnya tentang bagaimana prosedur mereka dalam bertugas, ketentuan, dan cara penggunaan senjata, dan lainnya lah," Ungkap Myrna.
Satu hal yang jelas dari proses produksi film ini, Lexy selaku produser film mengatakan bahwa penumpasan aksi terorisme juga mengandalkan kontribusi masyarakat luas. FYI, selain menunjukkan dukungan penuh kepada jajaran kepolisian Republik Indonesia yang sigap mengatasi aksi terorisme. Film 22 Menit juga akan menyumbangkan sebagian keuntungan dari penjualan tiketnya kepada para korban bom Thamrin 2016 silam.