Beredarnya banyak bukti yang memperkuat fakta bahwa Arawinda Kirana –aktris pendatang baru– menjadi orang ketiga bahkan melakukan hal enggak senonoh dengan suami orang membuat kecewa banyak pihak.
Selama ini, Arawinda kerap berkoar-koar mengenai feminisme, girl power, dan hal-hal yang berkaitan dengan dukungan terhadap emansipasi. Bahkan, Arawinda selalu berkomitmen untuk memainkan peran yang memperjuangkan hak perempuan.
Kekecewaan banyak orang terjadi bukan hanya karena Arawinda merusak rumah tangga. Lebjh daripada itu, kekecewaan terjadi karena perilakunya mencoreng semua peran feminis berkualitas yang ia bawakan.
Nah, seperti apa sih kekuatan peran-peran feminis yang dibawakan oleh Arawinda? Nilai-nilai apa dalam peran-peran tersebut yang “dikhianati” oleh perilaku gadis kelahiran 2001 itu? Simak di sini.
Deretan peran Arawinda Kirana yang suarakan feminisme
Amanda, sosok korban yang lemah (Angkringan the Series)
Ia berperan sebagai Amanda, salah satu tamu angkringan dalam episode “Remaja Internet” yang datang bersama pacarnya, Kevin. Saat itu, remaja perempuan ini dalam kondisi hamil dan keduanya bingung mencari solusi.
Lewat karakter ini, Amanda menghidupi sosok remaja yang rapuh dan juga kebingungan menentukan masa depan. Karakter Amanda begitu rapuh, lugu, membutuhkan bantuan, dan rasanya ingin kita peluk bersama-sama.
Sayangnya, apa yang kini terjadi di dunia nyata berbeda jauh. Korban dari perilaku Arawinda serta selingkuhannya justru lebih membutuhkan pelukan dari warganet.
Adin, perempuan muda yang kuat, pelindung, dan tidak egois (Happy Girls Don’t Cry – Quarantine Tales)
Film pertama Arawinda ini membuat namanya diperhitungkan dalam dunia perfilman berkualitas. Di dalam salah satu segmen film omnibus Quarantine Tales berjudul Happy Girls Don’t Cry ini, Arawinda berperan sebagai menjadi Adin, seorang anak dari kaum akar rumput yang memenangkan hadiah iMac dalam kompetisi Internet.
Sayangnya, kondisi keluarganya semakin enggak menentu saat pandemi. Adin harus memutuskan apakah ia akan menggunakan iMac itu atau menjualnya untuk menghidupi keluarga.
Adin adalah sosok perempuan muda kuat, cerdas, dan enggak egois. Saat adiknya masih hidup, ia menjadi pelindung adiknya. Ia juga seseorang yang sederhana dan amat tangguh. Tentu ini adalah karakter yang sangat jauh dari kesan egois dan perusak, seperti rumor yang berembus tentang dirinya selama ini.
Winda, Girl Next Door yang Manis dan Sulit Dilupakan (X&Y)
Karakter manic pixie dream girl sekaligus girl next door yang manis, cerdas, dan ngangenin sangat kuat terasa di film TikTok X&Y.
Film besutan TikTok ini juga menggunakan konsep video horizontal ini bercerita tentang Omar yang menyukai Winda, tetangga kost di atasnya. Namun, seperti sumbu X dan Y, entah mengapa jalan yang mereka ambil sulit untuk bertemu.
Sosok Winda yang diperankan eh Arawinda ini sangat menyenangkan, bubbly, manis, dan bikin kangen. Ia adalah sosok gebetan yang ceria dan sopan. Maka dari itu, penonton kecewa saat mengetahui bahwa Arawinda menggunakan cara “kotor” untuk menarik perhatian suami orang dengan menggoda dan memberi sinyal di IG Story.
Siti Nurbaya, perempuan kuat, mandiri, rela berkorban (Nurbaya)
Dalam web series Indonesia Kaya bertajuk Nurbaya, Arawinda berperan sebagai Siti Nurbaya. Webseries ini sebetulnya spesial karena menggabungkan nuansa tradisional dengan vibe 70an yang cheerful. Ditambah lagi, ia merupakan gabungan antara serial dan teater. Para pemainnya enggak cuma berakting, tetapi juga bernyanyi dan menari.
Pada perannya sebagai Siti Nurbaya, Arawinda mengeluarkan kemampuan berakting, bernyanyi, sekaligus menari. Semua dilakukan dengan luwes dan terlihat banget perkembangan aktingnya.
Selain itu, sosok Siti Nurbaya yang ia perankan juga sudah terlihat kuat dari awal kemunculannya. Di episode awal, karakter Siti secara gamblang menunjukkan sisi feminisme dengan menyebutkan bahwa perempuan memiliki banyak pilihan dan bagaimana hingga menjelang episode akhir, Siti menyayangkan saat banyak perempuan harus menjadi korban dalam pernikahan. Pernyataan ini menjadi sesuatu yang tragis saat muncul fakta di dunia nyata bahwa justru Arawinda-lah yang membuat perempuan lain menjadi korban dalam pernikahan.
Saat memerankan Siti Nurbaya, Arawinda menjadi aktris kesukaan banyak orang karena ia menunjukkan semua kemampuannya dan berakting serasi bersama sang kekasih, Bukie Mansyur, yang menjadi Samsul Bachri.
Yuni, sosok yang mau maju dan menguatkan perempuan lain (Yuni)
Melalui film Yuni, Arawinda Kirana membuktikan kemampuan beraktingnya dan keteguhannya untuk membranding diri dalam kesan feminis.
Yuni sendiri bercerita tentang seorang anak SMA di Banten yang berusaha keras mendobrak patriarki dan budaya menikah muda di kampungnya. Sayangnya, Yuni harus menghadapi berbagai tantangan dan budaya buruk yang mengakar kuat serta masalah ekonomi.
Dalam film ini, Yuni digambarkan sebagai sosok yang kuat dan menyebarkan kekuatan ini kepada teman-temannya. Ia selalu ada saat teman-temannya membutuhkan dan enggak akan pernah mengecewakan mereka.
Ketika di dunia nyata, power Arawinda justru digunakan untuk “menghancurkan” hati perempuan lain, pastinya membuat aktingnya di film Yuni menjadi enggak berarti.
***
Sebagai seorang aktor, tentu kita tahu bahwa apa yang dilakukan oleh Arawinda hanyalah akting. Akting seseorang pasti bisa berbeda jauh dengan kenyataan. Sayangnya, Arawinda kerap mengatakan bahwa ia seorang feminis dan ingin selalu bermain dalam karakter-karakter feminis. Idealisme ini seolah menjadi sebuah kamuflase saat kasus ini merebak.
Nah, bagaimana pendapatmu mengenai hal ini? Yuk, bagikan dengan KINCIR!