Berhubung Winnie the Pooh sudah menjadi domain publik sejak awal 2022, siapa pun kini bisa menggunakan hak ciptanya. Kesempatan tersebut kemudian digunakan Jagged Edge Productions dan ITN Studios untuk menggarap film horor yang diadaptasi dari Winnie the Pooh, yang diberi judul Winnie the Pooh: Blood and Honey.
Siapa pun pasti tahu bahwa Pooh memiliki tampilan layaknya boneka Teddy Bear berwarna kuning yang menggemaskan. Namun ketika kamu melihat foto serta trailer Blood and Honey, Pooh di filmnya malah lebih terlihat seperti manusia yang memakai topeng beruang. Lantas, mengapa tampilan Pooh di Blood and Honey tidak dibuat seperti boneka Teddy Bear? Sutradara Rhys Frake-Waterfield menjawab pertanyaan tersebut.
Dilansir Variety, Frake-Waterfield berkata, “Sebenarnya itu sudah menjadi percakapan awal kami untuk menampilkan Teddy Bear setinggi 3 kaki (sekitar 92 cm) yang memegang pisau, seperti yang disarankan banyak orang. Ide tersebut tentu saja harus mengandalkan banyak CGI. Berhubung kami membuat film ini dengan bujet yang sangat ketat, penggunaan CGI akan membuat penampilan Pooh di film menjadi semakin sedikit.”
“Saya kebanyakan membuat film horor yang menonjolkan villainnya. Dengan menggunakan aktor sungguhan berarti saya bisa menampilkan Pooh sebanyak mungkin. Banyak penggemar horor dan orang lain yang menyukai film ini, itulah aspek yang mereka sukai. Karakternya lebih cocok dengan menggunakan topeng. Kami tidak membuat Pooh di film dengan bulu karena darah bercampur bulu adalah mimpi buruk,” ujar Frake-Waterfield.
Jadi, alasan bujet yang membuat Blood and Honey tidak menampilkan Winnie the Pooh dalam bentuk boneka Teddy Bear. Apa pendapat kamu tentang penampilan Pooh di film horornya? Jangan lupa ikuti terus KINCIR buat dapatin berbagai informasi seputar film lainnya, ya!