Dibandingkan Gwen Stacy dan Michelle Jones, Mary Jane benar-benar bikin beban!
Total sudah ada tiga aktor yang memerankan Spider-Man di film live action, yaitu Tobey Maguire, Andrew Garfield, dan Tom Holland. Menariknya, ketiga versi Spider-Man ini dipasangkan dengan love interest yang berbeda-beda. Maguire dengan Mary Jane, Garfield dengan Gwen Stacy, dan Holland dengan Michelle Jones.
Mary Jane, Gwen, dan Michelle juga digambarkan dengan sifat yang berbeda-beda di setiap penampilan mereka di film live action. Namun di antara ketiganya, Mary Jane yang diperankan oleh Kirsten Dunst bisa dibilang yang paling menyebalkan. Bahkan, ada beberapa momen yang mana Mary Jane bikin Spider-Man sampai kerepotan.
Lantas, apa yang membuat Mary Jane pantas disebut sebagai pacarnya Spider-Man yang paling nyusahin?
Alasan Mary Jane adalah pacar Spider-Man paling nyusahin
1. Damsel in distress yang sesungguhnya
Buat kamu yang belum tahu, damsel in distress merupakan istilah yang merujuk pada perempuan yang sering berada di suatu penculikan atau situasi bahaya lainnya. Jenis perempuan ini selalu digambarkan lemah dan butuh seorang laki-laki untuk menyelamatkannya. Kamu yang sudah menonton trilogi Spider-Man versi Maguire pastinya tahu bahawa Mary Jane berulang kali diculik oleh villain di setiap filmnya.
Setiap villain yang muncul di trilogi Spider-Man versi Maguire selalu tahu bahwa Mary Jane adalah kelemahannya Spider-Man. Enggak heran, menculik Mary Jane selalu dijadikan pilihan para villain untuk memojokkan Spider-Man.
Parahnya lagi, Mary Jane tidak pernah memperlihatkan usaha atau akal untuk bisa lepas dari situasi bahaya yang sedang dihadapinya. Dia hanya menunggu pangeran berkuda putihnya, yaitu Spider-Man, untuk menyelamatkannya. Bahkan pada beberapa momen, Mary Jane sulit memberanikan diri untuk melakukan sesuatu yang dapat mempermudah Spider-Man dalam menyelamatkannya.
2. Terlalu gampang berpindah hati
Sejak film pertama, kita bisa melihat bagaimana Peter Parker selalu tergila-gila dengan Mary Jane. Di sisi lain, Mary Jane awalnya tidak tertarik dengan Peter, terlebih Peter adalah anak cupu di sekolahnya. Lalu, Mary Jane sempat memacari Harry Osborn yang merupakan teman baiknya Peter.
Mary Jane pun enggak langsung jatuh cinta dengan Peter. Dia terlebih dulu jatuh cinta dengan Spider-Man karena beberapa kali diselamatkan oleh sang superhero. Mary Jane akhirnya mengakui bahwa dia jatuh cinta dengan Peter di akhir film pertama. Namun, Peter enggak bisa membalas perasaan Mary Jane demi menjaga keselamatan cewek yang dicintainya.
Lalu di Spider-Man 2 (2004), Mary Jane bertunangan bahkan hampir menikah dengan anaknya J. Jonah Jameson, yaitu John Jameson. Namun, Mary Jane kabur begitu saja dari pernikahannya setelah tahu bahwa Peter adalah Spider-Man. Selama tiga film, kamu bisa melihat betapa seringnya Mary Jane berpindah hati dan menyakiti perasaannya banyak cowok.
3. Egois dan ingin selalu diprioritaskan Peter
Mary Jane mulai bertingkah egois dan mengesalkan sejak Spider-Man 2. Setelah Peter menolak cintanya Mary Jane di akhir film pertama, mereka memutuskan terus berhubungan sebagai teman di awal Spider-Man 2. Mary Jane berhasil menjadi aktris dan Peter berjanji untuk datang ke salah satu pertunjukan dramanya. Sayangnya, Peter datang terlambat dan enggak bisa masuk melihat pertunjukannya.
Tanpa mau mendengarkan penjelasannya Peter, Mary Jane begitu marah karena Peter tidak menepati janjinya. Ketika Peter datang tepat waktu dan menonton pertunjukannya, Mary Jane tetap marah dan mengatakan bahwa usahanya Peter enggak akan menghentikan rencana pernikahannya dengan John Jameson.
Apa yang dilakukan Peter rasanya enggak ada yang tepat di mata Mary Jane. Dia hanya ingin Peter menjadikan dirinya sebagai prioritas utama. Ketika Peter dan Mary Jane akhirnya menjadi sepasang kekasih di Spider-Man 3 (2007), ada salah satu adegan yang memperlihatkan Mary Jane berkata kepada Peter, “Ini bukan tentang kamu. Ini tentangku. Ini tentang karierku.” Jelas sekali, ‘kan, betapa egoisnya Mary Jane terhadap Peter.
4. Iri ketika melihat Peter lebih bersinar darinya
Sejak film pertama, Mary Jane telah mengatakan bahwa dia bermimpi menjadi aktris. Impian tersebut akhirnya tercapai pada film kedua. Namun pada film ketiga, Mary Jane mengalami kejatuhan karier karena salah satu penampilannya mendapatkan review buruk dari banyak media. Di saat Mary Jane terpuruk, Spider-Man malah menjadi idola para warga New York.
Saat Mary Jane sukses, Peter selalu mendukung dan ikut senang dengan pencapaiannya. Padahal, Peter saat itu sedang terpuruk karena kehilangan kekuatannya. Ketika situasinya terbalik, Mary Jane malah marah melihat Peter yang sedang bahagia karena dianggap enggak memahami perasaannya.
Akibat keegoisannya, Mary Jane malah menjadi pasangan yang toksik untuk Peter. Dia hanya mau menjadi satu-satunya perhatian dalam hubungan mereka, bahkan enggak bisa ikut senang dengan kebahagiaan Peter dan iri dengan pencapaiannya Spider-Man.
5. Selalu berteriak dengan suara yang memekakkan telinga
Sebagai damsel in distress yang sesungguhnya, Mary Jane selalu enggak berdaya ketika dia diculik di setiap film. Dia hanya bisa berteriak kencang mengharapkan pertolongannya Spider-Man. Bahkan, Mary Jane cukup sering berteriak di ketiga filmnya. Ganggunya lagi, Mary Jane selalu berteriak dengan sangat nyaring hingga memekakkan telinga. Penonton saja merasa pekak mendengar teriakannya, apalagi Spider-Man yang telinganya terlalu sering mendengar teriakan pacarnya.
***
Itulah deretan alasan mengapa Mary Jane patut disebut sebagai pacarnya Spider-Man yang paling nyusahin. Apakah kamu setuju dengan kelima alasan di atas? Atau, menurut kamu Mary Jane bukanlah karakter yang semenyebalkan itu?