Begitu banyak film yang memberikan gambaran soal betapa mengerikannya alam lelembut. Memang, soal beginian enggak bisa dilepaskan dari kepercayaan turun temurun di tengah masyarakat. Dunia lelembut digambarkan sebagai dunia yang mengerikan dan dipenuhi dengan makhluk-makhluk menyeramkan.
Namun anggapan itu seolah disangkal oleh beberapa tontonan ini. Alih-alih menggambarkan dunia lembut sebagai sesuatu yang mengerikan dan penuh dengan teror, beberapa karya ini justru menyajikan dunia arwah yang menyenangkan dan menarik untuk didatangi. Makhluk-makhluk halusnya pun terlihat bersahabat dengan suasana lampu-lampu cerah dan tatanan masyarakat yang menarik.
Seperti apa keindahan dari alam-alam arwah di film? Ini dia deretan alam arwah yang membuatmu terpukau:
1. R.I.P.D, alam arwah futuristik nan sibuk
R.I.P.D menyajikan afterlife alias dunia arwah yang dinamis, futuristik, dan penuh dengan tuntutan pekerjaan! Kisah R.I.P.D diawali dengan kematian detektif narkotika Nick Walker usai dia menemukan emas bersama kawannya, Bobby Hayes, dan menyimpan emas itu sendiri. Kecurangan Nick itu dilakukan demi memberikan kehidupan yang lebih kayak buat istrinya.
Namun, enggak lama setelah itu Nick Walker meninggal dunia. Karena kelakuan korupnya, oleh “persidangan” akhirat ia ditetapkan sebagai pendosa. Nah, buat menebus kesalahannya, nih, ia pada akhirnya harus masuk ke R.I.P.D alias Rest in Peace Department dan berpasangan sama Kepala Polisi Mildred Proctor untuk menyelesaikan berbagai kasus.
Akhirat versi R.I.P.D memang cukup unik. Enggak ada sama sekali nuansa yang mengerikan. Bahkan, kesannya sangat elegan dan futuristik banget. Ada begitu banyak teknologi terbaru di sana. Rasanya, kalau akhirat betul-betul kayak gitu, mungkin manusia bakalan betah, walau bakal capek lagi sama budaya kerja di sana.
2. Coco, akhirat penuh festival yang sungguh indah
Ini, nih, konsep alam arwah lain yang menyenangkan seperti festival! Walaupun para arwah memiliki wajah bak tengkorak, tetapi vibe-nya sangat ramah dan menyenangkan!
Alam arwah ala Coco memang dipenuhi dengan cat-cat tembok berwarna, festival budaya, nyanyian, bunga-bunga, bahkan transportasi umum yang terintegrasi. Seolah, setiap hari adalah pesta di sana. Alam “buangan” bagi orang-orang yang terlupakan pun sebetulnya enggak terlihat sunyi dan creepy.
Film Coco sendiri didasarkan pada selebrasi Día de Muertos di Mexico. Perayaan ini dipercaya menjadi waktu ketika para orang mati kembali ke dunia orang hidup untuk melihat kondisi keturunan-keturunannya. Nah, supaya para arwah ini enggak menghilang di alam baka, mereka harus selalu diingat oleh para keturunanya.
Kisahnya berpusat pada Miguel, seorang anak yang dilarang menjadi musisi karena buyutnya dianggap meninggalkan keluarga lantaran menjadi musisi. Ketidaksengajaan Miguel masuk ke dunia arwah menyibak misteri kematian buyutnya, Hector, dan bagaimana pada akhirnya musik bisa diterima oleh keluarganya.
3. The Book of Life, alam etnik penuh cahaya
Kemunculan animasi Pixar Coco sempat bikin heboh karena dianggap memplagiat film animasi yang sebelumnya udah ada, yakni The Book of Life. Sama kayak Coco, cerita The Book of Life punya nuansa Mexico yang begitu kentara dengan dua alam arwah. Ada Land of the Remembered: alam untuk mereka yang diingat, dan Land of the Forgotten: alam untuk mereka yang dilupakan.
Suasana Land of the Remembered begitu gemerlap dan penuh dengan warna. Setiap bangunan dihubungkan oleh jalan yang seolah menggantung di angkasa. Lampu-lampu menyala dari bagian jembatan dan bangunan-bangunan tersebut. Bangunan-bangunannya sendiri berarsitektur bak peninggalan suku Aztec. Asyik banget! Rasanya, “kampung” ini bener-bener kayak taman ria di malam hari.
The Book of Life sendiri berkisah tentang seorang laki-laki yang meninggal karena terserang ular. Namun, ia diberi kesempatan hidup untuk membasmi kejahatan. Ia pun masih menyisakan rasa cinta kepada Maria, teman sejak kecil yang ingin ia nikahi.
Berbeda sama Coco yang sama sekali enggak menceritakan otoritas di alam arwah, The Book of Life menyediakannya. Terdapat tokoh-tokoh yang menguasai Land of the Remembered dan Land of the Forgotten.
4. Spirited Away, alam lelembut yang bikin tenang
Awalnya, spirit realm alias alam arwah di dalam Spirited Away begitu creepy, bak mimpi buruk. Apalagi, ketika langit tiba-tiba menggelap di atas kepala Chihiro, muncul bayangan-bayangan hitam, dan orang tuanya menjadi babi.
Namun, ketika Chihiro masuk ke pemandian, alam arwah ini mulai terasa menyenangkan. Pemandian milik penyihir Yubaba terkesan hangat, ramai, dan penuh dengan pelayanan premium.
Keindahan alam arwah Spirited Away ini bukan cuma hadir di pemandian Yubaba aja, lho. Kereta di atas laut yang menghubungkan tempat demi tempat pun terasa menenangkan. Rasanya, alam arwah ala Ghibli ini betul-betul cocok dilabeli sebagai tempat peristirahatan terakhir.
Spirited Away merupakan salah satu karya Ghibli yang paling tenar. Animasi ini bercerita tentang Chihiro dan kedua orang tuanya yang enggak sengaja masuk ke spirit realm. Karena ketidaktahuan mereka, orang tua Chihiro makan makanan yang ternyata adalah milik arwah. Kerakusan mereka membuat mereka berdua menjadi babi, dan Chihiro mau enggak mau harus bekerja di alam arwah untuk mengembalikan mereka.
5. Soul, alam arwah bayi yang terang dan playful
Film Soul memang bukan film animasi biasa. Film ini bahkan sangat filosofis dan membuat kamu berpikir ulang tentang makna dari kehidupan itu sendiri.
Soul berpusat pada kisah Joe Gardner, guru musik SMA yang sebetulnya pengin menjadi musisi jazz. Sayangnya, nasib berkata lain. Joe harus selalu mengalami kesialan setiap kali mau mengejar mimpinya.
Suatu hari, dalam sebuah kecelakaan, tubuh Joe terpisah dengan jiwanya. Ia pun kemudian masuk ke dalam alam arwah. Arwah-arwah di sana bukanlah arwah orang mati, tetapi “arwah” yang dipersiapkan ke tubuh bayi-bayi.
Di alam itu, Joe mendapatkan kesempatan untuk berlatih dan mengembangkan minatnya. Namun, ia bertemu dengan arwah bayi 22 yang enggak kunjung lulus seminar karena enggak punya pandangan optimistis terhadap dunia.
Alam arwah bayi ini nuansanya biru cerah, dengan bayi-bayi yang seolah memancarkan sinar. Kesan futuristik sekaligus manis terpancar dari alam ini. Terdapat pula beberapa doodle seolah arsitekturnya digambar menggunakan krayon. Mungkin warna-warna ini dipilih untuk menggambarkan harapan. Ya, arwah bayi-bayi ini menyimbolkan harapan dan optimisme di masa depan, ketika mereka akan lahir ke dunia.
***
Betapa indahnya alam lain yang disajikan di dalam film-film tersebut. Beberapa dari kamu pasti enggak sadar kalau dunia di atas itu sebenarnya dunia tak kasat mata, alias jagat lelembut. Nah, apakah kamu berpikir bahwa kehidupan setelah kematian mungkin akan semenyenangkan film-film di atas?