7 Aktor yang Depresi karena Pendalaman Karakter di Film

– Terlalu mendalami karakter, ada aktor yang malah mengalami depresi.
– Ada aktor yang bisa pulih kembali, namun ada yang hidupnya berakhir tragis!

Ada aktor Hollywood yang memang sudah nyaman memerankan karakter yang mirip-mirip di film berbeda. Namun, ada juga aktor yang berani menantang dirinya untuk memerankan karakter yang benar-benar berbeda di setiap film yang dibintanginya. Nah, aktor yang berani bereksperimen biasanya melakukan berbagai metode ekstrem untuk mendalami karakternya.

Metode yang digunakan aktor Hollywood demi pendalaman karakter pun bermacam-macam. Ada yang harus mengubah bentuk tubuhnya, ada yang mengurung diri untuk bisa memahami karakternya, hingga menghadapi lokasi syuting yang medannya sulit. Usaha besar tersebut memang enggak mudah, bahkan ada beberapa aktor yang mengalami depresi karena terlalu larut dengan karakter yang diperankan.

Nah, siapa saja aktor Hollywood yang pernah mengalami depresi karena terlalu mendalami karakter? Yuk, simak daftarnya!

1. Anne Hathaway (Les Miserables)

Saat mendapatkan peran Fantine di Les Miserables (2012), Hathaway baru saja menyelesaikan perannya sebagai Selina Kyle di The Dark Knight Rises (2012). Agar bisa mendapatkan penampilan yang dibutuhkan untuk menjadi Fantine, Hathaway harus melakukan diet ketat bahkan sampai menurunkan 12 kg berat badannya dalam waktu singkat.

Usaha kerasnya pun berbuah hasil. Les Miserables untung besar dan diterima baik oleh penonton maupun kritikus. Enggak hanya itu, Hathaway pun mendapatkan penghargaan “Best Supporting Actress” di Oscar 2013. Walau sukses mendapatkan Oscar, Hathaway ternyata merasa enggak bahagia dengan pencapaiannya tersebut.

Hathaway mengaku bahwa dia sedikit kehilangan akal sehat ketika melakukan proses syuting Les Miserables. Dia juga merasa enggak bahagia ketika menerima Oscar-nya karena mendapatkan penghargaan dari memerankan karakter yang begitu menderita.

2. Adrien Brody (The Pianist)

Anne Hathaway bukan satu-satunya aktor yang harus mengurangi berat badan secara drastis demi memerankan suatu karakter. Untuk memerankan Wladyslaw Szpilman di The Pianist (2002), Adrien Brody sampai mengurangi berat badannya sebanyak 14 kg dalam waktu enam minggu. Brody mengakui bahwa perubahan berat badannya membuat dia jadi mudah tersinggung.

Untuk semakin bisa merasakan kepedihan karakternya, Brody sampai menjauh dari orang terdekatnya agar bisa merasakan kesepian dan kehilangan. Namun karena terlalu mendalami karakternya, Brody akhirnya mengalami depresi dan merasa hancur secara fisik. Untungnya, pengorbanan Brody membuahkan hasil. Dia mendapatkan penghargaan “Best Actor” Oscar 2003 berkat perannya di The Pianist.

3. Brad Pitt (Interview with the Vampire)

Dengan wajah tampannya, enggak heran jika Brad Pitt mendapatkan peran Louis de Pointe du Lac di Interview with the Vampire (1994). Pitt pun dirias dengan wajah pucat dan menggunakan lensa kontak agar mendapatkan tampilan yang benar-benar mirip dengan vampir. Walau enggak melakukan banyak aksi seperti film-filmnya yang lain, Pitt malah mengaku depresi saat memerankan karakter ini.

Pitt merasa sengsara ketika melaksanakan perannya sebagai Louis. Enam bulan syuting di tempat yang gelap serta menggunakan tata rias dan lensa kontak membuatnya merasakan depresi saat proses syuting. Apalagi, peran Louis yang dianggap enggak berwarna membuatnya semakin merasa tertekan.

Suatu ketika, Pitt pun enggak tahan untuk meneruskan perannya di Interview with the Vampire dan berniat untuk mundur. Namun karena harus membayar 40 juta dolar Amerika sebagai denda atas kemundurannya, Pitt pun mengurungkan niatnya.

4. Heath Ledger (The Dark Knight)

Salah satu aktor terbaik Hollywood, yaitu Heath Ledger, menghembuskan napas terakhirnya di usia yang masih relatif muda, 28 tahun. Dia meninggal karena overdosis obat yang telah diresepkan kepadanya. Kematian Ledger terjadi tepat enam bulan sebelum The Dark Knight (2008) dirilis. Walau keluarganya menyangkal, banyak yang menduga jika kematian Ledger disebabkan karena depresi saat memerankan Joker.

Dugaan Ledger yang mengalami depresi karena peran Joker semakin kuat ketika ayahnya memperlihatkan isi diari Ledger kepada publik. Untuk mendalami perannya, Ledger pernah mengungkapkan bahwa dirinya mengurung diri di sebuah kamar hotel selama sebulan untuk menemukan suara yang tepat untuk Joker dan mencari inspirasi.

Inspirasi yang dia dapatkan kemudian dituliskan di diarinya. Lalu, ada fakta yang mengejutkan seputar diari Ledger. Sebelum Ledger menyelesaikan proses syutingnya, dia sempat menuliskan kata “bye bye” di diarinya. Ayahnya pun mengaku begitu sulit melihat isi diari tersebut setelah kematian anaknya.

5. Jake Gyllenhaal (Everest)

Untuk membintangi sebuah film tentang pendakian gunung, Jake Gyllenhaal pun harus mempersiapkan fisiknya sebelum menghadapi proses syuting. Demi perannya sebagai Scott Fischer di Everest (2015), Gyllenhaal melakukan latihan lewat simulator ketinggian. Namun, Gyllenhaal dan aktor lainnya malah terlalu lama menghabiskan waktu di alat tersebut.

Lewat simulator ketinggian, Gyllenhaal dibuat merasakan kondisi di ketinggian antara 26.000—36.000 kaki. Akibat kelamaan berada di alat tersebut, Jake dan aktor lainnya merasa keanehan di dalam diri mereka. Tiga hari setelah melakukan percobaan di simulator ketinggian, Gyllenhaal mengaku sempat mengalami depresi.

6. Shelley Duvall (The Shining)

Disebut sebagai salah satu film horor terbaik sepanjang masa, proses syuting The Shining (1980) ternyata sampai mengorbankan psikis salah satu pemerannya. Bukan karena ada pengalaman mistis atau horor saat proses syuting. Namun sang sutradara, yaitu Stanley Kubrick, bersikap terlalu keras kepada aktris yang memerankan Wendy Torrance.

Shelley Duvall kabarnya dipaksa untuk melakukan salah satu adegan The Shining sebanyak 127 kali. Saking tegasnya Kubrick, Duvall sampai mengaku stres selama proses syuting hingga menyebabkan rambutnya mengalami rontok parah. Duvall dikabarkan masih mengalami masalah mental selama bertahun-tahun setelah melakukan syuting The Shining.

7. Marion Cotillard (La Vie en rose)

Marion Cotillard mendapatkan penghargaan “Best Actress” Oscar 2008 lewat perannya di La Vie en rose (2007). Namun, Cotillard mengaku bahwa dirinya terlalu terlarut dalam karakternya di film tersebut. Dia sampai kesulitan bertemu dengan teman-teman dan keluarganya karena dianggap bertingkah aneh. Dia mengaku enggak suka dianggap aneh oleh orang lain. Namun di sisi lain, dia merasa kesulitan untuk lepas dari karakternya di La Vie en rose.

***

Itulah deretan aktor Hollywood yang pernah mengalami depresi karena terlalu terlarut pada karakter yang mereka perankan. Ada yang bisa kembali pulih, namun ada juga yang malah berakhir tragis. Di antara ketujuh aktor Hollywood di atas, manakah yang penampilan aktingnya paling kalian kagumi? Jangan lupa ikuti terus KINCIR buat dapatin berbagai informasi seputar film lainnya, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.