Sudah Lolos Casting, 7 Aktor Ini Malah Dipecat Saat Syuting!

– Aktor Hollywood yang lolos casting ternyata juga bisa dianggap enggak cocok dengan karakternya saat syuting.
– Ada aktor yang dipecat karena enggak suka dengan lawan jenis, loh!

Memilih aktor Hollywood yang cocok untuk memerankan suatu karakter bukanlah hal yang mudah. Itulah sebabnya, sutradara atau produser perlu melakukan proses casting untuk menemukan aktor yang dianggap tepat untuk memerankan suatu karakter film. Namun, ada kalanya produser atau sutradara mengambil keputusan yang kurang tepat setelah casting dilakukan.

Berhasil lolos casting ternyata enggak menjamin bahwa aktor Hollywood yang terpilih punya chemistry yang pas untuk karakter yang dia perankan. Alhasil, sutradara dan produser akhirnya melakukan keputusan ekstrem dengan memecat aktor tersebut dan mencari penggantinya di tengah proses syuting.

Nah, siapa saja aktor Hollywood yang sudah lolos casting tetapi malah dipecat di tengah proses syuting karena dianggap enggak cocok dengan perannya?

1. Eric Stoltz (Back to the Future)

Via Istimewa

Sebelum Michael J. Fox menjadi pemeran Marty McFly di Back to the Future (1985), karakter tersebut hampir diperankan oleh aktor lain, yaitu Eric Stoltz. Pemilihan Fox sebagai Marty terbilang cukup rumit. Sang sutradara, yaitu Robert Zemeckis, sejak awal memang menginginkan Fox untuk berperan sebagai Marty. Namun, Fox memilih mundur karena dia telah terikat kontrak di serial Family Ties.

Produser akhirnya memilih Stoltz untuk menggantikan Fox karena terkesan dengan aktingnya di Mask (1985). Di sisi lain, Zemeckis merasa Stoltz kurang tepat untuk memerankan Marty sejak beberapa minggu sebelum syuting dimulai. Namun, Zemeckis tetap menjalankan proses syuting bersama Stoltz dan kekhawatiran Zemeckis pun terbukti.

Stoltz ternyata enggak mampu menghadirkan elemen komedi yang sangat dibutuhkan di film ini. Zemeckis akhirnya berusaha membujuk produser Family Ties agar Fox diizinkan untuk berperan di Back to the Future. Setelah berhasil membujuk produser Family Ties, Stoltz akhirnya digantikan oleh Fox dan tim produksi terpaksa melakukan syuting ulang.

2. Samantha Morton (Her)

Via Istimewa

Suara indah Scarlett Johansson sebagai AI berhasil meluluhkan hati karakter yang diperankan Joaquin Phoenix di Her (2013). Kalian mungkin sulit membayangkan jika suara AI yang bernama Samantha tersebut diisi oleh aktris lain. Kenyataannya, Johansson merupakan pilihan kedua sutradara Spike Jonze untuk mengisi suara Samantha. Suara sang AI seharusnya diisi oleh aktris lain, yaitu Samantha Morton.

Morton bahkan sudah melakukan tugasnya dari awal hingga akhir proses syuting. Namun saat proses pengeditan, Jonze baru menyadari bahwa suara Morton ternyata enggak sesuai dengan kebutuhan karakter Samantha. Menurut Jonze, hubungan antara Samantha dan karakter Phoenix, yaitu Theodore, kurang selaras saat masih diperankan oleh Morton.

Pada awal 2013, Jonze pun merekrut Johannson untuk menggantikan Morton. Dibandingkan Morton yang terdengar lebih keibuan, Johansson memiliki suara yang lebih bersemangat dan penuh hasrat, sehingga dianggap lebih selaras dengan Theodore. Jonze juga menambahkan adegan baru setelah Johansson bergabung di proyek ini.

3. Kel O’Neill (There Will Be Blood)

Via Istimewa

Paul Dano berakting dengan sangat apik saat memerankan saudara kembar Paul dan Eli Sunday di There Will Be Blood (2007). Awalnya, Dano hanya mendapatkan peran kecil sebagai Paul. Lalu, Eli seharusnya diperankan oleh Kel O’Neill. Selama proses syuting, sang sutradara, Paul Thomas Anderson, menyadari bahwa akting O’Neill kurang cukup kuat sebagai Eli. Dua minggu proses syuting, Dano pun ditunjuk untuk menggantikan O’Neill dan membuat Dano memerankan dua karakter sekaligus.

Setelah dipecat, beredar rumor bahwa O’Neill mundur karena merasa terintimidasi dengan perilaku aktor utama, Daniel Day-Lewis, yang melakukan method acting sepanjang syuting. Day-Lewis dan Anderson tentunya membantah rumor tersebut. 10 tahun setelah There Will Be Blood dirilis, O’Neill akhirnya memberikan klarifikasi bahwa dia memang enggak bisa memenuhi harapan Anderson saat syuting.

4. Lee Coleman (Friday the 13th Part VIII: Jason Takes Manhattan)

Via Istimewa

Friday the 13th Part VIII: Jason Takes Manhattan (1989) jadi film dengan pendapatan terendah di waralaba Friday the 13th. Ternyata, film ini juga mengalami permasalahan pemilihan aktor saat proses syuting. Sebelum Scott Reeves mendapatkan peran Sean Robertson, ada aktor bernama Lee Coleman yang seharusnya memainkan peran tersebut.

Coleman telah mengikuti proses syuting selama satu minggu dan telah merekam adegan bersama Peter Mark Richman dan Jensen Daggett. Enggak puas dengan akting Coleman, produser akhirnya merekrut Reeves untuk menggantikan Coleman. Produser merasa enggak puas karena Coleman sulit membangun ketertarikan seksual dengan karakternya Daggett. Ternyata, alasan terbesar Coleman sulit membangun chemistry dengan Daggett karena dia adalah seorang gay.

5. Julianne Moore (Can You Ever Forgive Me?)

Via Istimewa

Siapa bilang cuma aktor yang enggak terlalu terkenal yang hanya ngerasain dipecat gara-gara dianggap enggak cocok dengan karakternya. Aktris sekelas Julianne Moore ternyata pernah mengalami hal tersebut. Bukan pada saat merintis karier, Moore malah mengalami hal ini baru beberapa tahun lalu, yang mana namanya sudah cukup terpandang di Hollywood.

Pada April 2015, Moore diumumkan menjadi pemeran utama dan Nicole Holofcener menjadi sutradara Can You Ever Forgive Me? (2018). Namun pada Juli 2015, Moore memutuskan mundur karena alasan yang enggak jelas. Empat tahun setelah kejadian tersebut, Moore baru mengungkapkan bahwa dirinya sebenarnya dipecat oleh Holofcener, bukan mundur karena keinginan sendiri.

Menurut Moore, Holofcener memecatnya karena enggak suka dengan kinerja Moore. Selain itu, mereka berdua punya pandangan yang berbeda tentang karakter utama Can You Ever Forgive Me?. Pada akhirnya, Holofner juga mundur sebagai sutradara dan digantikan oleh Marielle Heller.

6. Ryan Gosling (The Lovely Bones)

Via Istimewa

Punya inisiatif memang bagus. Namun, inisiatif juga bisa menjadi bumerang jika enggak didiskusikan dengan orang lain yang bersangkutan. Itulah yang dialami oleh Ryan Gosling saat hendak membintangi The Lovely Bones (2009). Buat kalian yang belum tahu, karakter yang diperankan Mark Wahlberg di film ini seharusnya diperankan oleh Gosling.

Satu bulan sebelum syuting The Lovely Bones dimulai, Gosling tiba-tiba mundur dari proyek ini. Awalnya, Gosling menyangkal dirinya dipecat dan mengatakan bahwa dia mundur karena merasa terlalu muda untuk perannya di film ini. Setahun setelah The Lovely Bones dirilis, Gosling akhirnya mengakui bahwa dirinya dipecat dari proyek tersebut.

Alasan pemecatannya pun terbilang cukup konyol. Gosling berinisiatif menambah berat badan dan menumbuhkan berewok untuk perannya di The Lovely Bones. Sang sutradara, Peter Jackson, yang enggak mengetahui inisiatifnya Gosling pun kaget dengan penampilan baru aktor tersebut. Enggak setuju dengan penampilan baru Gosling, Jackson pun memecatnya dan merekrut Wahlberg.

7. Colin Firth (Paddington)

Via Istimewa

Pemeran General Erinmore di 1917 (2019), yaitu Colin Firth, ternyata juga pernah mengalami nasib yang serupa dengan Samantha Morton. Firth awalnya dipilih untuk menjadi pengisi suara Paddington di film yang dirilis pada 2014. Setelah StudioCanal merilis trailer perdana Paddington, Firth tiba-tiba dikabarkan mundur dari proyek tersebut.

StudioCanal terpaksa mengganti Firth karena suaranya dianggap terlalu dewasa untuk Paddington. Akhirnya, StudioCanal merekrut Ben Whishaw untuk menjadi pengisi suara karakter beruang tersebut. Untungnya, Firth lapang dada dengan keputusan studio dan ikhlas digantikan oleh Whishaw.

***

Itulah deretan aktor Hollywood yang sudah lolos casting tetapi dipecat di tengah proses produksi karena dianggap enggak cocok dengan karakternya. Di antara ketujuh aktor di atas, manakah yang kejadian pemecatannya membuat kalian paling terkejut?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.