Setelah menjalani karier sebagai stand-up comedian sejak 2012, dirinya mulai menggeluti dunia seni peran dan berprofesi sebagai aktor. Perjalanannya sebagai seniman tersebut telah membawa Adriano Qalbi masuk ke dalam industri kreatif yang lebih luas.
Berawal dari pertemuan pertamanya dengan Angga Dwimas Sasongko dalam sebuah acara stand up comedy, pria lulusan Bond University ini mendapat tawaran membuat sebuah program social documentary dengan konsep social experiment.
Sebagai orang yang bekerja di industri kreatif, dunia perfilman menawarkan tantangan baru sebagai medium storytelling yang berpotensi mempengaruhi banyak orang. Hal tersebut adalah faktor yang membuat Adriano Qalbi tertarik untuk bergabung dalam Visinema. Enggak hanya itu, dirinya juga menyukai prinsip rumah produksi tersebut yang mempunyai semangat untuk mengejar komersialitas dan tetap menjaga kualitas.
Walaupun untuk menerapkan prinsip tersebut membutuhkan proses panjang dan melelahkan, Adriano tetap menikmati proses tersebut. Rumah produksi tersebut telah membuatnya berkembang dan mengasah kemampuannya di industri kreatif.
“Pada 2016, Angga Dwimas Sasongko,mengajak saya untuk berkolaborasi mendirikan Visinema Content. Divisi tersebut mempunyai output di non-theatrical release (distribusi non-bioskop). Pada akhirnya, saya memutuskan untuk bergabung dan ikut menyusun development-nya,” ujar pria yang saat ini menduduki posisi Chief Digital Business di Visinema itu.
Oleh sebab itu, sebagai seseorang yang sedang mengembangkan industri kreatif, dirinya harus beradaptasi dengan dunia konten yang sangat dinamis. Menurutnya, proses storytelling yang disajikan untuk bioskop memiliki atensi yang lebih rendah dibandingkan di ponsel atau laptop.
Dok. Visinema Pictures
Dalam membuat konten, audiens adalah pemegang kendali. Oleh karena itu, Adriano Qalbi ingin menyajikan sebuah cerita yang akan menarik agar audiens enggak meninggalkan tontonannya. Hal tersebut tentu membuat Adriano merasa tertantang untuk menciptakan audiens yang lebih besar lagi, tanpa harus meninggalkan kualitas dari sebuah konten.
Dalam merealisasikan harapan besarnya itu, Adriano Qalbi memiliki rencana untuk terus mengembangkan proses storytelling dalam Visinema Content. Menurutnya, hal tersebut masih menjadi salah satu kekuatan yang berpengaruh besar dalam industri kreatif.
Nah, bagaimana tanggapan kalian tentang harapan Adriano Qalbi dalam mengembangkan Visinema Content? Coba share pendapat kalian di kolom komentar bawah, ya!