*(SPOILER ALERT) Review film How to Make Millions Before Grandma Dies ini sedikit mengandung bocoran yang semoga saja enggak mengganggu buat kamu yang belum nonton.
How To Make Millions Before Grandma Dies menjadi film yang menarik perhatian banyak penonton hingga jadi Film Thailand Terlaris di Indonesia. Film ini menceritakan perjuangan M yang enggak kuliah demi merawat neneknya yang sakit parah dengan harapan mendapat warisan. Kamu bisa baca review filmnya di sini.
Meski banyak adegan How To Make Millions Before Grandma Dies yang bikin banjir air mata, ada juga beberapa adegan dalam film ini yang bikin jengkel. Mulai dari keputusan bodoh yang diambil oleh M (Billkin Putthipong Assaratanakul), hingga konflik keluarga yang berlarut-larut soal perebutan warisan. Adegan menjengkelkan ini bahkan terasa relate karena bisa kita temukan di sekitar.
Lantas, apa saja adegan menjengkelkan dalam film How To Make Millions Before Grandma Dies? Simak di bawah ini.
Adegan Bikin Jengkel di Film How To Make Millions Before Grandma Dies
1. Menjual Rumah Tanpa Sepengetahuan Amah
Salah satu adegan jengkel di film How To Make Millions Before Grandma Dies adalah saat ada tamu datang ke rumah Amah (Taew Usa Semkhum) yang ternyata adalah calon pembeli rumah tersebut. Ketika Amah menanyakan siapa penjualnya, terungkaplah bahwa M-lah yang menjualnya. Amah yang terkejut langsung menyuruh calon pembeli itu pulang.
Ternyata, sejak kunjungan pertamanya ke rumah Amah, M telah memotret rumah tersebut dan memasangnya dalam bursa penjualan dengan harapan bisa mendapatkannya sebagai warisan.
Adegan ini menyisakan rasa patah hati karena Amah telah mulai merasa dekat dengan M, tapi M malah mengkhianatinya. Sebagai penonton, kita juga merasa jengkel pada M karena tidak tulus dalam merawat sang nenek dan memanfaatkan situasi untuk keuntungan pribadinya.
2. Mencuri Uang
Soei (Phuak Pongsatorn) datang ke rumah Amah dengan niat baik untuk memasang handrail kamar mandi agar Amah tidak terjatuh. Namun, di balik itu, ada kejadian yang bikin penonton geram, yakni Soei mencuri uang tabungan Amah.
Awalnya, Amah curiga kepada M karena sebelumnya Amah mengetahui bahwa M berencana menjual rumahnya. Kejadian pencurian ini terungkap karena M memasang CCTV di rumah Amah dan secara tidak sengaja merekam aksi curang Soei.
Tindakan Soei mencuri uang tabungan Amah bikin kita kesal. Karena yang kita tahu, Amah mengumpulkan uang dari jualan congee atau bubur Cina yang dia buat dari jam 4 pagi.
3. Berdoa di Kuil
Ketika keluarga kecil Kiang datang ke kuil untuk berdoa, alasan Kiang (Duu Sanya Kunakorn) mengajak ibunya jalan-jalan adalah untuk membuatnya bahagia. Namun, yang membuat M merasa terpinggirkan adalah ketika Kiang hanya asyik bersama istri dan anaknya, sementara Amah diabaikan.
Di saat mereka menulis doa, perbedaan antara apa yang ditulis oleh Kiang dan Amah sangat mencolok. Kiang dan keluarganya hanya memikirkan kebahagiaan pribadi mereka, sementara Amah menulis doa penuh kasih untuk semua anggota keluarga.
Ketika M mengungkapkan kejengkelannya terhadap doa Kiang yang tidak tampak peduli terhadap ibunya, Amah justru membela anak pertamanya tersebut. Ini membuat M semakin kesal. Adegan ini mencerminkan peribahasa “Kasih Sayang Ibu Sepanjang Masa, Kasih Sayang Anak Sepanjang Galah”.
4. Berebut Rumah Warisan
Ketika Amah sedang dirawat di rumah sakit, suasana di sekitar keluarga menjadi tegang. Anak pertama Amah, Kiang, merasa sebagai pewaris sah rumah karena seorang pria. Namun, bukannya memberikan dukungan kepada adik-adiknya yang sedang merawat Amah, ia malah langsung menanyakan tentang pembagian warisan.
Chew (Jear Sarinrat) sebagai anak perempuan yang sangat terikat emosional dengan Amah merasa tersinggung dan terhina dengan pertanyaan tersebut. Dia telah mengorbankan banyak hal, termasuk waktu dan tenaganya untuk merawat ibunya dengan penuh kasih sayang. Namun, pertanyaan soal warisan itu membuatnya jengkel dan sedih karena kakaknya hanya fokus pada harta benda, bukan kesehatan sang ibu.
5. Panti Jompo
Dalam adegan ini, Pamai Soei membawa Amah ke sebuah panti jompo setelah menjual rumah warisan demi membayar utang. Mungkin bagi Soei agar sang ibu mendapatkan perawatan yang lebih baik di sana. Namun, keputusan ini membuat M geram dengan pamannya tersebut.
Kemarahan M tersebut melampaui rasa jengkelnya dengan Amah –yang sebelumnya gagal dalam mendapatkan warisan rumah. Penonton juga merasa jengkel dengan perilaku egois Soei yang mengabaikan tanggung jawabnya sebagai anak.
***
Meski begitu, How to Make Millions Before Grandma Dies menjadi film yang berhasil menggambarkan hubungan seorang cucu dengan neneknya secara lucu, hangat, dan mengharukan. Jika kamu tertarik film ini bisa disaksikan di sejumlah jaringan bioskop Indonesia, mulai 15 Mei 2024.
Dari daftar adegan How to Make Millions Before Grandma Dies di atas, mana yang bikin kamu jengkel?