Ada banyak teori buat mendekati cewek. Namun, semua itu enggak ada artinya kalau lo enggak tahu kesukaan dari cewek yang lo taksir. Cewek bakalan seneng banget kalau dideketin sama cowok yang tampan, wangi, dan enggak pelit. Namun lama-kelamaan, cewek bakalan ilfil sama cowok yang enggak punya pemahaman tentang apa yang dia sukai.
Contohnya, nih, buat lo yang sedang jatuh cinta sama seorang cewek penggemar berat film, alias film-buff atau movie geek. Dia enggak mungkin bertahan lama di sisi lo kalau setiap kali diajak ngobrol soal film, yang lo tau sebatas film mainstream terbaru kayak Avengers: Infinity War misalnya. Saat diajak ngobrol tentang film klasik, yang lo tau mentok-mentok paling Titanic. Kalau lo terus seperti ini, suatu saat pujaan hati lo bisa pergi dan tak akan kembali lagi.
Udah nonton Avengers: Infinity War? Simak ulasannya, yuk!
So, kalau lo masih bersikeras buat mempertahankan dia, lebih baik selami aja kesukaan besar dia terhadap film. Salah satunya adalah dengan menonton film-film besutan para sutradara legendaris ini. Mereka semua udah punya reputasi yang amat baik di dunia perfilman berkat karya-karya gemilangnya. Yakin deh, setelah menonton film-film mereka, lo enggak cuma bakalan punya bahan obrolan panjang dengan si pujaan, tetapi juga bisa memandang hidup ini dengan pandangan yang berbeda. Siapa aja kah mereka?
1. Quentin Tarantino
Kapan kekejaman bisa menjadi seni yang indah? Hal itu cuma bisa terjadi di tangan Quentin Tarantino.Dikenal sebagai “Master of Suspense”, film-film Tarantino memang penuh dengan kekerasan. Contohnya seperti Kill Bill, Inglorious Basterds, dan Django Unchained. Darah, memar, hingga aksi perkelahian tanpa ampun adalah hal-hal yang jamak lo temukan di sejumlah film karya sutradara Amerika Serikat ini. Kayak di Inglorious Basterds contohnya. Enggak semua orang bisa tahan dengan unsur sadis di film bertema NAZI ini.
Namun, kekerasan itu enggak ditampilkan dengan asal-asalan. Kekerasan itu dibalut dengan cerita bermakna dan plot yang rapi. Bahkan kekerasan itu dipadukan dengan berbagai tema, jadi, lo pun bisa melihat bahwa di mana aja, kekejaman manusia itu nyata adanya.
Film-filmnya yang kece dan tanpa ampun bikin Quentin Tarantino dianugerahi Walk of Fame di Hollywood pada tahun 2015. Jadi, enggak berlebihan kalau Quentin Tarantino dianggap sebagai salah satu sutradara terbaik abad ini.
2. Martin Scorsese
Martin Scorsese adalah sutradara legendaris yang filmnya harus lo tonton kalau lo mau diterima di kalangan pecinta film. Film-film Scorcesse kebanyakan mengangkat sisi pahit realita hidup. Contohnya, Taxi Driver dengan tokoh utama tentara pasca Perang Vietnam yang menemukan bahwa masalah kehidupan di sekitarnya enggak lebih baik daripada perang.
Contoh lainnya adalah film biopik Raging Bull. Film ini berkisah tentang sisi gelap petinju terkenal Jake La Motta. Film-film Scorsese ini bikin lo sadar kalau hidup itu memang ngeselin, tetapi justru ini yang bikin lo jadi berarti sebagai manusia.
Anyway, kalau lo mau nonton film Scorsese yang lebih ‘nyantai’ dan lucu, The Wolf of Wall Street bisa menjadi rekomendasi terbaik. Biopik yang mengisahkan pialang saham licik bernama Jordan Belfort ini bisa bikin lo ketawa sekaligus berpikir bijak dalam waktu tiga jam.
3. Wong Kar-wai
Kalau lo mendekati seorang movie geek dan mengajak dia mengobrol tentang Wong Kar-Wai, niscaya dia bakal menganggap bahwa lo sebagai belahan jiwanya yang selama ini hilang. Well, Wong Kar-Wai memang salah satu sutradara dengan karya yang indah dan sarat akan makna. Kebanyakan film yang digarap Wong Kar-Wai memiliki tema romansa dengan premis yang udah banyak lo temui di film lain.
Namun, lo bisa lihat bahwa setiap adegan di film-film Wong Kar-wai selalu memiliki tanda dan simbol atas sesuatu. Lo harus punya kemampuan analisis yang cukup kuat untuk bisa memahami apa yang mau disampaikan sutradara asal Hong Kong ini. Enggak cuma itu aja. Banyak film Kar-wai yang enggak menggunakan soundtrack lagu Mandarin. Sebuah pengalaman yang unik banget melihat film Mandarin dengan latar lagu Barat.
Kesuksesan Wong Kar-wai dimulai dari film As Tears Goes By. Di saat film Mandarin lain lebih berfokus pada adegan aksi di film-film bertema kehidupan mafia, As Tears Goes By justru mengisahkan cinta seorang mafia dengan sepupunya sendiri.
Selain pencahayaan redup dan adegan yang dipenuhi tanda, ada satu lagi ciri khas film-film Wong kar-Wai. Hampir semuanya bertema cinta tak sampai. Yang paling fenomenal jelas kisah cinta dalam trilogi Days of Being Wild-In The Mood for Love-2046. Asalkan jangan cinta lo dan gebetan aja ya yang bernasib sama.
4. Jean-Luc Godard
Sutradara yang satu ini merupakan salah satu orang yang berkontribusi besar dalam gerakan Nouvelle Vague (gerakan pembaruan sinema Prancis) melalui film berjudul Au Bout de Souffle (Breathless). Film ini bercerita tentang pencuri mobil yang melarikan diri hingga ke Italia untuk mengejar cintanya. Lucu? Ya, enggak banyak sutradara yang bener-bener bisa memuat film bertema kriminalitas jadi romantis banget.
Namun, memahami karya-karya Godard bukanlah sebuah hal yang menyenangkan untuk dilakukan. FIlm-film Godard seolah dibikin tanpa memedulikan apa yang bakal dipikirkan oleh penonton. Godard enggak akan menyenangkan penonton dengan ending yang baik atau dengan tokoh utama yang tanpa dosa.
Seperti dalam film Le Mepris/Content yang berkisah tentang menyebalkannya kehidupan pernikahan antara seorang penulis scenario dan artis. Enggak ada satupun tokoh yang betul-betul bisa lo senangi. Dan akhir ceritanya pun enggak semanis chick-flick Hollywood.
Buat lo yang memacari film-snob, membahas cinta dan kehidupan dari kacamata Godard bakalan bikin dia jatuh hati sama lo. Jelas, karena kebanyakan film-snob bukan hopeless romantic. Dan itulah yang ada dalam film-film Godard.
5. Christopher Nolan
Apa, sih, yang istimewa dari karya Christopher Nolan? Penulis dan sutradara asal Inggris ini menjadikan dunia nyata sebagai latar tempat. Namun kenyataan itu diutak-atik sedemikian rupa sehingga menjadi fantasi. Meski begitu, alih-alih merasa kalau apa yang lo tonton cuma fantasi, Nolan membuat lo percaya bahwa segala hal-hal fantastik dan ajaib di filmnya bisa terjadi di dunia kita. Contohnya, kayak teknologi perasuk mimpi di Inception, atau kapsul yang bisa menghambat kinerja sel tubuh dan mengawetkan tubuh kita dalam Interstellar. Semuanya terasa nyata.
Bukan cuma itu aja, film-film Nolan juga dipenuhi dengan nuansa gelap. Contohnya kayak Memento dan The Prestige dengan twist plot yang super ngeselin. Keepikan Nolan bisa juga lo lihat pada trilogi The Dark Knight. Trilogi ini dianggap menjadi kisah sinematik Batman terbaik yang pernah ada. Di sana lo bisa bener-bener menyelami kesunyian hati Batman dan memahami kenapa dia jadi sosok pahlawan super yang kaku dan penyendiri.
Nah, semoga dengan banyak menonton film Nolan, lo bisa memahami kesunyian hati gebetan lo dan membuat lo bisa jadi bagian dari hidupnya.
6. Guillermo del Toro
Apa sih yang lo pikirkan kalau mendengar genre fantasi? Mungkin lo bakalan berpikir tentang film-film penuh warna dan hal-hal ajaib.
Kebanyakan film besutan Guillermo del Toro memang punya genre fantasi. Namun, jika lo menganggap fantasi yang dia tawarkan penuh warna dan keajaiban masa kecil, maka lo salah besar. Fantasi yang disajikan del Toro adalah fantasi gelap yang bikin lo merasakan keanehan dan ketidaknyamanan. Bisa lo lihat contohnya pada Pan's Labyrinth, Mimic, atau The Shape of Water yang baru aja memenangkan Oscar.
Baca juga 7 karya fantasi terbaik Guillermo del Toro
Namun bukan berarti del Toro enggak pernah bikin film fantasi mainstream. Buat lo yang mau merasa rileks saat nonton film del Toro, lo bisa nonton Hellboy, Pacific Rim, atau Blade II. Meski begitu, jangan sampai lo deketin seorang movie geek cuma dengan modal Pacific Rim.
7. Tim Burton
Lo belum jadi film-snob sejati kalau enggak tahu siapa Tim Burton. Sutradara lain mungkin terkenal dengan film-film yang dimainkan manusia (live-action). Namun Tim Burton lebih terkenal dengan film animasi.
Bukan film animasi biasa, animasi stop-motion ala Tim Burton ini bernuansa gelap dan creepy. Contohnya seperti Frankenweenie dan Corpse Bride. Frankenweenie bercerita tentang seorang anak yang membangkitkan kembali anjing kesayangannya. Sementara itu, Corpse Bride bercerita tentang seorang pria yang berlatih melamar di dekat kuburan, tetapi justru malah membangkitkan mayat perempuan dan membuat mayat itu mengira kalau dialah yang dilamar.
Meskipun terkenal dengan film-film animasi stop-motion, Tim Burton juga pernah menyutradarai film-film live-action, seperti Alice in Wonderland dan Miss Peregrine's House for Peculiar Children. Sama seperti karya di ranah animasi, nuansa fantasi yang creepy bakal tetap terasa di film live-action besutan Burton.
***
Sebenarnya masih ada banyak sutradara-sutradara keren yang harus lo tonton karyanya untuk bisa membuat seorang movie geek jadi terpesona sama lo. Namun, lo bisa menonton film-film besutan sutradara di atas terlebih dahulu sebelum coba lebih dekat dengan dia. Seenggaknya agar kencan lo penuh dengan bahan obrolan yang bermanfaat dan berkelas.