7 Potret Era ’90-an yang Berhasil Ditampilkan Film Bebas

Film Bebas karya terbaru dari Riri Riza menjadi tontonan yang mampu membawa penontonnya kembali mengenang masa sekolah. Yap, mengambil latar waktu ‘90-an benar-benar pilihan yang tepat karena banyak hal-hal menarik mulai terjadi di Indonesia pada periode tersebut.

Reaksi netizen yang sudah menonton film ini pun menuai berbagai reaksi positif dan kebanyakan bercerita tentang betapa miripnya setiap adegan yang ada di Bebas dengan apa yang dilakukan anak-anak pada zaman tersebut.

Nah, kali ini KINCIR sudah merangkum apa saja hal-hal yang menggambarkan era ‘90-an dan kemiripannya dalam Bebas. Yuk, cek satu-satu!

1. Bahasa Gaul

Via dok. miles films

Beda zaman biasanya beda juga bahasa gaul yang muncul. Pada era ‘90-an, bahasa gaul seperti nama panggilan “nyet”, sudah biasa digunakan, terutama bagi para remaja. Selain itu, ada istilah lain, seperti “yongkru” atau “kokai berat” yang artinya kaya banget.

Paling bikin berkesan dan senyum-senyum saat menonton Bebas adalah saat diselipkannya percakapan dengan menggunakan bahasa “G”. Bahasa tersebut populer pada era ‘90-an dan kembali dibangkitkan oleh Riri Riza.

Bahasa tersebut ibarat kata sandi yang biasanya digunakan untuk bergosip atau membicarakan hal yang rahasia.

2. Gaya Busana yang Trendi di Zamannya

Via dok. miles films

Salah satu yang menonjol dalam film Bebas adalah gaya busananya. Mulai dari kaos berwarna cerah, scraft yang dipakai di kepala sebagai bando, sampai kaos kaki panjang ditambah basic sneakers.

Untuk gaya rambut, model belah tengah juga enggak ketinggalan ditampilkan oleh para anggota geng Bebas. Begitu juga dengan geng yang dipimpin Amanda Rawles melalui jepitan warna-warni dan stoking jaring dengan jaket kulit atau denim.

3. Aktivitas Sebelum Kenal Ponsel

Via dok. miles films

Ponsel menjadi salah satu barang mewah yang enggak semua orang punya di zaman ’90-an. Enggak heran, generasi 90-an diberkahi dengan masa-masa menyenangkan tanpa ponsel, media sosial, bahkan internet. Hal tersebut bikin para remaja memiliki banyak kegiatan untuk berinteraksi secara nyata.

Kebiasaan geng Bebas untuk berkumpul sepulang sekolah juga menjadi kebiasaan anak-anak pada zaman tersebut. Saat kumpul juga dihabiskan dengan ngobrol sambil bercanda, enggak kayak anak zaman sekarang yang sedikit-sedikit foto, lalu kembali tenggelam di dunia maya.

4. Radio Jadi Andalan

Via dok. miles films

Radio juga tenar di zaman tersebut. Aktivitas mendengarkan lagu, mendengarkan celoteh sang penyiar, dan kirim-kirim salam menjadi prestise tersendiri.

Aktivitas ini pun digambarkan sempurna di film Bebas. Apalagi, saat geng tandingan Bebas merasa iri karena namanya diberikan oleh penyiar radio.

5. Lokasi yang Tenar di Zamannya

Via dok. miles films

Sesuai dengan keinginan Mira Lesmana dan Riri Riza menjadikan Bebas lebih Indonesia, duo keren ini memanfaatkan Jakarta sebagai tempat syuting. Dikabarkan lebih dari 30 titik lokasi digunakan untuk mengambil adegan agar mirip era ‘90-an.

Jakarta dipilih karena memang premis cerita yang menunjukan tokoh utamanya Vina (Maizura dan Marsha Timothy) merupakan seseorang yang datang dari daerah ke kota metropolitan.

Kalau kalian sudah menonton film bebas pasti kalian mengenali beberapa tempat yang dijadikan latar adegan. Lokasi yang paling ikonis adalah daerah kawasan Blok M, Kramat Raya, dan Pasar Baru. Mengingat, daerah-daerah tersebut pernah tenar di zamannya.

6. Keadaan Sosial dan Politik yang Bergejolak

Via dok. miles films

Kalian juga akan diingatkan kembali bagaimana keadaan sosial politik pada era ‘90-an. Enggak cuma manis-manisnya masa muda aja, pergolakan politik juga terjadi.

Mengambil latar sekitar 1995—1996, tepat beberapa tahun sebelum reformasi, membuat Bebas masih berada dalam era Orde Baru. Kebebasan menjadi hal yang ditakuti sekaligus yang diharapkan publik saat itu, termasuk musik.

Pergolakan tersebut berpengaruh pada keluarga Vina saat kakaknya (Bisma) seorang mahasiswa dan membenci pemerintah yang korup, tapi di satu sisi ayah mereka bekerja untuk pemerintahan.

7. Musik yang Enggak lekang oleh waktu

Setiap zaman pasti memiliki musik khas yang berbeda. Generasi ‘90-an juga diberkahi oleh banyaknya musisi dengan selera musik ikonis sehingga lagu-lagunya bisa bertahan lama dan masih enak untuk didengar.

Dalam Bebas, musik adalah salah satu elemen penting yang sangat berguna untuk membantu terbangunnya suasana 90-an semakin terasa. Lagu-lagu yang tenar, seperti “Cukup Siti Nurbaya” milik Dewa 19, “Cerita Cinta” dari Kahitna, “Aku Makin Cinta” milik Vina Panduwinata, “Sendiri” dari Chrisye, dan sebagainya.

Lagu yang diputarkan saat radio berkumandang pun lagu-lagu yang tenar di zaman tersebut, seperti lagu “Bebas” dari Iwa K. Selain radio, acara televisi seperti MTV Ampuh yang isinya chart lagu hit juga bikin memori zaman ‘90-an muncul di kepala.

8. Walkman Jadi Benda Prestise

Via dok. miles films

Bukan ponsel atau smartphone, gawai yang hit pada zaman ’90-an adalah Walkman, pemutar audio dan video portabel. Kalian bisa lihat benda yang sering dipakai Jaka atau Suci. Selain musik menjadi primadona saat itu, memiliki Walkman adalah suatu kebanggaan.

***

Bagaimana menurut kalian penggambaran era ‘90an di film Bebas yang tayang sejak 3 Oktober ini? Yuk, kasih jawaban kalian di kolom komentar.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.