Keberadaan villain alias musuh dalam sebuah film udah jadi semacam kewajiban. Soalnya, mereka inilah yang bikin cerita suatu film jadi kompleks. Biasanya, villain digambarkan sebagai seseorang yang menyebalkan dan mengganggu kedamaian. Buat menandingi sang jagoan, mereka dibekali kekuatan yang menakjubkan. Bahkan, beberapa di antaranya punya kisah latar belakang yang menggugah.
Makanya, ada kalanya justru para villain ini lebih disukai penggemar. Bahkan, ada karakter-karakter penjahat yang seharusnya diharapkan enggak jadi villain karena mereka turut membantu para jagoan memperjuangkan kebajikan. Ditambah lagi, mereka punya tampang yang enggak ada seram-seramnya.
Siapa aja, sih, karakter villain yang sebaiknya enggak jadi villain? Berikut nama-namanya yang udah Viki rangkum dari Top Tens.
1. Loki Odinson
Karakter fiktif dalam komik Amerika terbitan Marvel Comics ini bisa dibilang adalah penjahat favorit. Pasalnya, saudara angkat dan salah satu musuh Thor ini sebenarnya masih memiliki hati nurani. Kejahatan yang dilakukannya hanya demi merebut takhta dan karena dia ingin diperlakukan sama layaknya Thor.
Meski Loki benci dengan Thor, dia enggak benar-benar ingin ngebunuh Thor. Apalagi, nampaknya Loki jadi villain favorit setelah film Thor: The Dark World (2013) dan Thor: Ragnarok (2017). Kepiawaian Loki dalam memainkan ilusi dan komedi bikin dia punya banyak penggemar.
2. Light Yagami
Karakter dalam komik Death Note ini bisa dibilang sayang banget kalau jadi villain. Fisik yang sempurna, ditambah kecerdasan yang luar biasa bikin Light Yagami jadi favorit para pecinta manga. Dia terlibat dalam pembunuhan berantai dengan “Buku Kematian”. Karena Yagami enggak suka dengan “sampah masyarakat”, dia mulai membunuh para kriminal lewat buku tersebut.
Nah, sebenernya Yagami bukanlah orang jahat. Secara teori, dia hanya mempercepat kematian para narapidana. Namun, karena jadi buronan, Yagami seakan bersalah karena ngebunuh. Meski begitu, dia malah membantu menegakkan keadilan. Dirinya memang bercita-cita menciptakan dunia baru yang bebas dari kejahatan.
3. The Joker
Karakter Joker selama ini dibuat samar dengan beragam kisah mengenai asal-usulnya bersama Batman. Joker juga kerap menggambarkan kegilaannya dengan dandanan yang sengaja disamarkan dalam sosok badut lucu nan seram. Kalau soal motivasi, bagi seorang Joker, dari dulu tetap sama, yaitu fokus pada kekacauan dan pemberontakan.
Awalnya, sosok Joker dibuat sebagai karakter jenaka dan jauh dari sifat seorang pembunuh kejam. Lewat karakter menyenangkan tersebut, adegan pembunuhan yang dia lakukan dalam komik jadi berkurang. Ternyata, hal itu enggak terlepas dari aturan yang diterapkan pada masa itu. Pasalnya, komik dengan banyak adegan kekerasan bakal dilarang beredar di toko buku.
4. Smaug
J.R.R. Tolkien sukses bikin karakter yang luar biasa bernama Smaug, naga dengan napas api yang membara. Smaug merupakan satu-satunya naga yang memiliki banyak julukan, antara lain “Smaug the Magnificent”, “Smaug the Terribe”, dan “Smaug the Mighty”. Di awal kemunculanya pada 1937, Smaug merupakan tokoh antagonis dalam novel berjudul The Hobbit.
Dia digambarkan sebagai sosok yang paling rakus, kuat, dan jahat. Naga ini tinggal dalam sebuah sarang di Lonely Mountain, tempat dia menjaga seluruh harta karun yang ada di sana. Namun, dalam beberapa percakapannya dengan Bilbo Baggins, Smaug sebenarnya enggak sejahat itu. Hanya aja, matanya ditutupi oleh limpahan harta.
5. Hans
Pertama nonton film Frozen (2013), lo bakal nyangka bahwa karakter Hans merupakan pangeran idaman. Nyatanya Hans adalah seorang pangeran yang jahat dan seorang penipu. Dia ngerasa Kerajaan Arendelle mengalami kekosongan kekuasaan. Makanya, dia berambisi nguasain Arendelle. Ambisinya pun nutupin mata hatinya.
Karakter Hans yang dibangun pada awal cerita ngasih harapan ke penggemar bahwa enggak seharusnya Hans jadi jahat. Hans bisa aja diceritain sebagai pangeran idaman. Soalnya, ngejagain Arendelle selama Anna pergi udah jadi tanggung jawabnya.
6. Peter Pettigrew
Peter Pettigrew adalah tokoh fiktif dalam cerita Harry Potter yang jadi siswa Hogwarts. Dia seangkatan dengan Severus Snape, James Potter, dan Sirius Black. Namun, dia mengubah dirinya menjadi tikus yang bernama Scrabbers milik Ron Weasley. Ceritanya, Peter mengkhianati orangtua Harry dan jadi pengikut Voldemort.
Sebenernya, Peter masih punya nurani. Dalam novel Harry Potter and the Deathly Hallows, Harry menantang ketika Peter ingin membunuhnya. Namun, Peter malah mencekik dirinya sendiri ketika ingat bahwa Harry pernah menyelamatkan nyawanya. Dalam versi film, Peter tewas diserang oleh Dobby yang muncul untuk menyelamatkan Harry dan kawan-kawannya.
7. James Moriarty
Cerita Sherlock Holmes menghadirkan beberapa villain. Salah satunya adalah James Moriarty sebagai sosok antagonis yang lihai memakai kedok akademisi yang rajin ngasih seminar. Padahal, dia punya rencana jahat, mengompori perang negara-negara di Eropa biar dia bisa berjualan alat perang.
Villain dari Sherlock Holmes ini bisa dibilang punya daya tarik tersendiri. Meski jadi karakter jahat, keberadaannya juga digemari karena kecerdasan sekaligus kecerdikan yang dimilikinya. Karena hal itu, musuh bebuyutan Holmes ini punya banyak penggemar. Kalau aja Moriarty enggak jadi villain, dia bakal jadi rekan hebat Holmes.
***
Itulah beberapa karakter yang seharusnya bisa jadi karakter protagonis. Karena kelebihan dan kemampuan yang mereka miliki, penggemar jadi menyukai mereka dan mengharapkan mereka berada di pihak kebaikan. Nah, menurut lo, ada karakter villain lain yang lo pengennya mereka enggak jadi villain?