Di usia yang hampir menapaki seperempat abad, waralaba Resident Evil telah melahirkan sejumlah karakter cewek yang paling ikonik dan paling dikenang. Bukan hanya dalam cakupan genrenya sebagai game survival-horror, tapi juga industri game itu sendiri secara menyeluruh.
Karakter-karakter cewek ini selalu tampil dengan pakaian yang khas dan kepribadian unik yang saling melengkapi. Mungkin enggak semuanya melekat dalam ingatan lo. Akan tetapi, masing-masing dari mereka punya porsi yang lebih dari cukup untuk membuktikan diri bahwa mereka layak disertakan ke dalam daftar ini. Berikut heroine terbaik yang kehadirannya bikin Resident Evil Series jadi makin berwarna!
7. Ashley Graham
“Leon, HELP!” – Ashley Graham kepada Leon S. Kennedy
Yap, harus diakui kutipan di bikin Ashley jadi salah satu karakter paling nyebelin yang pernah lo temuin di jagat Resident Evil. Dalam satu-satunya game yang melibatkan namanya, Resident Evil 4, dia hanya bisa merengek meminta tolong kepada Leon setiap kali Ganados menggotong dirinya.
Selain harus mengawasinya setiap saat, lo pun harus memastikan supaya Health Point (HP) doi tetap dalam kondisi prima. Jangan sampai ditinggal juga. Sebab, kalau itu terjadi, situasi bakal makin gawat. Pokoknya, benar-benar bikin ribet, deh!
Walau begitu, putri dari Presiden Amerika Serikat ini enggak selamanya ngeselin. Pada salah satu babak ketika dia jadi karakter playable, Ashley berani meloloskan diri dari kejaran zombie melewati tantangan demi tantangan sulit tanpa ditemani sepucuk pun senjata api.
Kepribadiannya yang manja juga terasa serasi melengkapi maskulinitas Leon yang senantiasa tampil gagah menuntunnya menuju jalan keluar. Ya, meski ujung-ujungnya dia ditolak mentah-mentah oleh mantan polisi R.P.D itu. Sori, Ashley, hati abang Leon udah didedikasiin buat mbak Ada Wong.
6. Sheva Alomar
“Jangan khawatir, tubuhku mungkin tak sebesar dirimu, tapi aku masih bisa mengurus diriku.” – Sheva Alomar kepada Chris Redfield
Satu lagi karakter yang hanya muncul dalam satu judul tapi kesannya menancap betul, Sheva Alomar. Seorang agen BSAA cabang Afrika Barat yang memutuskan berpartner dengan Chris Redfield untuk menginvestigasi kemelut senjata biologis Uroboros yang melanda negerinya. Virus yang diarsiteki oleh Umbrella Corporation, dalang yang sama yang juga merenggut nyawa kedua orang tuanya.
Dalam gamenya, Sheva bisa bergerak sebagai karakter A.I. atau karakter utama yang dimainkan oleh player 2. Sesuai dengan kutipannya di atas, badannya jelas enggak segede Chris. Akan tetapi, dia tetaplah pejuang yang andal dengan skill akrobatik mumpuni dan kepiawaian mengoprek macam-macam senjata sebagai kualitas unggulannya.
Sheva adalah prajurit yang loyal. Ketika diminta untuk mengundurkan diri dari misi oleh Chris karena dirasa bisa membahayakan nyawanya, imbauan itu tak dia gubris. Sheva bersikukuh untuk menemaninya melanjutkan misi sekaligus mencari Jill Valentine yang dinyatakan hilang dalam sebuah insiden penyekapan.
5. Rebecca Chambers
“Namaku Rebecca Chambers, tapi bagimu aku adalah Petugas Chambers!” – Rebecca Chambers kepada Billy Coen
Usianya masih 18 tahun, 2 tahun lebih muda dari Ashley Graham. Akan tetapi, saat ia jadi satu-satunya penyintas tim Bravo S.T.A.R.S yang selamat dalam titel prekuel Resident Evil 0 (Zero). Pada usia semuda itu, dia sudah harus berurusan dengan kecelakaan helikopter, mansion angker, dan kereta yang dipenuhi mayat hidup.
Tapi jangan tertipu oleh penampilannya yang terlihat lugu. Rebecca adalah seorang prodigi yang sukses merengkuh gelar universitas pertamanya tepat pada usia 18 tahun dengan disiplin ilmu biokimia. Mengetahui hal tersebut, tak butuh waktu lama bagi S.T.A.R.S untuk buru-buru merekrut gadis bertalenta ini.
Sebagaimana Leon, Rebecca cuma ketiban sial aja karena misi debutnya terlalu rumit dan sulit bagi agen pemula seperti dirinya. Namun, dia juga beruntung karena di awal perjalanan panjangnya dipertemukan dengan Billy Coen, seorang napi yang sedianya hendak menjalani eksekusi mati. Pria ini tak ubahnya perisai hidup Rebecca.
Rebecca Chambers beberapa kali unjuk gigi dalam game, novel, dan film animasi Resident Evil. Masih muda, cerdas, dan punya keterkaitan yang masuk akal dengan aspek historis Resident Evil, Rebecca jelas punya masa depan yang sangat cerah dalam waralaba ini. Tinggal tunggu keputusan Capcom saja apakah mereka mau mendaulatnya sebagai karakter yang punya peran lebih sentral pada game sekuel berikutnya.
4. Sherry Birkin
“Tak akan kubiarkan hal buruk menimpamu, dunia membutuhkanmu!” – Sherry Birkin kepada Jake Muller
Koneksi antara Sherry dengan korporasi culas Umbrella sudah terjalin semenjak dia masih duduk di bangku sekolah. Wajar aja, kedua orang tuanya, William dan Annette Birkin, adalah ilmuwan virologi terpandang yang punya kontribusi tak ternilai bagi perusahaan dalam menciptakan G-Virus.
Sherry pertama kali muncul di layar kaca dalam Resident Evil 2 sebagai gadis kecil yang didera rasa takut luar biasa karena harus terlibat dalam konspirasi yang sama sekali mustahil ditangkap nalar seusianya. Claire datang menyelamatkannya di saat yang genting. Sosok ideal yang kemudian ia jadikan panutan untuk membulatkan tekadnya dalam mendedikasikan diri menghadapi ancaman bioterorisme.
Benar saja, selang beberapa tahun kemudian, dia tumbuh jadi gadis yang tangguh. Seorang agen federal Amerika Serikat dengan kemampuan kombat di atas rata-rata yang dalam nadinya mengalir deras G-Virus level lanjut. Virus ini membuat tubuhnya mampu meregenerasi luka dalam waktu yang relatif sangat singkat.
Selanjutnya, dia membentuk the dynamic duo yang mematikan saat dipasangkan dengan Jake Muller, putra dari Albert Wesker, di Resident Evil 6. Kebetulan, karakter yang satu ini juga punya kekuatan fisik super layaknya sang ayah.
3. Claire Redfield
“Dengar! Kau hanya punya dua pilihan, membunuh atau terbunuh, silakan putuskan!” Claire Redfield
Claire adalah satu dari sekian karakter yang muncul dalam banyak sekali judul Resident Evil. Dia tercatat telah membintangi tiga titel penting di franchise ini, yakni Resident Evil 2, Resident Evil: Code Veronica, dan Resident Evil: Revelations 2. Portofolio perannya dipastikan bertambah seiring dengan peluncuran Resident Evil 2: REmake.
Bekal ilmu militer dan pehamaman terhadap macam-macam senjata api dia peroleh dari kakaknya, Chris Redfield. Berbeda dengan karakter yang lain, petualangan Claire biasanya enggak bermula atas perintah atasan, tapi lebih sering digerakkan oleh inisiatif pribadi atau karena kecelakaan tak terduga. Seperti yang terjadi pada Resident Evil 2 dan Resident Evil: Revelations 2. Saat itu, dia sedang berupaya mencari keberadaan Chris dan diculik oleh sekelompok teroris untuk diasingkan ke pulau terpencil.
Hal yang menarik dari Claire Redfield adalah penggambaran dirinya sebagai karakter dengan kemampuan yang biasa aja dalam pertarungan melawan zombie. Baik itu ketika menggunakan senjata api apalagi tangan kosong. Meski begitu, dia tetap punya nyali yang tinggi.
Lebih kerennya lagi, Claire adalah tipikal karakter yang mudah berempati terhadap korban selamat dan pandai mengolah emosi mereka untuk tetap menumbuhkan percikan harapan. Di sinilah poin plus dirinya. Karakter seperti ini jitu mengajak gamer untuk tetap menjaga sisi humanis mereka di tengah huru-hara zombie yang merajalela.
2. Ada Wong
“Leon, lama tak berjumpa.” – Ada Wong kepada Leon
Ada Wong adalah karakter sempurna yang merepresentasikan simbol wanita seksi dalam lingkup video game. Sosok cerdas dan cergas dengan paras yang rupawan khas percampuran ras Asia Timur-Amerika. Membuat siapapun jadi tak berkutik di hadapannya, termasuk mayat hidup. Yap, makhluk-makhluk yang dia anggap menjijikan ini bisa dengan mudah dilibasnya tanpa kesulitan berarti.
Ada Wong merupakan seorang agen wanita terbaik dengan karakterisasi yang misterius. Satu waktu, dia bisa memihak kepada kubu musuh. Sebaliknya, di kesempatan lain dia justru menolong Leon dan kawan-kawan.
Hingga peristiwa tragis Racoon City 1998, enggak ada yang tahu seperti apa kehidupan masa lalunya. Mulai dari pertanyaan di mana dia dilahirkan, atau universitas apa yang dia masuki. Semuanya buram. Terlalu banyak intrik dan konspirasi yang menyelubungi wanita yang gemar mengenakan pakaian bercorak merah darah ini.
Namun, terlepas dari ambiguitas moralnya yang hingga kini masih perlu dipertanyakan, sejauh ini Ada Wong lebih sering memuluskan jalan bagi karakter sentral dalam titel RE yang kita mainkan. Satu hal yang pasti, para penggemar masih sabar menunggu akan berlanjut ke arah mana kisah asmara antara dirinya dengan Leon.
1. Jill Valentine
“Akhir riwayat Umbrella tinggal masalah waktu saja.” – Jill Valentine
Selain Cortana dan Lara Croft, mungkin nama Jill Valentine bakal ikut terlintas di benak lo jika membahas siapa karakter cewek paling ikonis dalam video game. Dia telah “berkarier” di industri ini sejak tahun 1996 atau saat Resident Evil, waralaba game yang kelak akan terus menghantui lo selama lebih dari dua dekade kemudian, dilahirkan.
Sebagaimana Ada Wong, Jill adalah paket komplet karakter yang unggul dalam hampir segala aspek. Dia pintar bersiasat memanfaatkan segala perlengkapan yang dimilikinya, tangguh menghadapi semua jenis lawan, dan punya determinasi tinggi untuk menyelesaikan setiap misi. Lagipula, karakter mana lagi coba yang tetap berani tampil gaya dengan busana paling atraktif di tengah kota mati yang dikepung zombie seperti yang Jill peragakan di Resident Evil 3: Nemesis?
Jill menempati posisi paling prioritas sebagai karakter yang perlu kesempatan emas untuk membintangi sekuel Resident Evil berikutnya. Itupun jika Capcom tak mau namanya digerus oleh karakter cewek yang lebih fresh, seperti Alloy di Horizon Zero Dawn atau Ellie di The Last of Us.
***
Tujuh Karakter cewek ini udah sangat berjasa menemani masa-masa indah kita saat duduk manis di layar kaca dalam menikmati setiap alur permainan. Capcom lewat Resident Evil racikan mereka telah berhasil memberi bukti bahwa karakter cewek enggak kalah keren daripada karakter cowok.