Kiprah Liam Neeson dalam peran laga patut diacungin jempol. Pasalnya, dengan usia yang udah enggak muda lagi, Neeson masih sanggup aksi laga yang memukau. Lihat aja film terbarunya, The Commuter, yang beberapa waktu lalu tayang di bioskop seluruh dunia. Buat lo yang penasaran, kepoin aja ulasan filmnya di sini.
Bisa diibaratkan, kalau industri film aksi adalah sekolah, Neeson adalah salah satu senior yang dihormati dan disegani oleh sineas lainya. Meski memulai karier lewat film drama fantasi Excalibur (1981), kini Neeson justru dikenal sebagai aktor laga papan atas di Hollywood. Tercatat, udah lebih dari 50 film yang dibintanginya.
Kalau lo adalah penggemar film aksi, tengok aja tujuh film Neeson dengan peran laganya yang epik dan memukau berikut ini!
1. Batman Begins (2005)
Pada film pertama Batman karya Christopher Nolan ini, Neeson memainkan karakter sebagai Ra's al Ghul, seorang pemimpin organisasi besar yang bertujuan memurnikan ras manusia. Karakter tersebut mengharuskan Neeson sebagai seseorang yang ahli bela diri dan ahli pedang. Neeson enggak hanya sebagai mentor, tapi juga musuh besar Batman.
Meski bergenre drama fantasi, film ini sukses nganterin Neeson sebagai nomine aktor pendukung terbaik dalam ajang Saturn Award 2006. Udah pasti itu karena perannya sebagai orang biasa yang berubah jadi musuh besar sang pemeran utama. Yap, kemampuan akting Neeson mulai dipertimbangkan lewat film ini.
2. Taken (2008)
Bisa dibilang, enggak sah nyebut film Taken kalau lagi ngomongin Neeson. Film ini bikin Neeson jadi ikonis dalam jagat film laga. Dia berperan sebagai Bryan Mills, pensiunan CIA yang enggak ingin lagi berurusan dengan dunia kriminal. Namun, karena anaknya diculik, mau enggak mau dia harus kembali beraksi.
Secara formula, film Taken enggak jauh beda dengan The Commuter (2018). Menariknya, Neeson masih tampil memukau lewat aksi heroiknya. Akting berantemnya kerap bikin penonton nahan napas, bahkan geregetan. Neeson pun jadi unsur kesuksesan film ini. Karena itu, produser film ini kembali bikin sekuel berjudul Taken 2 (2012) dan Taken 3 (2014).
3. The A Team (2010)
Film ini bukan sekadar pekerjaan buat Neeson. Pasalnya, aktor pelindung keluarga ini mulai jatuh cinta pada film yang diangkat dari serial televisi yang populer pada 1980-an. Liam berharap film ini dibuatkan sekuel. Bahkan, Liam pun udah punya gambaran lokasi mana yang tepat untuk film itu nanti. Sayangnya, film tersebut belum ada rencana sekuelnya.
Film yang melegenda ini menceritakan tim pasukan khusus yang dipenjara atas tindakan kriminal yang enggak mereka lakukan. Neeson bersama tiga tokoh lainnya berusaha kabur dan ngebersihin namanya. Tentunya, film ini kaya akan bumbu laga yang dramatis dan epik dari keempat tokoh utama, termasuk Neeson. Enggak mengherankan kalau di Box Office, Neeson dan kawan-kawan berhasil ngumpulin pendapatan sebesar 177 juta dolar dari bujet 110 juta dolar.
4. The Grey (2011)
Film ini berbeda dari sebelum-sebelumnya, The Grey berkisah sekelompok penambang minyak yang harus bertarung melawan banyak serigala setelah terdampar di Alaska. Neeson berperan sebagai John Ottway yang jadi ketua kelompok tersebut. Akting Neeson dalam menghajar serigala-serigala dengan tangan kosong bikin film ini dapat ulasan positif dan rating tinggi dari para kritikus.
Bahkan, The Grey sukses ngeraih puncak Box Office di Amerika Serikat dan Kanada dengan pendapatan 20 juta dolar pada awal penayangannya. Film dramatis ini ngebuktiin bahwa meski Neeson berusia 59 tahun saat itu, kualitas aktingnya masih diperhitungkan dan film Neeson masih laku di pasaran.
5. Unknown (2011)
Film ini menceritakan seorang ilmuan bernama Dr. Martin Harris yang diperankan oleh Neeson. Karakter ini mengalami kecelakaan misterius sehingga koma. Setelah bangun dari koma, Dr. Harris enggak mengetahui sedikit pun tentang jati dirinya. Perjuangannya dalam mencari kembali jati dirinya ini sukses dihayati oleh Neeson.
Neeson kembali mengobrak-abrik suatu kota, bukan jadi agen dengan skill membunuh tingkat tinggi, melainkan sebagai dokter yang kehilangan identitasnya. Yap, Neeson dan premis menarik yang ditawarkan jelas bikin Unknown terlihat menjadi sajian thriller-misteri yang menggoda rasa penasaran penikmat film.
6. Non-Stop (2014)
Film ini enggak berbeda dengan The Commuter. Kalau The Commuter mengisahkan ketegangan di kereta, film ini menceritakan ketegangan di pesawat. Neeson sukses tampil gahar di film ini sebagai mantan polisi bernama Bill Marks. Film menegangkan ini berawal dari sebuah pesan yang berisikan ultimatum peneror bahwa ada penumpang bakal tewas setiap 20 menit kecuali mereka dapat uang. Yap, jalan ceritanya hampir sama!
Non-Stop merupakan kali kedua Neeson bekerja sama dengan sutradara Jaume Collet-Serra setelah Unknown. Meski plotnya kurang masuk akal, melalui sentuhan aksi menegangkan dengan ritme penceritaan yang begitu cepat, Non-Stop tampil begitu hidup. Tentunya, ini masih ditambah aksi Neeson yang begitu memikat dalam memberikan dua sisi karakternya yang bertolak belakang.
7. Run All Night (2015)
Film ini jadi kolaborasi ketiga Neeson dengan sutradara Jaume Collet-Serra. Enggak heran kalau penampilannya di ranah film aksi emang selalu terlihat keren, baik sebagai tokoh protagonis maupun antagonis. Nah, di film Run All Night ini, Neeson justru bermain di antara kedua watak tersebut. Bakal jadi hal baru bagi Neeson.
Dari segi akting, memang enggak ada yang terlalu istimewa. Neeson yang udah biasa berakting laga, seperti enggak bisa keluar dari karakternya. Dia tetap ikonis. Lewat film ini, dia sukses memerankan sosok bokap yang kejam namun peduli dan masih punya hati. Enggak hanya apik menyuguhkan aksi perkelahian, film ini juga apik menyuguhkan kegelisahan hati.
***
Aktor asal Irlandia Utara ini punya riwayat panjang sebelum laris bermain dalam serial film laga. Meski beberapa film laganya punya formula sama, tetap enggak membosankan. Neeson yang hanya orang biasa, karena kasus yang menjebaknya, tiba-tiba jadi pahlawan demi keluarga dan orang banyak.
Enggak sedikit juga film-film Neeson yang dapat ulasan positif dan rating tinggi dari para kritikus. Kualitas aktingnya enggak perlu diragukan, deh! Dia juga berhasil ngebuktiin bahwa usia bukanlah halangan untuk berkarya.