Ziarah Film Indie Indonesia

7 Film Indie Indonesia yang Asyik ditonton Sembari Tunggu Waktu Berbuka

Di antara gempuran film komersil yang tayang silih berganti menghiasi bioskop dan platform OTT, sineas Indonesia juga hidup di kalangan akar rumput lewat produksi film indie. Sebetulnya film indie merujuk pada makna sebuah film yang diproduksi dengan budget terbatas tanpa dibantu oleh rumah produksi kelas kakap. Tapi hasil film Indie Indonesia kadang punya warna tersendiri dengan konsep cerita yang lebih bebas dan menarik.

Nah di bawah ini ada sederet film Indie yang mungkin bisa jadi teman kamu untuk habiskan waktu sore menuju berbuka puasa.

Film Indie Indonesia yang asyik ditonton pas ngabuburit

1. Ziarah

Film indie Indonesia untuk temani ngabuburit. Istimewa.

Rilis tahun 2016, Ziarah bukanlah sebuah film dengan budget fantastis, film ini juga dibintangi oleh sedikit sekali aktor. Bahkan pemeran utamanya adalah seorang nenek yang enggak dikenal sebagai aktris terkenal. Ziarah punya premis cerita yang menarik. Tentang nenek yang berkelana mencari suaminya.

Ia mencari tahu di mana suaminya berada yang ia enggak tahu apakah masih hidup atau sudah meninggal. Jika suaminya sudah meninggal ia ingin pergi berziarah. Perjalanan panjang si nenek pada akhirnya berbuah hasil meski menyakitkan. Film inni patut kamu tonton sebagai hiburan yang penuh nilai kesabaran menjelang buka puasa.

2. Another Trip to the Moon

Kemudian ada film Another Trip to the Moon. Sebuah film garapan sutradara Ismail Basbeth yang punya konsep unik. Film ini enggak punya dialog, penonton akan menafsirkan sendiri seperti apa jalan ceritanya. Dibuat dalam durasi 80 menit, Another Trip to the Moon akan membuat waktu luang mu menunggu saat berbuka jadi lebih seru.

Another Trip to the Moon sendiri dibintangi oleh Tara Basro, meski begitu film yang rilis tahun 2015 ini diproduksi terbatas dengan penayangan yang enggak banyak. Tapi film ini diundang untuk tayang dalam berbagai festival internasional dan mendapat banyak pujian.

3. Tabula Rasa

Meski tayang di bioskop dan menghadirkan beberapa aktor kenamaan. Tabula Rasa tetap termasuk kedalam film Indie karena budgetnya yang minim. Tabula Rasa sendiri berkisah tentang seorang anak muda dari Indonesia timur bernama Hans yang tinggal di sebuah rumah seorang ibu pemilik rumah makan padang.

Konflik internal pun terjadi dan membuat pecah keluarga ibu tersebut yang membuat Hans ikut terseret. Film ini mendapat bebagai penghargaan dalam Festival Film Indonesia tahun 2014. Film ini begitu tepat ditonton saat hendak menunggu waktu berbuka tiba, pasalnya ada banyak sekali adegan yang mengambil sudut pandang masakan padang yang terlihat begitu lezat.

4. Kebun Binatang

Film karya sutradara Edwin ini berhasil meyakinkan banyak festival film internasional untuk memberinya kesempatan penayangan. Bahkan di Osian Cinefan Film Festival, film ini mendapat sejumlah penghargaan. Film indie dengan budget minim ini punya premis yang unik tentang seorang perempuan yang ditinggalkan orang tuanya di kebun Binatang. Ia akhirnya dibesarkan oleh para petugas kebun binatang,

Meski tergolong Indie, film ini dibintangi oleh dua nama yang mungkin enggak asing di telinga penonton Indonesia. Nicholas Saputra dan Ladya Cheryl. Yap, keduanya jadi tokoh utama film berdurasi 96 menit ini. Dengan durasi yang enggak panjang, cerita yang solid dan penokohan yang ciamik, film ini memang cocok temani waktu ngabuburit mu.

5. Istirahatlat Kata-Kata

Kalau waktu jelang berbukanya mau diisi dengan sebuah cerita yang tegang tapi bikin penasaran, mungkin bisa tonton Istirahatlan Kata-Kata. Sebuah film yang diangkat dari cerita hilangnya seorang penyair terkenal bernama Wiji Thukul. Ia hilang pada masa orde baru. Nah film indie Indonesia ini mencoba untuk menjabarkan ceritanya ketika Wiji sedang mencari perlindungan ke rumah teman-temannya di luar Jawa.

Istirahatlah Kata-Kata disutradarai oleh Yosep Anggie Noen dan dimainkan secara apik oleh aktor senior almarhum Gunawan Maryanto..

6. Turah

Film buatan sutradara Wicaksono Wisnu Legowo ini membuat banyak orang terkesiap ketika dia ditunjuk sebagai sutradara terbaik dalam Asean Film Awards. Turah adalah film yang berkisah tentang sebuah kampung bernama Tirang di pesisir Kota Tegal. Kampung ini terpencil dan diisi oleh orang-orang yang dipenuhi perasaan pesimistis. Lantas munculah dua nama yang mencoba menyalakan semangat masyarakata dia adalah Jadag dan Turah.

Namun itikad baik keduanya menghadapi hambatan serius. Film indie ini punya kritik sosial yang berani dengan penceritaan yang menarik. Patut ditonton sore hari menuju waktu berbuka.

7. Tilik

Film indie Indonesia yang satu ini mungkin sudah enggak asing di telinga. Film pendek berjudul Tilik viral tahun 2020 lalu lalu. Berkisah tentang ibu-ibu yang menaiki truk untuk menjenguk tetangganya yang sakit. Namun di tengah jalan merka bergosip. Film ini lucu dan memotret hal lumrah di sekitar masyarakat.

Tilik disutradarai oleh Wahuu Ageung Prasetyo. Dari film Indie inti cerita film ini kemudian mendapat kesempatan melebarkan ceritanya dengan menjadi film panjang berjudul Bu Tejo Sowan Jakarta yang tayang awal tahun 2024 ini.

Itu tadi film Indie Indonesia yang mungkin bisa jadi teman waktu sore menuju saat berbuka. Dari tujuh film di atas, mana film yang sepertinya menarik untuk kamu tonton di momen Ramadan kali ini?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.