Info 
Keseruan sebuah film terasa enggak lengkap tanpa adanya cerita cinta. Film dengan genre seperti ini udah ada dari zaman dulu. Soalnya, kisah cinta dengan segala kompleksitasnya selalu jadi ramuan yang berhasil mainin emosi penonton. Enggak terkecuali romantika muda-mudi.
Lihat juga 6 Pasangan Film Hollywood yang Ikonis pada Masa Kini.
Enggak sedikit film remaja yang jadi populer di tiap masanya. Biasanya kisah romansa mereka dibumbui dengan drama atau pun komedi. Dengan alur cerita yang dikemas secara menarik, para pasangan remaja dalam film-film Indonesia jadi dikenang sepanjang masa.
Kira-kira, siapa aja pasangan remaja dalam film Indonesia yang jadi ikonis pada masanya? Simak penjabarannya di bawah ini.
1. Romi dan Juli (Pengantin Remadja, 1971)
Diperanin oleh Sophan Sophiaan dan Widyawati, Romi dan Juli jadi ikon pasangan remaja pada masanya. Enggak sedikit orang yang menjadikan kisah keduanya sebagai relationship goals. Apalagi saat dua pemerannya benar-benar jadi suami istri di kehidupan nyata. Manis banget, ‘kan?
Pengantin Remadja memang jadul banget. Namun, bukan berarti film ini udah enggak relevan lagi lo tonton sekarang. Jangan salah, film ini pernah mendapatkan penghargaan film terbaik pada Golden Harvest Award dalam Festival Film Asia XVII 1971, loh. Seperti nama dua karakter utama, Pengantin Remadja banyak mengambil inspirasi dari kisah Romeo and Juliet. Film ini disutradarai oleh Wim Umboh dengan Sjuman Djaja sebagai penulis skenario.
Dengan hubungan yang rumit, pasangan Romi dan Juli ini sangat disukai. Makanya, Arifin C. Noer tertarik buat ngegarap film Romi dan Juli pada 1974. Film ini dibintangi oleh Rano Karno dan Yessy Gusman.
2. Galih dan Ratna (Gita Cinta dari SMA, 1979)
Kalau lo enggak tahu siapa Galih dan Ratna, coba tanya orangtua lo. Pasangan yang diperanin oleh Rano Karno dan Yessi Gusman ini adalah pasangan ikonis bagi generasi 1970-an. Enggak cuma filmnya yang bikin mereka selalu dikenang. Chrisye punya lagu berjudul “Galih dan Ratna” dalam album Puspa Indah (1980). Lagu ini ditulis oleh Guruh Soekarnoputra memang ditujukan sebagai lagu tema untuk Gita Cinta dari SMA.
Gita Cinta dari SMA sendiri punya cerita yang sederhana namun ngena, dua insan manusia bertemu saat SMA. Galih dan Ratna digambarkan sebagai pasangan sempurna: pintar di sekolah, jago olahraga, dan sopan pembawaannya. Sayang, orangtua mereka enggak merestui karena perbedaan suku. Premis ceritanya klasik banget karena jadi dilema remaja kebanyakan pada masa itu. Saking ikonisnya, sosok keduanya dihadirkan kembali dalam film Galih dan Ratna (2017), remake dari Gita Cinta dari SMA.
Baca juga Film-film Indonesia yang Ngebangkitin Nostalgia Cinta SMA.
3. Cinta dan Rangga (Ada Apa dengan Cinta?, 2002)
Bagai oase di gurun pasir, perfilman Indonesia kembali bergairah sejak muncul film Ada Apa dengan Cinta? (AADC). Digarap oleh Rudi Soedjarwo, film ini mengangkat kisah cinta dua sejoli, yaitu Rangga (Nicholas Saputra) dan Cinta (Dian Sastrowardoyo). Tentunya lo terkesan dengan karakter Rangga yang superdingin namun puitis diam-diam bisa menaklukkan hati Cinta yang notabene gadis populer di sekolah.
Selain puisi bikinan Rangga, dialog-dialog berantem mereka pun kerap diingat oleh para penontonnya. Yap, awalnya berantem, ujung-ujungnya demen. Pada akhirnya, mereka menjalani hubungan jarak jauh karena Rangga harus ke Amerika
Perlu ratusan purnama sampai penonton benar-benar bisa tahu kelanjutan dari AADC. Berawal dari iklan eksklusif Line yang nampilin kisah Cinta dan Rangga belasan tahun berikutnya, sekuel nyatanya pun hadir di layar lebar pada 2016. Film ini berusaha mengikuti zaman dengan menampilkan kisah cinta yang lebih kekinian. Seakan tak puas sampai di situ, ada kemungkinan akan ada AADC? 3 untuk melengkapi kisah Rangga dan Cinta.
4. Tita dan Adit (Eiffel I’m in Love, 2002)
Setelah film AADC, film-film romansa remaja mulai bermunculan. Salah satu yang paling diingat adalah Eiffel I’m in Love yang nampilin pasangan ikonik Tita (Shandy Aulia) dan Adit (Samuel Rizal). Tita adalah gadis remaja berusia 15 tahun yang dijodohin sama Adit. Awalnya, ini jadi masalah buat Tita yang notabene udah punya pacar bernama Ergi (Yogi Finanda).
Bagi Tita, Adit adalah cowok yang dingin, pemarah, dan enggak bersahabat. Namun, sifatnya itulah yang bikin Tita penasaran. Dia coba memahami Adit dan ternyata, di balik wataknya yang dingin, Adit punya perhatian dan kehangatan yang lebih buat Tita.
Kisah cinta mereka ngegambarin banget masalah remaja pada umumnya, mulai dari emosi yang masih labil dan enggak terkendali sampai masalah sepele yang bikin baper setengah mati. Film ini pun tergolong unik karena ngeluarin versi panjang (extended) sampai 262 menit. Bahkan, sekuelnya yang rilis pada Februari 2018 masih laku ditonton, terutama bagi mereka yang rindu dengan hubungan dinamis Adit dan Tita.
Menurut lo, Apakah yang Terjadi kalau Tita dan Adit Nikah? Masih romantiskah mereka?
5. Dilan dan Milea (Dilan 1990, 2018)
Kalau Rangga bikin terenyuh dengan puisi, Dilan bikin cewek-cewek jejeritan dengan gombalannya. Diangkat dari novel laris karya Pidi Baiq, film Dilan 1990 nampilin sosok Dilan (Iqbaal Ramadhan) dan Milea (Vanesha Prescilla) yang jadi ikon pasangan anak muda zaman sekarang. Meski mengambil latar 1990, kisah cinta Dilan dan Milea masih relevan sampai sekarang. Namanya juga cinta masa SMA, enggak lekang dimakan zaman.
Kesuksesan film Dilan 1990 sampai-sampai menjadikannya film Indonesia terlaris kedua sepanjang masa. Hal ini didukung dari kualitas film dan juga penontonnya yang rela nonton berkali-kali. Yap, hubungan antara Dilan dan Milea mampu menyihir penonton. Makanya, enggak mengherankan kalau banyak orang enggak rela film ini turun layar. Buat yang penasaran sama kisah Dilan dan Milea, lo perlu bersuka ria karena film ini bakal ada sekuelnya, sama kayak novelnya. Siap-siap baper, ya!
***
Pasangan-pasangan remaja di atas bisa jadi menggemaskan karena punya kisah yang enggak membosankan buat disimak. Karakter-karakter mereka pun terlampau kuat buat dilupakan begitu aja. Buat lo sendiri, mana pasangan remaja yang jadi favorit? Ceritain, yah, di kolom komentar!
