Film Enola Holmes 2 ini merekam beberapa hal yang terjadi di Inggris pada akhir abad 19
Enola Holmes belum lama ini rilis di Netflix. Film yang kembali menceritakan tentang kiprah Enola sebagai detektif perempuan muda itu tayang sejak 4 November lalu. Adik dari Sherlock Holmes tersebut memang tengah menjajaki karier sebagai seorang detektif. Namun, sebagai seorang perempuan dengan usia yang masih belia. Kariernya sulit menanjak.
Sampai ia bertemu dengan pelanggan pertamanya yang membuat dia melewati petualangan kasus yang mendebarkan. Pada awal film, penonton diberi tahu jika ada beberapa hal nyata yang memang benar-benar terjadi di masa itu. Dalam film, fakta dan fiktif tercampur. Nah buat kamu yang penasaran kisah nyata apa saja yang terdapat dalam film Enola Holmes 2. Berikut ini rangkumannya.
5 kejadian nyata yang hadir di film Enola Holmes 2
1. Sarah Chapman adalah tokoh nyata
Film ini berkisah tentang Enola Holmes yang mendapat kasus hilangnya seorang perempuan bernama Sarah Chapman. Seorang buruh yang berani menentang kesewenangan perusahaan. Sarah menghilang dengan tiba-tiba dan membuat adiknya khawatir. Perjuangan Enola mencari sosok Sarah jadi alur cerita yang terus ditampilkan ke hadapan penonton.
Nah, sosok Sarah Chapman memang tokoh nyata. Dia memang pemimpin buruh yang berani meawan kesewenangan perusahaan. Dia juga adalah sosok yang menggerakan buruh untuk berani bersuara. Sama seperti yang kita lihat dalam film. Bedanya, karakter Sarah di dunia nyata enggak hilang dan menyamar supaya enggak ketangkep pihak pabrik yang mengancam nyawannya.
Sosok Sarah di dunia nyata juga bekerja di pabrik korek api sejak usia muda. Dia bekerja bersama kakak perempuan dan ibunya. Beda dengan dalam film yang diceritakan jika Sarah bekerja bersama adik angkatnya.
2. Korek api putih memang sempat merajai
Ujung kepala korek api yang kita tahu mungkin hanya berwarna merah. Kepala korek api yang dapat memantik bara itu terbuat dari fosfor merah. Dulu, yang digunakan oleh pabrik-pabrik korek api adalah fosfor putih. Fostor putih jadi bahan dasar membuat korek api yang disukai oleh para pebisnis sebab harganya yang jauh lebih murah.
Hal ini berkembang hampir di semua pabrik korek api kala itu. Baru pada awal tahun 1900an, lewat banyak desakan fosfor putih dilarang dipakai untuk jadi bahan dasar pembuatan korek api. Alasannya karena kandungan fosfor korek api berbahaya bagi para pekerja pabrik yang setiap hari mengolah bahan dasar tersebut.
3. Banyak pekerja terkena penyakit
Menyambung dari poin sebelumnya. Fosfor putih memang berbahaya bagi kesehatan pekerja. Ada banyak pekerja yang terserang penyakit Phossy Jaw. Penyakit tersebut bikin para pekerja mengalami pembengkakan pada rahang dan gusi. Hal itu terdampak pada ratusan pekerja yang bekerja untuk pabrik korek api.
Di film, para mandor pabrik menyiarkan kabar jika virus tifus sedang menyerang. Para pekerja pabrik yang hendak masuk kerja harus diperiksa mulutnya. Penggambaran tersebut mungkin nyata terjadi pada masa-masa akhir abad ke 19 hingga awal abad ke 20. Ketika pihak pabrik mengelabui para pekerja yang rata-rata memiliki strata pendidikan yang rendah.
4. Perkerja pabrik korek api rata-rata perempuan
Seperti yang kita lihat dalam film, pabrik di mana Sarah bekerja hanya mempekerjakan perempuan sebagai buruh. Para perempuan ini diminta untuk mengolah bahan dasar pembuat korek api hingga menjadi batang-batang yang siap digunakan. Beberapa orang dipekerjakan di bagian pengemasan. Sarah dan Bliss salah satunya yang bekerja pada posisi tersebut
Hal itu cukup faktual. Sebab pada akhir tahun 1800an hingga awal 1900an pekerja pabrik korek api memang didominasi oleh perempuan. Bedanya, jika pada film Sarah bekerja sebagai buruh yang bekerja di bagian pengemasan. Pada kisah nyatanya, posisi Sarah di pabrik lumayan memiliki daya tawar. Enggak seperti yang digambarkan dalam film.
5. Aksi mogok kerja benar terjadi
Pada akhir film, Sarah Chapman, Enola dan para pekerja perempuan lain pada akhirnya memilih untuk berhenti dan menolak bekerja. Ada banyak pertimbangan yang Sarah yakinkan kepada para pekerja pabrik supaya mau untuk berani bicara dan menuntut hak. Salah satunya soal upah yang enggak sesuai, jam kerja yang enggak masuk akal sampai pemotongan gaji yang semena-mena.
Selain itu efek fosfor yang mengancam nyawa juga jadi salah satu pertimbangan besar dan membuat pekerja mau mogok. Hal tersebut tercatat dalam sejarah jika Sarah Chapman adalah salah satu buruh perempuan pertama yang memulai aksi mogok kerja untuk menekan kesewenangan pabrik. Aksi Sarah membuat banyak pekerja di pabrik lain terinspirasi dan menunut hak yang sama.
Meski tak sepenuhnya antara film dan faktanya selaras. Namun penghujung film ini cukup memberikan gambaran pada penonton tentang kejadian yang terjadi pada masa tersebut.
***
Itu tadi beberapa hal nyata yang terjadi pada film Enola Holmes 2. Jangan lupa untuk terus kunjungi KINCIR agar kamu enggak ketinggalan informasi seru seputar film dan serial lainnya.