Harus diakui, Joko Anwar adalah salah satu sutradara terbaik di Indonesia. Film-filmnya berhasil bikin banyak orang terkesan sama karyanya. Dan yang paling terbaru, Joko baru aja rilis film Perempuan Tanah Jahanam yang saat ini lebih dari 1,3 juta penonton.
Film yang dibintangi Tara Basro ini dinilai banyak orang sebagai salah satu film horor terbaik. Meski begitu, nyatanya film ini memang “buka jalan baru” dalam skema film horor di Indonesia. Perempuan Tanah Jahanam bukan hanya horor, tapi efeknya bisa kena ke sanubari.
Apa penyebabnya? Ya, karena formula film horornya jarang dipakai oleh film horor lainnya. Yuk, simak resep barunya di bawah ini.
1. Minim Jumpscare
Bisa jadi, Joko Anwar agak terpengaruh dengan Ari Aster yang berhasil menampilkan film horor dari sisi lain dan minim jumpscare. Sebetulnya kekuatan film horor itu bukan tentang seberapa sering penonton dikagetin. Nah, Joko Anwar rasanya telah menggali hal itu.
Makanya, walau enggak ada adegan kaget-kagetan, penonton bakal tetap anteng duduk depan layar dengan hati deg-degan. Bahkan, dengan warna dan pergerakan kamera, film Perempuan Tanah Jahanam udah bikin penonton stres sepanjang film.
2. Sedikitnya Makhluk Supranatural
Film horor minim hantu memang banyak di luar negeri, tapi hanya sedikit di Indonesia. Joko Anwar pun menerapkan hal tersebut di film Perempuan Tanah Jahanam.
Berbeda dengan film Pengabdi Setan (2017) yang hampir lima menit sekali kita bisa lihat kemunculan hantu. Sedangkan di Perempuan Tanah Jahanam, sosok hantunya hanya ada tiga anak kecil yang kemunculannya bisa dihitung jari. Meski begitu, nuansa horor dan bikin was-was membayangi sepanjang film.
3. Sinematografi yang Kelam
Sinematografi menja di hal yang krusial sekaligus menarik. Lewat penataan kamera, penonton memiliki pengalaman tersendiri ketika nonton. Ditambah, latar pedesaan yang ada sejak tahun ’40-an menyempurnakan atmosfer horor.
Cantik sekaligus bikin meringis. Buktinya, tanpa dialog pun, kita lihat ada desa di perdalaman hutan yang kuburannya penuh dengan makam anak-anak. Nuansa otentik dari latar yang ditampilkan benar-benar suasana asli film horor.
4. Dialog Menusuk Sanubari
Satu hal yang juga bikin film ini memengaruhi psikologi, yakni dialognya yang sederhana tapi ngena banget, dan itu cukup bikin ngeri. Seperti, tiba-tiba ada hantu anak kecil menyelonong keluar dari kamar dan mengajak Maya melihat bayi yang akan lahir.
Apalagi, pas Ratih bilang “kerasa enggak?” yang muncul di trailer, juga bikin banyak orang berspekulasi tentang apa yang akan ditampilkan di film. Padahal, saat itu dia hanya ingin menunjukkan kehamilannya aja.
5. Pembunuhan Tanpa Basa-basi
Hampir pada tiap film horor, kita enggak asing sama adegan-adegan bunuh-bunuhan. Bedanya, film Perempuan Tanah Jahanam ini menampilkan adegan pembunuhan yang sadis dan bikin meringis. Mulai dari digorok, ditembak kepalanya, sampai dikuliti. Hal itu langsung bikin penonton enggak nyaman melihatnya.
***
Yang jelas, film Perempuan Tanah Jahanam udah berhasil bikin standar baru dalam perfilman horor di Indonesia. Enggak perlu mengagetkan dengan penampakan hantu yang buruk rupa. Dengan penggarapan sinematografi yang serius pun bikin film ini udah bikin banyak orang keluar bioskop sambil mengumpat dengan ekspresi wajah enggak nyaman.