Film yang dilarang tayang di Indonesia

5 Film yang Dilarang Tayang di Indonesia, Apa Alasannya?

Indonesia memiliki Lembaga Sensor Film (LSF) yang tugasnya mengecek dan menyaring berbagai macam film yang akan tayang di bioskop, baik film di dalam negeri mau pun di luar negeri. Bagian-bagian dalam film tersebut, yang enggak layak untuk ditonton, akan dipotong, kemudian hasil akhirnya akan dikelompokkan berdasarkan kelayakan usia tonton.

Namun, walaupun sudah ada LSF, enggak semua film bisa diedarkan di Indonesia. Bahkan, ada film-film yang dilarang beredar di Indonesia oleh KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) kendati negara kita memiliki LSF.

Apa alasan film-film ini dilarang beredar di Indonesia? Apakah censhorship dari LSF enggak bisa mereduksi fakta bahwa film-film ini memang sangat enggak layak ditayangkan di tengah norma moral dan etika negara kita? Simak di sini, yuk!

Deretan film yang dilarang tayang di Indonesia

The Handmaiden (2016)

The Handmaiden via Istimewa

Film Korea Selatan memang bisa dengan mudah masuk ke sini, apalagi pangsa pasar penggila drakor (drama Korea) memang besar. Namun, hal itu enggak berlaku pada The Handmaiden.

Dengan latar Korea pada masa pendudukan Jepang, The Handmaiden berkisah tentang seorang con artist alias penipu Korea bernama Sook-hee yang berniat menipu seorang pewaris kaya Jepang, Lady Hideko. Ia bekerja sama dengan Count Fujiwara. Awalnya, Hideko memang berniat menjebak Sook-hee bersama Fujiwara, tetapi justru kedua wanita ini malah saling jatuh cinta.

Adanya pelecehan seksual, kekerasan seksual, hingga hubungan sesama jenis yang eksplisit membust film ini enggak bisa ditayangkan di Indonesia. Censorship yang dilakukan LSF hanya akan membuat cerita enggak karuan, bahkan mungkin hampir separuh konten dalam film ini akan habis.

50 Shades of Gray (2015)

50 Shades of Gray via Istimewa

Memang ada banyak film dengan muatan seksual, bahkan BDSM yang bisa masuk ke Indonesia. Namun, kenapa 50 Shades of Gray enggak bisa masuk ke Indonesia?

Hal itu terjadi bukan cuma karena ada banyak adegan seks dan ketelanjangan, tetapi karena premis dan message dari film ini yang sama sekali enggak sesuai dengan kultur masyarakat Indonesia. Adegan panas mungkin bisa digunting, tetapi hal itu tetap enggak bisa menghilangkan fakta bahwa film ini memberikan kesan bahwa perilaku Christian Grey yang menyimpang itu “didukung” bahkan dijadikan sebuah hal yang menarik kaum hawa.

50 Shades of Gray sendiri bercerita tentang mahasiswa Sastra Inggris yang menggantikan temannya untuk mewawancara miliarder sekaligus pebisnis bersama Christian Gray. Wawancara itu menjadi pintu gerbang hubungannya dengan Gray yang dipenuhi dengan BDSM dan ia pun mengikuti selera Gray yang enggak biasa tersebut.

Pengakuan Seorang Pelacur (2010)

Pengakuan Seorang Pelacur via Istimewa

Pernah ada beberapa film Indonesia yang dilarang untuk ditayangkan di Indonesia, lho. Salah satu yang cukup kontroversial adalah Pengakuan Seorang Pelacur. 

Sebetulnya, konsep dari film ini menarik. Ceritanya, seorang PSK yang terjebak hujan bersama seorang bankir dan saling bercerita tentang kehidupan masing-masing. Dalam prosesnya, kamu bisa melihat berbagai sisi kehidupan seorang PSK dan bagaimana bankir ini merasa iba sekaligus enggak enak hati, karena selain memahami bahwa PSK ini juga manusia, ada rasa bersalah saat ia merasa bahwa derajatnya tinggi.

Selain karena beberapa adegan yang agak panas, alasan kuat kenapa film ini dilarang tayang adalah karena film ini menggunakan judul yang terlalu vulgar. Namun, kamu bisa menontonnya di Prime Video.

Teeth (2007)

Teeth via Istimewa

Pernahkah kamu mendengar tentang mitos vagina dentata? Mitos ini menggambarkan tentang seorang perempuan yang memiliki gigi pada area kelaminnya. Mitos vagina dentata sendiri dibuat sebagai salah satu bentuk sindiran terhadap pelecehan yang kerap diterima oleh perempuan, sehingga barangkali perempuan harus memiliki taring di area kelaminnya supaya pelecehan ini bisa berhenti.

Mitos itu digunakan dalam film Teeth. Dalam film ini, diceritakan bahwa seorang perempuan muda bernama Dawn, yang merupakan salah satu anggota gereja taat, sedang dekat dengan seorang laki-laki muda bernama Tobey. Memutuskan buat berenang bersama, Tobey nyatanya mengambil kesempatan itu untuk memerkosa Dawn. Tanpa disadari, saat hal itu terjadi, kelamin Dawn menggigit dan memotong kelamin Tobey. Setelah sekian riset, Dawn menyadari bahwa ia memiliki vagina dentata.

Apa yang dilakukan oleh Tobey bukanlah hal terakhir yang diterima Dawn. Pada waktu lain, Dawn dijebak dan hendak diperkosa oleh pria lain, tetapi alih-alih ketakutan, ia justru menggunakannya sebagai kesempatan buat menghukum pelaku.

Tentu saja karena fokusnya adalah pada kelamin dan karena ada berbagai konten vulgar, film ini sulit untuk disensor dan pada akhirnya dilarang tayang di Indonesia.

Suspiria (2018)

Suspiria via Istimewa

Film horor-gore-erotis ini sepertinya memiliki paket komplit untuk dilarang bahkan diboikot di Indonesia. Ya, Suspiria enggak cuma memberikan sajian horor-slasher yang bikin ngeri dan jijik, terapi juga kekerasan seksual yang sangat intens. Pembangunan suasana yang begitu detail menambah rasa takut, bikin kamu seolah betulan mengalami kejadian-kejadian mengerikan di dalamnya.

Suspiria sendiri bercerita tentang Susie Bannion, balerina dari Amerika Serikat yang diundang audisi ke Markos Dance Academy. Undangan itu terasa seperti kenaikan karier buatnya, tetapi nyatanya ada yang aneh dan misterius dari akademi itu. Selain karena adanya balerina menghilang, diduga para pendiri akademi ini adalah penyihir.

Apa yang terjadi memang di luar dugaan. Ada banyak tumbal dan kematian yang terjadi dengan cara mengerikan, penuh siksaan sebelum beberapa orang memohon-mohon untuk mati karena enggak tahan dengan siksaannya.

Adanya isu patriarki, tubuh perempuan, hingga NAZI juga menambah kontroversi film ini. Bukan cuma di Indonesia, di beberapa negara film ini dianggap melampaui batas dan juga dianggap memaksakan keberadaan beberapa sejarah politik untuk menambah kengerian.

LSF dan KPI tentu memiliki banyak alasan untuk melarang penayangan film-film di atas di ruang-ruang yang dapat dengan mudah diakses publik seperti bioskop atau televisi. Namun, kamu bisa menyaksikan beberapa film di atas di platform VOD. Hanya saja, kamu harus memastikan bahwa kamu cukup umur dan tahu risikonya saat menonton film-film yang dilarang tayang di Indonesia tersebut.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.