Apa, sih, yang ada di dalam pikiran cewek? Banyak cowok yang ngerasa bahwa pertanyaan ini jauh lebih sulit daripada segala ujian masuk di dunia ini. Cewek memang kompleks banget. Namun, di balik kompleksitas itu, lo akan nemuin hal-hal yang menakjubkan.
Cewek terlihat ribet karena mereka senang berpikir mendalam tentang banyak hal, bisa melakukan banyak hal dalam waktu yang sama, dan lebih emosional. Kalau mau menyelami apa yang ada di dalam pikiran para cewek, niscaya lo akan nemuin berbagai hal yang menarik. Lo pun bakal paham kenapa di dunia ini diciptakan makhluk dengan jenis kelamin cewek.
Nah, buat para cowok, salah satu cara terbaik mengenal cewek adalah lewat film. Selain menghibur, film juga merupakan media yang mudah dipahami dan menimbulkan empati. Namun, lo harus pintar-pintar milih film untuk bisa memahami mereka. Nah, apa aja, sih, film-film terbaik buat membantu lo memahami cewek?
1. Sex and the City (2008)
Mungkin lo, cowok-cowok, sering bertanya, “Kenapa mayoritas cewek suka banget dengan aktivitas nge-geng, berbelanja, dan curhat?” Aktivitas-aktivitas itu mungkin dianggap oleh para cowok sebagai kegiatan yang buang-buang waktu dan nirfaedah. Kalau nonton film dan serial Sex and the City, mungkin lo bakalan menyadari bahwa tiga aktivitas itu bisa jadi ada gunanya.
Empat tokoh utama, Carrie Bradshaw, Samantha Jones, Miranda Hobbes, dan Charlotte York Goldenblatt, adalah gambaran wanita urban New York yang sempurna. Mereka tahu fashion, punya pekerjaan bergengsi, cukup perfeksionis saat memilih cowok, dan memiliki pemikiran terbuka. Di luar pekerjaan, mereka sering ngumpul bareng dan membicarakan berbagai macam hal.
Jangan salah sangka. Soalnya, mereka enggak sekadar bergosip atau curhat. Mereka berempat juga sering membicarakan permasalahan hidup, termasuk masalah pernikahan. Lo juga akan mengetahui bahwa cewek adalah pendengar yang baik. Ketika ngomongin sesuatu, mereka benar-benar membahasnya secara mendalam. Jadi, kalau lo mau minta nasihat, cewek bisa jadi tempat yang tepat.
Film Sex and the City banyak mendapatkan kritik karena plot yang dianggap dangkal. Namun, harus diakui bahwa film ini membawa keceriaan dan bikin hati bahagia. Ditambah lagi, cerita dan karakterisasi tiap tokohnya punya relevansi yang erat dengan kehidupan nyata.
2. Mona Lisa Smile (2003)
Awalnya, mungkin lo akan menganggap bahwa film Monalisa Smile mengusung feminisme garis keras yang terlihat menghakimi dan merendahkan profesi cewek nonpekerja. Namun, setelah nonton abis film ini, lo bakal sadar bahwa Monalisa Smile ngasih lo pemahaman yang tepat tentang apa itu kebebasan cewek.
Berlatar belakang era 1953—1954, film ini menceritakan Katherine Ann Watson (Julia Roberts), seorang cewek cerdas lulusan Universitas California Los Angeles (UCLA). Dia baru aja diterima bekerja sebagai dosen seni di Wellesley College, New England. Suatu ketika, Katherine dikejutkan dengan fakta bahwa para anak didiknya, notabene adalah cewek-cewek, udah mempelajari segala hal yang ada di silabus.
Dia lalu memodifikasi bahan pengajaran dan berniat untuk mengubah pola pikir para mahasiswinya yang kolot. Yap, meskipun mereka pintar dan sedikit sombong, tujuan hidup mereka seragam: lulus-nunggu dilamar- nikah-punya anak-jadi ibu rumah tangga. Katherine berniat untuk menyemangati mereka untuk mengejar impian, dalam hal ini karier.
Pada akhirnya, Katherine menyadari bahwa "impian " enggak selalu bermakna “karier”. Seorang mahasiswinya memutuskan untuk meninggalkan kesempatan berkuliah S-2 di Yale karena ingin mengurus anak. Inilah yang bikin Katherine tersadar. Yap, kebebasan perempuan berarti kebebasan buat memilih apa yang bikin seorang perempuan ngerasa nyaman dalam menjalani hidupnya.
3. The Devil Wears Prada (2006)
Mungkin lo sering mendengar pepatah berbunyi, “Bos dan cewek itu sama-sama galak. Jadi, kalau bos lo cewek, kelar hidup lo.” Memang, sih, Enggak semua cewek galak. Namun, kalau lo mau ngelihat contoh cewek bos yang supernakutin, tonton aja The Devil Wears Prada. Film yang diangkat dari novel ini bercerita tentang Andrea Sachs (Andy), seorang cewek sederhana dengan mimpi besar.
Ceritanya, Andy melamar pekerjaan sebagai sekretaris pribadi di perusahaan fashion ternama, Runway Magazine. Di sana, ada seorang pemimpin redaksi yang terkenal dengan sifat perfeksionis. Miranda Priestly namanya. Miranda enggak terima sedikit pun kesalahan. Dia keras, superteratur, dan cenderung menghakimi seseorang berdasarkan seleranya dalam berbusana. Yah, namanya juga pemimpin redaksi majalah fashion.
Andy yang sederhana dan bukan anak gaul New York harus menghadapi dua tantangan besar. Dia harus berjuang mengubah gaya busananya agar memenuhi standar high-fashion. Namun, dia juga mesti meminimalisasi kesalahan agar Miranda enggak marah-marah melulu. Dari karakter Andy, lo bisa lihat bahwa cewek juga bisa melibas berbagai tantangan semenakutkan apa pun demi meraih mimpinya.
Oh, ya, kabarnya, sosok Miranda yang diperanin oleh Meryl Streep ini terinspirasi dari pemimpin redaksi Vogue, Anna Wintour. Wintour memang terkenal sebagai cewek yang perfeksionis dan dingin. Dia sendiri udah dengar rumor ini, tapi dia enggak mau ambil pusing. Bahkan, dia selalu menolak ngomongin film ini.
Meski terkesan judes, Miranda Priestly masih bisa ditoleransi. Justru, tujuh karakter cewek dalam film inilah yang benar-benar nyebelin.
4. Hidden Figures (2016)
Buat lo yang suka banget sama topik kesetaraan ras dan gender, Hidden Figures adalah film yang bakal menyenangkan hati lo. Film biopik ini bercerita tentang perjuangan tiga cewek berkulit hitam di kantor NASA. Mereka adalah Katherine Johnson, Dorothy Vaughan, dan Mary Jacson.
Ketiganya adalah orang-orang di balik layar saat astronaut John Glenn mengangkasa. Yap, saat seorang astronaut melakukan peluncuran, yang selalu dipuja-puja oleh banyak orang adalah sang astronaut tersebut. Seakan-akan, dialah bintang utamanya. Padahal, peran para operator juga enggak kalah penting.
Dengan latar era 1960-an, film ini menyajikan kompleksitasnya tersendiri. Saat itu, pekerja dibagi berdasarkan warna kulitnya, termasuk di NASA. Mereka yang berkulit hitam mendapat diskriminasi. Jadi, perjuangan tiga cewek ini enggak bisa dianggap main-main.
Apalagi, kerja di NASA itu membutuhkan ketelitian dan kecerdasan tinggi. Lo enggak boleh gampang terbawa emosi gara-gara sebuah masalah. Nah, Katherine, Dorothy, dan Mary juga ngebuktiin bahwa cewek itu bukan makhluk yang baperan.
5. The Queen (2006)
Cewek dengan kedudukan tinggi sering dianggap sebagai makhluk yang mengerikan oleh para cowok. Misalnya aja Ratu Elizabeth II. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi Inggris Raya, Ratu Elizabeth memang terlihat tegas dan dingin.
Sosok ini pun sempet dibenci saat Lady Diana meninggal. Elizabeth dianggap enggak terlalu berduka dan enggak ngerasain apa yang dirasakan rakyat. Nyatanya, enggak sesimpel itu. Sang Ratu juga ngalamin kekalutan batin yang bikin dia menderita. Lo bisa ngelihat hal tersebut dalam film yang dibintangi oleh Helen Mirren ini.
Sebagai seorang ratu, apa yang dia lakukan pasti menimbulkan pro dan kontra. Makanya, Elizabeth harus bijak dalam mengambil segala langkah dan bertindak, termasuk dalam menyikapi kematian Diana. Dia harus bertindak sebagai ratu yang bijak, ibu yang baik bagi anak yang berselingkuh, mertua yang baik, sekaligus nenek yang mampu menenangkan dua cucu. Nah, apakah menurut lo, peran ini gampang buat dijalanin?
Jadi cewek memang enggak gampang. Dalam satu titik kehidupan, mereka harus menjalani banyak peran. Demi bisa tetap menjalani semua peran itu, mereka harus punya kekuatan dan mampu berpikir secara rasional.
Realita keluarga kerajaan ternyata penuh intrik. Tonton aja lima serial yang mengisahkan keluarga Kerajaan Inggris ini.
***
Setelah menonton film-film ini, lo bakal tersadar bahwa cewek itu sejatinya enggak melulu cuma ngandelin perasaan. Pemikiran mereka membuat dunia ini dan hati lo sebagai cowok menjadi lebih berwarna. Dari lima film di atas, film mana, sih, yang punya karakter cewek yang relevan dengan kehidupan lo?