Info 
Apakah kamu sedang suka-sukanya sama olahraga seperti lari, bersepeda, fitness, atau futsal? Olahraga adalah aktivitas sehat yang biasanya bernuansa positif. Kisah-kisah pegiat bidang ini kerap dibungkus dengan suasana yang inspiratif juga penuh perjuangan. Namun, ketika berbicara soal industrinya, ada banyak intrik dan hal-hal berbau politik. Apalagi, jika mengingat bahwa di berbagai negara, ranah ini merupakan bisnis dengan nilai tinggi.
Film-film ini memberikan sisi lain yang lebih gelap tentang olahraga, menyadarkan kamu bahwa aktivitas sederhana satu ini ternyata bisa menjadi suatu hal yang kompleks saat tercampur oleh obsesi, jaringan kekuasaan, hingga permasalahan masyarakat luas.
5 Film yang Menguak Sisi Gelap Dunia Olahraga
Dirty Games (2016)
Film Dirty Games adalah dokumenter besutan jurnalis CNN investigasi Benjamin Best yang menyorot tentang sisi-sisi gelap berbagai olahraga populer. Ada beberapa bidang yang dibahas, mulai dari tinju, basket, sampai dengan sepakbola. Sepakbola bahkan mendapatkan porsi pembahasan yang paling banyak.
Dalam Dirty Games, yang diulas adalah tentang bagaimana manajemen olahraga menimbulkan hal-hal yang merugikan secara ekonomi, bahkan melanggar hak asasi manusia. Saat bidang ini sudah jadi bisnis, akan ada banyak pihak serakah dan enggak bertanggung jawab yang ingin mengambil keuntungan sebesar-besarnya. Inti dari film ini adalah meskipun selaku industri ada banyak pihak yang pengin mencari keuntungan, semestinya mereka harus mengikuti norma hukum dan etika yang ada.
Icarus (2017)
Icarus adalah film dokumenter yang memberikan gambaran tentang bagaimana obsesi pemerintah bisa “merusak” budaya sehat dari olahraga. Bryan Fogel selaku sutradara menginvestigasi penggunaan doping dalam olahraga. Tujuan dari pembuatan film ini awalnya cuma bertujuan untuk mengungkap bagaimana atlet bisa lolos dari tes doping.
Namun, niat itu berubah drastis ketika dia bertemu dengan Dr. Grigory Rodchenkov, kepala laboratorium antidoping.
Dr. Rodchenkov mengungkapkan bahwa pemerintah Rusia menjalankan program doping sistematis bagi para atlet mereka, termasuk di Olimpiade. Wawancara dalam film ini membuka kedok salah satu skandal doping terbesar dalam sejarah olahraga modern beserta konsekuensi moral, politik, dan sosial dari skandal ini. Karena jasanya dalam menyibak skandal berbahaya dan pengemasan yang begitu apik, Icarus memenangkan Penghargaan Oscar untuk Film Dokumenter Terbaik pada tahun 2018.
The Fighter (2018)
Dalam film The Fighter, sisi gelap yang dibahas adalah tentang olahraga tinju. Alih-alih dokumenter seperti dua film sebelumnya, The Fighter mengambil konsep film otobiografi.
Film ini mengisahkan perjalanan nyata seorang petinju kelas welter, “Irish” Micky Ward, yang berjuang untuk mencapai kesuksesan di dunia tinju dengan bantuan kakak tirinya, Dicky Eklund. Dicky adalah mantan petinju yang pernah terkenal namun kemudian terpuruk karena kecanduan narkoba.
Micky berusaha keras buat keluar dari bayang-bayang kakaknya dan mengatasi berbagai tantangan, termasuk masalah keluarga yang rumit dan tekanan dari ibunya yang dominan, Alice Ward.
Film ini memiliki akhir yang baik, tetapi perjalanan Micky untuk sampai ke situ sangat berliku. Apalagi, ia harus berurusan dengan trauma sang kakak. Nah, perjalanan inilah yang kemudian menyorot banyak bad sides dari olahraga tinju. Bukan sekadar bertarung di ring, mereka seperti harus terus bertarung dengan keadaan dan diri mereka sendiri dalam kehidupan nyata.
The Program (2015)
Olahraga sejatinya dilakukan agar tubuh menjadi sehat dan agar seseorang belajar menjadi kompetitif. Lantas, bagaimana jika ada kecurangan bahkan penggunaan obat berbahaya dalam perjalanan seseorang untuk menjadi atlet terkenal? Tentu makna dari olahraga itu jadi sia-sia, bukan? Itulah yang disampaikan dalam film ini.
The Program menyorot kisah Lance Amstrong, atlet sepeda legendaris, mulai awal kariernya, perjuangannya melawan kanker, hingga akhirnya meraih kejayaan dalam dunia balap sepeda. Namun, di balik kesuksesannya, terungkap bahwa Armstrong terlibat dalam salah satu skandal doping terbesar dalam sejarah olahraga. Seorang jurnalis investigatif bernama David Walsh mulai curiga terhadap prestasi Armstrong yang too good to be true dan memulai penyelidikan yang akhirnya mengungkap kebenaran di balik penggunaan doping yang sistematis dalam tim balap Armstrong.
Tindakan Armstrong yang enggak suportif ini tentu mencoreng sportifitas dalam dunia keluarga. Jadi, dalam film ini, kamu bisa melihat bahwa prestasi gemilang di dalam olahraga enggak ada artinya kalau itu semua didapat dengan cara curang, bahkan mengorbankan kesehatan itu sendiri.
I, Tonya (2017)
Film mockumentary ini mengisahkan kehidupan Tonya Harding, seorang atlet seluncur indah Amerika Serikat yang fenomenal dan skandal yang menghancurkan kariernya di awal tahun 1990-an. Tonya Harding dikenal karena bakatnya yang luar biasa dan menjadi wanita Amerika pertama yang berhasil melakukan lompatan triple axel dalam kompetisi.
Namun, hal itu enggak datang tanpa perjuangan berat. Bahkan, sejak kecil, Tonya dipaksa oleh ibunya yang abusif untuk menjadi yang terbaik. Kehidupan masa kecil yang sulit seolah menjebaknya lagi dalam pernikahan dengan pria manipulatif, Jeff Gillooly. Apalagi, kemudian Gillooly merencanakan konspirasi penyerangan terhadap Nancy Kerrigan, saingan Tonya, membuat Tonya terseret skandal ini, menghancurkan reputasi dan kariernya.
Kehidupan Tonya dikupas dalam film dengan nuansa komedi gelap ini, sehingga penonton tahu bahwa keindahan yang ia sajikan di atas es berbanding terbalik sama kesehariannya. Banyak atlet bersinar mengorbankan kehidupan pribadi, bahkan masa mudanya, sehingga tidak bisa menjalani keseharian normal layaknya manusia biasa.
***
Itulah deretan film yang mengungkap sisi gelap olahraga. Tentu film-film ini enggak bermaksud buat bikin kamu takut sama olahraga, tetapi mengajarkan bahwa dalam berolahraga, sehatlah yang utama, bukan mencapai sesuatu yang di luar batas kemampuan manusia.
