5 Film Legendaris Ini Enggak Boleh Dibuat Ulang

Hollywood kayaknya lagi kekeringan materi cerita yang mau diangkat jadi film. Beberapa tahun belakangan, kalo enggak bikin film superhero (yang inspirasinya dari komik), sineas Hollywood gencar membuat ulang film-film lama. Mulai dari Ghostbuster, Star Trek, Star Wars, sampai Jumanji semua dibuat ulang (remake). Apakah film remake bakal lebih bagus dari sebelumnya? Belum tentu juga.

Sampai saat ini, remake pada film, umumnya cuma bertujuan buat pamer teknologi terbaru dan sering kali mengabaikan kesinambungan cerita. Daripada menodai kenangan indah terhadap film-film legendaris ini, Viki harap para sineas dunia enggak tergoda buat nge-remake lima film di bawah ini.

 

 

 

1. Trilogi Lord of The Rings

Via Istimewa

“One ring to rule them all”. Itu kutipan yang ngena banget di penonton trilogi Lord of The Rings. Trilogi ini dimulai dari Lord of The Rings: Fellowship of The Ring (2001) yang menceritakan keteguhan hati orang-orang yang mengawali Frodo dan cincinnya sampai ke Mordor. Lalu di Lord of The Rings: Two Towers (2002), setelah itu cerita ditutup dengan Lord of the Rings: Return of The King (2003). Film-film ini enggak butuh tambahan CGI atau teknologi lain yang lebih modern biar kelihatan lebih asyik.

 

2. Trilogi The Godfather

Via Istimewa

Meski banyak yang berpendapat kalo trilogi ini hanya bagus di seri pertamanya saja, ketiga film ini tetap wajib ditonton secara berurutan. Trilogi ini bakal ngasih kita gambaran yang terjadi dalam keluarga mafia. Masing-masing bagian pun bakal memperlihatkan beberapa perubahan dalam diri Don Corleone. Ciamiknya akting yang diperankan Marlon Brando, Robert de Niro, dan Al Pacino bikin film ini enggak bakal terlupakan. Oleh karena itulah, jangan sampai ada remake dari film ini.

 

3. Trilogi Back to The Future

Via Istimewa

DeLorean, mobil yang menjadi mesin waktu bikinan Dr. Emmett, tetaplah menjadi satu-satunya wujud mesin waktu paling keren menurut Viki. Penjelasan yang realistis dan menggunakan banyak riset dimulai dalam film ini. Adanya Flux Capacitor untuk menghidupkan mesin waktu salah satu contohnya. Memang Viki akui kalo grafis dalam film ini sangat kurang jika dibandingkan dengan teknologi yang dimiliki studio film zaman sekarang. Tapi coba pikirkan, kekurangan teknologi itu pada akhirnya terbayar dengan berbagai hal yang ada di dalamnya. Cerita dan benda-benda yang muncul dalam film itu sangat mengesankan. Bahkan setelah 30 tahun kemunculan film itu, masih banyak banget fansnya. Ingat 21 Oktober 2015 lalu? Iya, pas di ulang tahun film itu yang ke-30, buktinya ada banyak tribute dari beragam produk atas pencapaian mahakarya tersebut.

 

4. Trilogi The Matrix

Via Istimewa

The Wachowski Brothers meminjam koreografi menentang gravitasi milik film-film Asia Timur dalam trilogi The Matrix. Kemudian mereka mengubahnya menjadi petualangan seru di dunia maya. The Matrix merupakan terobosan dalam dunia sinema pada masa itu. Meskipun teknologi sekarang mampu mengatasi soal efek grafis dalam film itu, teknologi tersebut enggak akan mampu menggantikan orisinalitas The Matrix. Selain itu, The Matrix menawarkan sesuatu kepada para penontonnya. Film ini menawarkan refleksi dari realitas yang ada. Sedikit film yang mampu mencapai tahapan itu dalam hal menawarkan sesuatu kepada penontonnya. Kayaknya enggak bakal ada satu orang pun yang bisa mengulang kesuksesan itu, meski tetap menggunakan Keanu Reves sebagai aktornya.

 

5. Saga Harry Potter

Via Istimewa

Dengan alasan apapun, Viki rasa saga Harry Potter enggak boleh di-remake. Peran Daniel Radcliffe, Emma Watson, dan Ruppert Grint enggak bakal tergantikan. Kalo pun ada yang nekat bikin ulang Harry Potter, Viki rasa mereka hanya terfokus sama teknologi CGI yang digunakan. Mereka bakal lupa sama hal-hal lain seperti cerita yang seharusnya disampaikan dan bagaimana membuat aktor atau aktris dalam film itu punya chemistry yang gokil selama pembuatan tujuh film.

***

Enggak semua film jadul tuh harus di-remake. Biarlah kenangan itu tersimpan apa adanya tanpa tambahan visual efek, pemeran baru, apalagi selipan cerita baru. Viki harap, para sineas Hollywood ingat sama lirik lagu The Beatles, “Let it be”…

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.