Apa, sih, yang lebih menyakitkan daripada ditolak mentah-mentah sama gebetan? Yap, di-PHP-in alias diberi harapan palsu adalah sesuatu yang lebih menyebalkan, menyesakkan, dan bisa bikin kita jantungan. Rasanya kayak diangkat setinggi-tingginya, tapi cuma buat dijatuhkan kembali. Persis kayak perasaan kita saat main wahana Histeria di Dunia Fantasi.
Enggak cuma kekasih hati, film pun bisa jadi subjek yang sering ngasih harapan palsu. Sepanjang 2017, ada beberapa film Hollywood yang cuplikannya terlihat menjanjikan dan keren. Akan tetapi, bukannya rasa kagum, justru rasa kecewa yang muncul setelah lo menontonnya.
Film Hollywood apa aja, sih, yang sepanjang tahun lalu sukses nge-PHP-in penggemar film di seluruh dunia?
1. The Mummy
Saat cuplikan perdana The Mummy rilis, bayangan yang muncul terhadap film ini adalah sebuah drama horor-aksi yang seru sekaligus mencekam. Kehadiran Mumi Ahmanet pun bikin penasaran karena kekuatannya yang lebih hebat, lebih sadis, dan juga lebih seksi daripada Imhotep dari The Mummy orisinal. Belum lagi kehadiran Tom Cruise sebagai tokoh utama, Nick Morton, membuat film ini terlihat makin menjanjikan.
Apa daya, film ini jauh dari ekspektasi penonton. Memang ada beberapa bagian yang seram dan ngerinya terasa banget. Sayangnya, hal tersebut enggak diimbangi dengan plot yang asyik. Makanya, film ini jadi terasa membosankan di beberapa titik. Selain itu, eksotisme Mesir Kuno juga kurang ditampilkan di sini. Rasanya masih lebih asyik nonton The Mummy dan The Mummy Return yang sarat akan eksotisme Mesir Kuno, dan juga punya penokohan yang kuat serta humor yang asyik.
Kabarnya, film ini bakal mengawali Dark Universe-nya Universal Studios sebelum muncul film-film lain seperti Frankenstein, Dracula, dan The Invisible Man. Intinya, Universal Studios pengen ikutan bikin semesta layaknya Marvel Extended Universe (MCU) dan DC Universe (DCEU). Sayangnya, nasib semesta monster Universal Studios terancam “runtuh” setelah Alex Kurtzman dan Chris Morgan selaku produser proyek ini mengundurkan diri.
2. Justice League
Sebetulnya, Justice League bukan film yang benar-benar buruk. Skor 7 di IMDb termasuk lumayan, loh. Hanya saja, penggemar film superhero sebelumnya berekspektasi bahwa Justice League bakalan jadi film yang superseru. Seenggaknya, mampu mendapat skor 8—8,5 di IMDb.
Justice League bisa dibilang jadi “korban” film Wonder Woman. Film ini sukses besar di Box Office dan mendapat respons positif di kalangan penggemar atau pun kritikus. Makanya, banyak penggemar yang memprediksi DCEU udah bangkit dan siap bersaing dengan MCU. Sayang, hasilnya justru kebalikannya. Penggemar pun kecewa karena kena "PHP" DCEU.
Premis “You Can't Save the World Alone” yang dibawa Justice League sebenarnya keren, sih. Sayangnya, banyak yang kecewa karena satu dan lain hal. Selain beberapa adegan dipotong dan jadi bikin cerita enggak nyambung, ada beberapa efek CGI yang kurang bagus untuk ukuran film superhero.
Humor yang ada di film ini juga terkesan dipaksakan. Ibaratnya, Justice League mau dibikin punya unsur humor yang agak-agak serius kayak Logan, tapi malah nanggung. Namun, harus diakui bahwa Batman dan Wonder Woman di sini keren banget. Batman bisa enggak terlalu serius, sedangkan Wonder Woman tetap menawan seperti biasa.
3. Fifty Shades Darker
Fifty Shades Darker memang menjadi film yang cukup fenomenal di 2017. Sayang, kualitasnya tergolong cukup mengecewakan. Pada dasarnya, novel Fifty Shades Darker memang enggak sebagus Fifty Shades of Grey. Hasilnya, kisahnya pun makin hancur saat difilmkan.
Banyak orang yang berharap mereka bisa melihat sisi lain pernikahan dengan bumbu S&M (Sadomasokis dan Masokis) saat menonton film ini. Nyatanya, yang didapat penonton justru kebalikannya. Mereka kesal sendiri saat ngelihat Christian Grey yang impulsif banget. Anastasia Steel juga sama aja. Sifatnya malah jadi kayak Isabella Swan. Film ini jadi kelewat cheesy dan menyebalkan. Meski begitu, buat lo yang pengen banget dicemburuin dan dikekang sama orang terkasih, film ini bisa menyalurkan fantasi liar lo.
4. Ghost in the Shell
Layaknya The Mummy, cuplikan Ghost in the Shell sama menjanjikannya. Apalagi dengan keberadaan Scarlett Johansson yang cantik, seksi, dan terlihat cocok banget dengan peran Motoko Kusanagi. Namun, saat kita menontonnya, Ghost in the Shell bikin kita merasa kayak lagi ngemil kostum robot.
Kekecewaan masyarakat bukan sekadar tentang isu whitewashing alias karakter Asia yang diperankan ras Kaukasian. Memang, sih, banyak yang berharap film ini diisi dengan pemain Jepang, terutama peran Motoko Kusanagi yang diperanin sama Johansson. Namun, lebih dari itu, Ghost in the Shell sangat membosankan dan enggak bisa memikat kita secara emosional. Kegagalan itu bukan dari Johansson, tapi dari plot dan twist yang gampang ditebak. Menonton film ini rasanya sama kayak kencan dengan orang yang sepanjang jalan isinya cuma swafoto dan memuji diri sendiri betapa cakepnya lo.
5. Baywatch
Sebenarnya, salah besar kalau lo masuk ke dalam bioskop dan berharap bisa mendapatkan tontonan filosofis nan bernilai tinggi layaknya Memento, sedangkan yang ada di genggaman lo saat itu adalah tiket Baywatch. Pasalnya, sejak awal, Baywatch memang dikondisikan untuk menjadi film “camilan” alias film tanpa bobot dan penuh dengan pencederaan atas logika.
Baik dalam adegan penyelamatan, pertengkaran, atau adegan aksi lainnya, film ini menggunakan CGI yang kualitasnya menyedihkan. Belum lagi keberadaan tokoh antagonis yang bikin film ini kayak mengapung di ombak lautan, enggak jelas mau jadi film komedi, atau film aksi.
Pada dasarnya, film yang diadaptasi dari serial TV dengan judul yang sama ini memang enggak berniat bikin lo jadi mikir tentang makna hidup. Soalnya, yang mau dipamerin dari film ini adalah nostalgia tentang penjaga pantai seksi serta humor dewasa.
Yap, kalau nganggap serius film ini, lo akan kecewa karena bahkan para personel Baywatch pun enggak akan bisa menyelamatkan rating film yang tenggelam ini.
***
Tahun ini, udah bisa dipastikan bakal ada banyak film yang terlihat menjanjikan karena cuplikan dan jajaran pemerannya. Semoga aja, kali ini kita enggak di-PHP-in lagi seperti saat nonton film-film di atas. Sungguh, diberi harapan palsu sangatlah menyakitkan!