Bukan cuma film dengan tokoh-tokoh manusia, film-film kartun atau animasi juga punya kualitas baik dan pantas ditonton. Malahan, film-film animasi punya cara pendekatan tersendiri yang mampu menyasar segala kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Pada 2017 lalu, beberapa film animasi sukses unjuk gigi dengan menghadirkan visualisasi yang keren, inspirasi, dan kesan mendalam di hati penonton. Bahkan, film-film ini mampu jadi penyegar buat lo yang lagi muak sama film-film yang kelewat realis atau pun penuh aksi. Nah, film animasi apa aja, sih, yang paling membekas dan inspiratif pada 2017 kemarin? Ini dia!
1. Coco
Sebagai film animasi, Coco sebenarnya memiliki tema yang cukup filosofis: hubungan antara yang hidup dan mereka yang udah di alam baka. Menurut budaya dan kepercayaan Meksiko, ada satu hari saat mereka yang hidup bisa bersatu dengan mereka yang mati. Untuk itu, mereka yang mati bakalan selalu dikenang lewat perayaan Hari Orang Mati (Dia de los Muertos). Para penduduk percaya arwah leluhur mereka masih ada dan menjaga mereka yang hidup.
Melibatkan tema keluarga dan kemanusiaan, Coco mampu membuat mata seisi bioskop berair. Satu pesan paling mengena dalam film ini adalah eksistensi seseorang yang udah meninggal enggak akan hilang asalkan kenangan-kenangan tentangnya masih dijaga. Filosofis banget, ‘kan?
2. The Boss Baby
Harus diakui, The Boss Baby punya cerita yang beda banget. Soalnya, tokoh utama di film ini nyebelin abis dan suka. Padahal, dia adalah seorang bayi. The Boss Baby masuk ke kehidupan Tim, seorang anak cowok yang nganggap bahwa hidupnya sempurna sampai akhirnya si bayi nyebelin ini datang dan merebut perhatian orangtuanya. Tak dinyana, The Boss Baby adalah mata-mata dari BabyCorp, sebuah perusahaan bayi di atas langit. Si bayi ini punya misi bikin para orangtua jadi lebih perhatian ke hewan peliharaan ketimbang sama bayi mereka.
Sebenarnya, film ini enggak cuma bercerita tentang hubungan anak-orangtua-saudara, tapi juga menyentil para orangtua yang ada kalanya melupakan tanggung jawab mereka. Meskipun rating film ini enggak terlalu bagus, pesan moralnya dalem banget. Lo bakal sadar betapa pentingnya waktu bersama keluarga.
3. The Lego Batman Movie
Melihat The Lego Batman Movie, kesan gelap dan serius pada diri Batman jadi hilang, terutama Batman dalam trilogi The Dark Knight. Batman dalam film animasi ini memang digambarin sebagai sosok penyendiri. Namun, karakternya dibikin melankolis dan sering ngelontarin kalimat kelewat serius yang malah jadi lucu. Joker pun enggak digambarin sebagai penjahat sadis, melainkan cowok baperan yang pasif-agresif. Joker melakukan kejahatan supaya diperhatiin Batman. Namun, Batman malah melukai hatinya dengan bilang Joker itu enggak berarti apa-apa dalam hidupnya.
Padahal, tanpa adanya penjahat, pahlawan super hanyalah manusia biasa yang pengangguran. Batman pun menyadari pentingnya Joker dalam hidup dia. Mereka akhirnya berjanji untuk tetap melakukan tugas mereka: Batman menjaga keamanan Gotham, sedangkan Joker melakukan kejahatan. Absurd? Aneh memang, tapi inti dari film ini memang begitu: kebaikan enggak akan ada tanpa ada kejahatan. Betul, enggak?
4. Ferdinand
Film animasi ini bercerita tentang seekor banteng yang adu yang enggak suka pertikaian. Ferdinand punya hati yang lembut. Dia lebih suka bermain-main di padang rumput layaknya sapi. Namun, keadaan memaksa Ferdinand untuk menjadi beringas layaknya banteng-banteng lain di arena adu bersama matador. Nah, di sinilah Ferdinand harus memilih, apakah dia akan berubah atau tetap pada pendiriannya.
Ferdinand adalah film animasi yang ngajarin lo bahwa enggak selamanya hidup berjalan sesuai dengan keinginan kita. Ada kalanya keadaan memaksa kita buat berubah dan keluar dari zona nyaman. Pada saat lo berhadapan dengan hal itu, apakah lo udah siap menantang diri sendiri? Ataukah, lo bersikeras untuk tetap jadi diri lo yang sebelumnya dan ogah beradaptasi?
5. Loving Vincent
Sebutan "kreatif" kayaknya enggak cukup buat ngegambarin kerennya film animasi ini. Soalnya, Loving Vincent benar-benar beda dibandingin film animasi pada umumnya. Bukan cuma menceritakan kehidupan nyata pelukis Vincent van Gogh, film ini juga nyajiin animasi yang menggunakan gaya “pos-impresionisme”.
Yap, ngelihat Loving Vincent sama kayak ngelihat lukisan berjudul “Starry Night” bergerak. Cantik sekaligus sakit dalam waktu yang sama. Viki bingung menggambarkan perasaan saat menonton film ini.
Rupanya, animasi Van Gogh dibuat langsung oleh para ilustrator terpilih dari Belanda. Mereka benar-benar ngelukis model-model yang jadi Van Gogh dan teman-temannya saat dia hidup. Mereka melukis sambil ngelihat video para pemeran ini, tentunya pakai gaya pos-impresionisme. Sekadar informasi, gaya ini unik karena enggak benar-benar mencerminkan kenyataan, tapi juga bukan hal yang abstrak. Realita dibikin jadi lebih absurd dalam lukisan-lukisan dengan gaya ini.
Jelas perjuangan buat bikin film animasi Loving Vincent enggak mudah, sama kayak sulitnya Van Gogh buat hidup di tengah kemiskinan dan gangguan kepribadian yang menderanya. Namun, hasilnya adalah sebuah film animasi yang artistik, cantik, berseni, dan sulit dilupakan. Hanya aja, lo mesti ingat, film ini memang enggak ditujuin buat anak-anak di bawah umur.
***
Film animasi bisa jadi pilihan tontonan di kala santai, saat lo lagi malas sama film-film yang terlampau realis atau penuh aksi. Tenang aja, nonton film animasi enggak akan bikin lo jadi kekanakan. Justru, lo akan mendapatkan pandangan baru setelah nonton film-film animasi kayak yang udah disebut di atas. Nah, kira-kira, tahun ini, bakal ada film animasi seru apa, ya?