Enggak bisa dimungkiri, Iron Man adalah salah satu sosok paling penting di tim Avengers. Berbekal intelejensi tinggi dan teknologi canggih, pahlawan super yang satu ini tampil bersinar di tujuh seri MCU (Marvel Cinematic Universe).
Dengan bantuan armor super yang memiliki persenjataan jauh melebihi tingkat militer, Stark memuluskan jalannya sebagai pahlawan super paling digemari.
Di luar kekuatan dahsyatnya, Tony Stark punya beberapa kelemahan dan sering melakukan blunder. Kepribadian yang nyentrik dan egois, kerap menjadi senjata makan tuan. Sebagai pahlawan super, Stark enggak lepas dari kesalahan yang menemani perjalanannya dalam memerangi kejahatan. Apa saja “dosa” sang manusia besi? Langsung aja lo cek ulasannya di bawah.
1. Mengambil Untung dari Peperangan
Seperti yang udah lo saksikan sendiri dari film Iron Man (2008), kekayaan sang playboy dermawan ini dibangun dari hasil penjualan senjata canggih. Dengan total pundi mencapai 12,4 miliar dollar Amerika, Stark adalah salah satu superhero paling tajir sepanjang masa.
Di Afghanistan, untuk memuluskan proyeknya bersama militer Amerika Serikat, Tony melakukan demonstrasi kekuatan misil Jericho yang punya daya hancur dahsyat. Terpukau oleh senjata kreasi Stark, pihak militer langsung memborong teknologi tersebut dengan jumlah banyak, yang membuat rekening Stark semakin gemuk.
Yang dia enggak tahu, senjata hasil buatannya digunakan oleh teroris untuk menghancurkan negeri dan memakan banyak korban jiwa.
2. Menciptakan Ultron
Berbekal otak jenius, Tony adalah sosok terdepan dalam hal teknologi dan ilmu pengetahuan. Kerap enggak terkontrol dan terlalu liar, aksi Stark melahirkan Ultron. Awalnya diciptakan sebagai program pertahanan dari setiap serangan yang mengancam perdamaian, Ultron yang dibekali kecerdasan tinggi memutuskan untuk melakukan caranya sendiri untuk mengakhiri peperangan.
Percaya kalau manusia perlu hancur terlebih dahulu sebelum mencapai perdamaian sejati, Ultron menjelma menjadi penjahat yang mengancam peradaban manusia. Terbukti di Avengers: Age of Utron (2015), Tony menciptakan masalahnya sendiri dan harus menanggung dosa karena menyebabkan tewasnya banyak nyawa enggak berdaya.
3. Emosi Berujung Celaka
Di Captain America: Civil War (2016), lo disuguhi perang saudara antara kubu Iron Man melawan kubu Captain America. Perdebatan enggak berujung, perbedaan pendapat dan juga sifat keras kepala Tony Stark menjadi salah satu penyebab pecahnya tim Avengers.
Bukan cuma kali ini Tony bersitegang dengan teman sesama timnya, ketika pertama kali bertemu Thor dan Captain America di The Avengers (2012), Stark udah jual beli pukulan dengan dewa asal Asgard ini. Begitu pun dengan Captain America, dia sempat emosi dan enggak tahan melihat kesombongan Stark yang selalu merasa benar.
Karena sifat narsisnya yang tinggi, Tony sulit bekerja sama dengan rekannya sesama pahlawan super.
4. Membahayakan Nyawa Peter Parker
Masih jelas di ingatan ketika Peter Parker berkata “Mr. Stark, I don’t feel so good” sebelum kematiannya. Sebagai sosok yang merekrut Spider-Man ke dalam tim Avengers, enggak bisa dimungkiri kalau Tony Stark menyimpan rasa bersalah besar. Meskipun bertitel pahlawan super, tetap saja Peter Parker adalah remaja yang belum mengerti betapa berbahayanya bergabung di tim Avengers.
Melawan ancaman luar biasa dari Thanos, sang manusia laba-laba harus kehilangan nyawa karena kecerobohan Stark yang mengikutsertakan Parker dalam misinya melawan Thanos.
Enggak cuma itu, kalau lo tilik lebih jauh, Parker sama sekali enggak punya kepentingan di saat “perang saudara” berlangsung. Tergabung di kubu Iron Man, Spider-Man harus berhadapan dengan situasi bahaya ketika bertarung melawan pahlawan lain yang memiliki kekuatan besar.
5. Bertarung dengan Thanos Tanpa Strategi Pasti
Sebagai pahlawan penjaga Bumi, Tony terpaksa harus berhadapan dengan Thanos yang kala itu sudah memiliki empat Infinity Stones (Power, Space, Soul dan Reality). Tanpa bantuan kekuatan batu tak terhingga saja, Thanos sudah memiliki kekuatan besar yang sanggup mengalahkan Hulk. Apalagi melawan Thanos dengan kekuatan hampir enggak terbendung.
Walaupun bekerja sama dengan pahlawan super lain, tetap saja Thanos terlalu kuat dan berhasil mengalahkan Iron Man dan kawan-kawan dengan mudah.
***
Itu tadi ulasan beberapa dosa besar yang dilakukan oleh Tony Stark. Walaupun tampil sebagai sosok pahlawan super, tetap saja Stark hanya manusia biasa yang enggak sempurna. Tiap sepak terjangnya kadang enggak sesuai harapan dan berujung celaka. Apakah lo setuju dengan ulasan di atas? Kasih tau komentar lo di bawah, ya!