“Nothing is impossible” adalah salah satu kalimat yang mungkin pas banget untuk menggambarkan film Hacksaw Ridge. Jujur sih, pada awalnya Viki agak ragu saat beli tiket film ini karena banyak film based-on-true-story yang ceritanya dipaksain dan kebanyakan konflik bak sinetron Indonesia. Akan teapi, ternyata Viki salah besar. Hacksaw Ridge ini ternyata kece parah. Dari segi cerita sampai sinematografinya, semua keren.
Hacksaw Ridge bercerita tentang seorang pahlawan perang Amerika Serikat bernama Desmond Doss dalam Perang Dunia II. Tapi jangan lo bayangin pahlawan ini bakalan kayak Brad Pitt dalam perannya di film “Fury”. Justru Doss ini enggak mau mengangkat senjata! Udah gitu, dia enggak mau perang di Hari Sabtu lagi. Sontak sih penolakan ini bikin dia dianggep bermasalah, pemberontak, dan pada akhirnya dia dikucilkan sama temen-temennya serta kena hukuman penjara.
Tapi jangan sedih dulu. Karena pada akhirnya Doss bisa mengerjakan apa yang dia cita-citakan, yakni menjadi petugas medis. Buat orang kebanyakan, profesi sebagai tim medis di militer itu kurang keren. Nah, cerita Doss ini sangat menginspirasi banget dan bisa lo terapin saat lo ingin menggapai cita-cita lo. Apa aja sih?
1. Berani beda
Cowok-cowok yang ikut serta dalam Perang Dunia II identik sama senjata. Kalau enggak ngangkat senjata artinya lo enggak laki. Tetapi Doss enggak serta merta setuju sama pemikiran itu. Menurut dia, menjadi tim medis itu juga sama hebatnya, meskipun tugasnya di belakang layar. Karena tim medislah yang dapat diandalkan saat para tentara terluka. Kalau enggak ada tim medis, pastilah pada kelabakan.
Meskipun dinyinyirin temen-temennya, meskipun dianggep lemah dan enggak punya nyali, tapi Doss enggak peduli. Pokoknya dia tetep pengen ada di tim medis dan enggak mau berperang dengan angkat senjata. Yap, persis kayak sebuah pepatah: janganlah menjadi pasir di gurun, tapi jadilah air. Meskipun langka dan suatu saat lo akan menguap, tapi seenggaknya lo berbeda dan berguna bagi orang lain.
2. Berpegang sama Tuhan
Perang itu enggak kenal hari, beda sama jam kerja kantoran. Perang bahkan bisa terjadi kapan aja, meskipun lo lagi tidur sekalipun. Soalnya musuh bisa menyerang tanpa ampun dan enggak kenal waktu. Makanya enggak ada tuh hari libur dalam perang. Nah, Desmond Doss ini malah minta ke angkatannya buat enggak ikutan perang pada Hari Sabtu, karena Sabtu adalah hari buat beribadah. Well, FYI, Desmond Doss adalah seorang Seventh-Day Adventist, alias beragama Kristen Advent.
Tentunya hal ini bikin marah semua orang dan bikin dia jadi korban perundungan. Bahkan Kapten Glover pun sempat menganggap dia terkena gangguan jiwa. Gimana enggak, Desmond dianggep pembangkang dan enggak niat ngebela negaranya. Memang sih kemarahan temen-temennya enggak bisa disalahkan, karena keadaan pada saat Perang Dunia II sangat genting. Namun Desmond tetep berpegang teguh sama keyakinannya karena dia percaya sama kekuatan Tuhan. Hari untuk beribadah semestinya jadi hari yang sakral. Yah mau gimana lagi, banyak musuh yang enggak peduli sama hal-hal yang menyangkut Ketuhanan dan mendewakan pertumpahan darah.
3. Sabar
Kita semua pengen jadi orang besar dan sukses. Tetapi enggak semua dari kita mau bersakit-sakit dahulu. Kebanyakan malah pengen langsung ngerasain enaknya. Padahal yang namanya kesuksesan itu enggak ada yang instan lho. Semua orang harus berjuang dulu dari bawah. Kecuali kalau lo anak presiden atau anak konglomerat.
Desmond Doss cita-citanya sederhana banget: Cuma pengen jadi tim paramedis. Tapi cita-cita sederhana itu juga enggak gampang diraih kan. Dia harus ngelewatin cibiran dan proses hukum berbelit-belit dulu sebelum pada akhirnya ditempatkan di tim paramedis. Oh ya, dia dicibir enggak cuma karena dia enggak mau angkat senjata lho. Tetapi karena tubuhnya kecil dan kelihatan lemah, sehingga dianggep enggak pantas untuk membela negara. Toh juga dia berhasil membalikkan omonga nyinyir orang-orang, dan menjadi satu-satunya anggota tim paramedis yang mendapatkan Medal of Honour.
4. Nggak pendendam
Desmond emang suka dapet perlakuan kasar di barak, dan selalu dipandang sebelah mata. Kondisi itu jelas enggak menyenangkan. Siapa sih di dunia ini orang yang pengen dirundung dan dihina-hina sama rekan kerja, udah gitu rekan dalam perjuangan membela negara yang sama lagi. Kalau tentara musuh mah, udah libas aja. Tapi temen? Makanya emang bener sih kata orang, yang paling susah bukanlah melawan musuh, tapi melawan teman dan diri lo sendiri.
Nyatanya Desmond Doss mampu “melawan” cibiran teman-temannya, sekaligus melawan egonya sendiri. Kalau dia jahat mah, mending temen-temennya dikasih racun atau dibikin mati aja, kan dia tim paramedis. Tetapi dia tetap dengan sabar membantu dan mengobati teman-temannya yang terluka saat berperang. Oh ya, bahkan pada saat Jepang melancarkan serangan bertubi-tubi ke Amerika Serikat hingga tentara terpaksa meninggalkan Hacksaw Ridge, tanpa rasa takut dia turun ke medan perang dan mengangkut teman-temannya yang terluka, termasuk Howell, salah satu orang yang ngerundung dia dan bikin dia dipukulin semaleman karena dianggep pengecut.
Selain itu, di hari selanjutnya dia juga enggak takut mengorbankan diri dengan cara melempar granat ke musuh menggunakan tangan kosong. Karena aksinya ini, dia akhirnya terluka, tapi inilah salah satu hal yang bikin tentara Amerika Serikat memenangkan pertempuran.
5. Rendah hati
Oh ya, Desmond juga rendah hati banget. Kalau dipikir-pikir, tanpa adanya dia, enggak bakal tuh mungkin Amerika Serikat menang karena tentara-tentara pada berjatuhan akibat serangan masif. Tapi dia enggak sombong dan enggak merasa kalau dia hebat. Pokoknya apa yang ada di pikiran dia saat perang hanyalah menolong rekan-rekannya. Dia enggak mau berperang Cuma karena ingin tampil doang dan dianggep pahlawan.
Banyak banget orang yang kuat di dunia ini, tapi cuma dikit yang menggunakan kekuatannya untuk hal-hal yang bermanfaat tanpa bermaksud pamer. Apalagi waktu perang, kebanyakan orang mementingkan egonya, alih-alih berjuang total untuk negara dan untuk bangsa. Nah, kadang-kadang sifat kayak gini nih yang suka bikin orang jadi “kena batunya” saat pertempuran.
***
Atas perjuangannya, emang enggak heran sih kalau pada akhirnya Desmond Doss mengecap manis di sisa-sisa hidupnya. Dia enggak hanya dapet medali dan penghargaan sebagai pahlawan, tetapi pada akhirnya dapat menikahi gadis yang selama ini setia menunggunya, Dorothy. Nah, kalau lo mau tau keseruan film besutan Mel Gibson ini, buruan deh nonton di bioskop. enggak akan nyesel karena sinematografinya kece abis!