5 Bintang Hollywood yang Dibangkitkan dari Kubur

Saat ini, perfilman Hollywod sudah disokong dengan teknologi canggih. Ide liar yang dulu enggak mungkin menjadi kenyataan, kini bisa terakomodasi. Animasi yang kian mendekati kenyataan, terwujud berkat makin canggihnya pencitraan hasil komputer.

 Enggak cuma demi memanjakan mata, kerinduan akan sosok idola yang udah meninggal, kini bisa terobati dengan bantuan CGI (Computer-Generated Imagery). Menggunakan teknologi canggih ini, demi menyelesaikan proses syuting yang tertunda, sosok aktor/aktris yang sudah wafat bisa kembali dihadirkan tanpa cela.

Siapa saja bintang Hollywood yang menghiasi layar lebar setelah kematiannya? Langsung aja lo cek faktanya di bawah!

 

1. Philip Seymour Hoffman – The Hunger Games: Mockingjay – Part 2 (2015)

Via Istimewa

Pada seri kedua dari franchise Hunger Games, Philip Seymour Hoffman bergabung sebagai Plutarch Heavensbee. Seminggu sebelum merampungkan Mockingjay – Part 2, aktor watak ini harus kehilangan nyawa karena overdosis narkoba. Situasi genting membuat Francis Lawrence, sang sutradara, memutar otak untuk bagaimana mengakali masalah ini.

Menolak untuk menggunakan teknologi CGI, Lawrence kemudian mengakali sosok Heavensbee dengan menggunakan potongan adegan dari Mockingay – Part 1 (2014) dan menulis ulang naskah yang melibatkan Hoffman.

Ketika ditanya mengenai alasannya, sutradara berusia 47 tahun ini menganggap kalau sosok Hoffman yang legendaris enggak akan bisa tergantikan, walaupun dengan menggunakan CGI.

 

2. Oliver Reed – Gladiator (2000)

Via Istimewa

Setelah sukses memerankan tokoh antagonis di sinema, Oliver Reed hadir di film Gladiator sebagai Proximo, seorang pelatih gladiator. Saat sedang istirahat syuting, Reed mengunjungi sebuah bar. Enggak disangka, pria kelahiran tahun 1938 ini harus kehilangan nyawa karena serangan jantung ketika menikmati minuman terakhirnya.

Ridley Scott, sutradara dari Gladiator akhirnya menggunakan teknologi rekonstruksi wajah secara digital kepada pemeran pengganti untuk menggantikan sosok Reed yang tiada. Ada sekitar dua menit durasi yang menggunakan efek spesial tersebut, hasil akhirnya pun cukup meyakinkan, para penonton enggak menyadari hal janggal dari penggunaan teknologi ini.

 

3. Nancy Marchand – The Sopranos (1999-2007)

Via Istimewa

Menjelang milenium baru, The Sopranos menjadi serial legendaris yang hadir di HBO. Pada masa penayangannya, serial karya David Chase ini meraih masa keemasan. Bercerita tentang bos mafia di utara New Jersey. Tony Soprano enggak memiliki hubungan yang baik dengan ibunya, Livia. Kerap menghajar Tony di masa kecil, Livia sempat berusaha membunuh anak kandungnya sendiri ketika Tony menaruh dirinya ke rumah jompo.

Di akhir dari musim kedua, Nancy Marcharnd, meninggal karena komplikasi dari kanker paru-paru dan emphisema. Ingin memberikan adegan perpisahan yang epik, para produser akhirnya menggunakan teknologi CGI dalam adegan konfrontasi Livia dengan Tony.

Momen terakhir Livia di The Sopranos tampak sedikit aneh dan enggak “menyatu”. Menggunakan suara Nancy dari episode sebelumnya, adegan tersebut terlihat enggak natural.

 

4. Paul Walker – Furious 7 (2015)

Via Istimewa

Dikenal dengan perannya sebagai Brian Connor di waralaba Fast and Furious, Paul Walker harus menemui ajal karena kecelakaan mobil di California. Kepergiannya meninggalkan proyek ketujuh dari seri Fast and Furious bertajuk Furious 7 menjadi terbengkalai. Untuk mengatasi hal ini, James Wan menggunakan sekitar 350 bagian CGI dan gambar tampak jauh dari saudara Walker yaitu Cody dan Caleb.

Pada adegan yang mengharukan tersebut, terlihat Dom (Vin Diesel) mengantarkan Brian (Paul Walker) di perjalanan terakhirnya. Mereka berdua berpisah di persimpangan. Paul Walker meneruskan perjalanan ke alam selanjutnya.

James Wan awalnya enggan untuk menggunakan CGI di adegan perpisahan Paul Walker karena dianggap enggak menghormati sosok Walker. Namun, para penggemar menghargai usaha Wan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada pasangan dari Rebecca McBrain ini.

5. Marlon Brando –Superman Returns (2006)

Via Istimewa

Karena penampilan brilian sebagai Jor-El di film Superman: The Movie (1978), Marlon Brando dibangkitkan dari kuburnya dan tampil di film Superman Returns. Menurut Dan Harris, penulis di film tersebut, ide untuk menampilkan aktor legendaris ini hadir ketika Clark Kent (Brandon Routh) bimbang akan perannya di dunia.

Di adegan ini, Brando hadir di dalam Fortress of Solitude berkat bantuan  perusahaan VFX Rhythm and Heus. Dibutuhkan beberapa adegan Brando pada film Superman terdahulu, menyesuaikan dengan gerakan mata dengan perkataannya demi menghadirkan sosok Jor-El yang nyata. Setelah itu, tercipta sosok Jor-El (Marlon Brando) setelah dilakukan proses texturing pada mulutnya agar terlihat lebih nyata.

***

Demi memberikan penghormatan terakhir, sosok bintang Hollywood yang sudah tiada akhirnya dimunculkan kembali. Demi memuaskan penonton dan memberikan penghormatan, sosok mereka bisa dinikmati untuk terakhir kalinya di layar lebar. Kalau lo sendiri, setuju atau enggak dengan penggunaan teknologi CGI pada bintang Hollywood yang meninggal? Kasih tau komentar lo di bawah, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.