5 Alasan Sebaiknya Amber Heard Jangan Didepak dari Aquaman 2

Semenjak banyak bukti mengarah kepada fakta bahwa pengakuan Amber Heard sebagai korban dari Johnny Depp adalah kebohongan, cancel culture berbalik menimpa Amber Heard. Publik yang awalnya merundung dan menyalahkan Johnny Depp, kini berganti tim dan kini menolak Amber Heard dalam berbagai film, termasuk franchise Aquaman.

Amber Heard memegang peran yang penting dalam film tersebut. Ia menjadi Mera, love interest dari Aquaman. Pada film pertama, penampilannya memukau dengan rambut merah dan karakter yang cukup jagoan. Mera sendiri bukan damsel-in-distress. Ia perempuan kuat dan kekuatan itu mampu ditampilkan oleh Amber Heard.

Maka, perilaku Amber Heard ini cukup disayangkan. Karena, jika tekanan publik semakin membesar, maka bukan enggak mungkin ia akan didepak dari sekuel kedua Aquaman and the Lost Kingdom. Bahkan, sudah ada rumor penggantian cast Mera ke aktris lain, walaupun pada tahun 2021, produser Aquaman Peter Safran menyangkal rumor tersebut.

Alasan mengapa Amber Heard jangan didepak dari Aquaman 2

Amber Heard bisa playing victim Lagi

Via Istimewa

Warganet tentu sudah sangat malas dan muak mendengar tentang kasus Johnny Depp-Amber Heard yang berlarut-larut. Pihak Amber Heard sendiri bahkan masih menyangkal, serta mengeluarkan kartu-kartu yang dipertanyakan kebenarannya. Contohnya, seperti menyatakan bahwa Kate Moss pernah menjadi korban kekerasan Depp saat mereka berpacaran.

Dari kasus Johnny Depp-Amber Heard yang cukup mengejutkan, kita bisa menilai bahwa mungkin, Amber Heard ini orang yang doyan playing victim. Selain itu, Amber Heard juga manipulatif, membuat Johnny Depp stress dan trauma.

Bisa saja Amber Heard juga akan playing victim jika nanti ia tiba-tiba dikeluarkan dari proyek film. Kemungkinan, kontrak antara Amber Heard dan Aquaman sudah jelas. Jika tiba-tiba Heard didepak, ia bisa menuntut dengan jumlah yang fantastis, membuat produksi menjadi merugi besar. 

Jadi, bisa saja itu menjadi alasan kenapa enggak ada ketegasan dari sisi produser. Kontrak Amber Heard mungkin terlalu kuat.

Filmnya bakal ditambal sulam enggak jelas

Via Istimewa

Tepat pada bulan Mei ini, produksi film Aquaman and The Lost Kingdom sudah selesai. Nah, produksi film ini rupanya dimulai pada pertengahan tahun lalu, saat kasus belum sebesar sekarang. Walaupun sudah banyak bukti bahwa Amber Heard berbohong, tetapi pihak produser mungkin punya banyak pertimbangan, baik dari segi kontrak mau pun biaya.

Maka dari itu, pihak produksi sudah telanjur menempatkan Amber Heard di posisi Mera dan enggak bisa menggantikannya dengan aktris lain semudah itu. Lagipula, proses bargaining kontrak bukan hal yang mudah. Solusinya, ada kemungkinan bahwa adegan-adegan Amber Heard dipotong. Ya, rumor mengatakan bahwa Amber Heard hanya tampil sebentar di film karena proses sunting yang sadis, demi menyelamatkan muka film ini.

Tentu bisa dibayangkan betapa janggalnya Aquaman and the Lost Kingdom tanpa peran Mera yang dominan. Terlebih, Mera adalah perempuan yang kuat, bukan hanya penghias semata. Rumor ini bisa saja menjadi pertanda kalau Aquaman 2 enggak akan seasyik yang sebelumnya.

Enggak aman untuk keselamatan Johnny Depp dan orang di sekitar Heard

Via Istimewa

Perilaku Amber Heard memang agak di luar nalar. Dalam pengadilan, disebutkan bahwa ada begitu banyak perilaku “sadis” Heard. Ia pernah memberikan pernyataan yang seolah menganggap bahwa asisten rumah tangga dan pekerja taman adalah imigran legal. Ia juga pernah menggunakan riasan untuk memanipulasi media seolah ia habis dipukul oleh Depp. Selain itu, ia pernah meludahi asistennya dan menjadikan anak asistennya alat untuk membuatnya terlihat keibuan.

Hal tersebut hanyalah secuil dari perilaku mengerikan Heard lainnya, seperti melempar barang pecah belah ke Depp, menyelundupkan anjing, dan sebagainya.

Banyak sekali perilaku kekerasan Heard yang disuarakan oleh orang-orang di sekitarnya. Apabila ia didepak dari film ini, bukan enggak mungkin ia akan menyalahkan bahkan menjadikan orang lain sarung tinju. Misalnya, asistennya sendiri, pacar barunya, siapa pun yang dapat ia salahkan. Johnny Depp pun mungkin bisa menerima ancaman pembunuhan atau ancaman lain karena dianggap membuatnya kehilangan proyek film.

Mengurangi portfolio Amber Heard

Via Istimewa

Jika dibandingkan Johnny Depp, karier Heard enggak ada apa-apanya. Bahkan, kalau enggak pernah bermain di Aquaman, ia mungkin enggak akan sebersinar sekarang.

Filmografi Amber Heard memang cukup banyak. Ia bahkan telah berkiprah sejak tahun 2003. Namun, Aquaman merupakan proyek yang penting bagi karier Heard karena ia panen pujian, mendapatkan tempat di nominasi Saturn Awards dan Teen Choice Award.

Apabila Amber Heard didepak dari Aquaman, itu akan mengurangi portfolio Heard yang enggak seberapa itu. 

Menjadi pelajaran untuk pelaku Cancel Culture yang berat sebelah

Via Istimewa

Sudah sering terjadi di dunia Internet bahwa warganet agak berat sebelah saat berbicara soal pelaku kekerasan dalam hubungan. Terdapat kecenderungan bahwa pihak laki-laki pasti yang salah. Apalagi, jika ia di-framing sebagai pelaku, pastilah enggak akan selamat dari hujatan dan cancel culture.

Johnny Depp adalah bukti dari toksik dan enggak adilnya budaya itu. Setelah rumor disebar oleh pihak Heard, Johnny Depp didepak dari banyak proyek. Apalagi, pernyataan Heard itu hampir bersamaan dengan momen #MeToo yang ramai di media sosial.

Padahal, cowok juga bisa menjadi korban. Belum tentu semua pernyataan perempuan sebagai korban itu benar, lho. Perempuan nyatanya bisa menjadi pelaku, bisa berbohong, dan memanfaatkan anggapan umum publik bahwa perempuan kerap enggak aman dalam hubungan.

***

Tetap dipakainya Amber Heard dalam film ini adalah pelajaran bahwa cancel culture kita punya kekurangan. Nyatanya, Amber Heard punya privilege untuk enggak didepak dan untuk didukung tanpa melihat bukti awal dari pihak Depp. Biarlah setiap kita menonton Aquaman and the Lost Kingdom, kita akan selalu mengingat bahwa siapa pun, tanpa memandang kelamin, dapat menjadi korban pelecehan dan kekerasan.

Perilaku Amber Heard adalah peringatan besar baik untuk industri film mau pun warganet. Belajar dari kasus ini, baik Hollywood mau pun masyarakat harus lebih cerdas saat akan menghakimi seseorang. Pernyataan sebagai korban belum tentu merupakan kebenaran. Mulut bisa berbicara apa saja, tetapi hanya bukti yang dapat menyuarakan kebenaran.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.