Setelah merilis cuplikan resminya pada Juni lalu, kini film 22 Menit yang dibintangi oleh Ario Bayu tinggal menghitung hari menuju perilisannya. Film yang disutradarai oleh Eugene Panji dan Myrna Paramita dari Buttonijo Film ini merupakan hasil kerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia. Mengangkat tentang keberanian warga Ibu Kota dan kesigapan aparat kepolisian dalam mengatasi serangan teroris yang terjadi di seputaran Jalan Thamrin, Jakarta.
Dalam film 22 Menit, aktor Ario Bayu berperan sebagai Ardi, anggota pasukan anti terorisme kepolisian yang mempertaruhkan nyawanya demi mengamankan Ibu Kota dari ledakan bom tersebut. Berkat kesigapan tim dan juga bantuan dari seorang polisi lalu lintas bernama Firman (diperankan Ade Firman Hakim), pelaku serangan bom bisa diamankan dalam waktu 22 menit.
Peristiwa berakhir dengan singkat, tapi insiden mematikan tersebut mengubah hidup orang banyak untuk selamanya. Selain cerita tentang Ardi dan Firman, film ini juga menghadirkan sudut pandang mereka yang ikut terjebak di dalam situasi mencekam. Di antaranya ada office boy bernama Anas (Ence Bagus), dua karyawan bernama Dessy (Ardina Rasti) dan Mitha (Hana Malasan), serta Shinta (Taskya Namya) yang merupakan kekasih Firman.
Panji dan Myrna yang bekerja sama dengan penulis naskah Husein M. Atmojo & Gunawan Rahatja memang berniat untuk mengangkat nilai-nilai kemanusiaan yang terkait dengan peristiwa tersebut. Meski inspirasinya diambil dari kisah nyata, Eugene menegaskan bahwa 22 Menit enggak dimaksudkan sebagai dokumentasi dari kejadian tersebut.
Sementara itu, Ario mengaku bahwa kondisi nyata pada saat kejadian itu benar-benar mengerikan, sehingga film 22 Menit diharapkan bisa menjadi pemantik diskusi untuk tema-tema terorisme.
"Gua pribadi berharap, dari film ini penonton bisa menjadikannya sebagai alat diskusi. Kita membuka kembali, 'Apa sih yang salah dengan negara kita? Kok bisa ada orang dengan kepercayaan sangat dalam, ingin melukai, mencederai, bahkan membunuh orang lain?'," ungkap Ario, saat acara press conference 22 Menit di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan (16/7).
Lokasi pengambilan gambar sendiri dilakukan sesuai dengan kejadian nyatanya. Hal tersebut tentu aja enggak mudah. Tim produksi harus menanggung caci maki netizen, karena proses syuting yang membuat jalanan area Thamrin harus dibuka tutup oleh pihak kepolisian. Hal tersebut tentu mengganggu kegiatan berkendara masyarakat sekitar.
Meski kejadian tersebut udah lama berlalu, saat acara press conference mejelang perilisan film pada hari ini (16/7), Eugene melakukan permintaan maaf apabila syuting 22 Menit sempat mengganggu kenyamanan berkendara. Selain itu, dalam film ini ada beberapa adegan aksi yang menggunakan efek CGI. Salah satunya saat adegan baku tembak antara polisi dan teroris.
Film 22 Menit siap tayang di bioskop mulai 19 Juli mendatang. Udah enggak sabar ya nungguin filmnya rilis? Sambil nunggu filmnya rilis, mending simak dulu aja cuplikannya di bawah ini.