Animasi adalah salah satu cara yang efektif buat menampilkan banyak keajaiban. Makanya, karya-karya animasi identik dengan karya yang menghibur dan bernuansa kanak. Walaupun banyak animasi yang dibuat untuk orang dewasa, tetapi sebagian besar film animasi memang ditujukan untuk penonton yang masih anak-anak.
Namun, di balik beberapa animasi anak yang ceria, terdapat teori-teori gelap yang mengganggu. Teori-teori gelap kartun ini mencoba untuk mengobrak-abrik kelanggengan dan ketenangan yang diberikan film kepada penonton, membuat memori-memori indah itu menjadi rusak.
Seberapa gelap teori-teori itu? Siap-siap mimpi masa kecilmu rusak.
Spirited Away adalah Metafora dari Pemandian Plus Plus
Spirited Away adalah salah satu film besutan Studio Ghibli yang filosofis, laris, dan diakui kualitasnya hingga dunia internasional. Film animasi ini bahkan memenangkan Academy Award for Best Animated Feature di Academy Awards ke-75.
Semenarik apa, sih?
Spirited Away berkisah tentang Chihiro yang masuk ke kami, alias alam arwah Jepang, setelah Ibu dan Ayahnya masuk ke taman kosong dan memakan makanan dengan rakusnya. Ayah dan ibunya dihukum menjadi babi dan Chihiro mau enggak mau harus mencari pekerjaan di pemandian sebagai jalan untuk bisa membebaskan ayah dan ibunya.
Enggak ada adegan vulgar dalam film ini. Bahkan, ia dilabeli 7+ alias bisa ditonton anak-anak mulai dari usia 7 tahun. Namun, banyak teori yang beredar bahwa Spirited Away adalah metafora dari prostitusi. Hayao Miyazaki dianggap diam-diam mengkritik masalah prostitusi anak di bawah umur.
Jadi, pemandian milik Yubaba sebetulnya terinspirasi dari pemandian plus-plus. Sementara itu, Chihiro alias Sen adalah anak di bawah umur yang terpaksa mencari pekerjaan untuk orang dewasa demi “membebaskan orang tua dari utang”. Kemudian, Kaonashi alias No-Face yang terobsesi sama Chihiro adalah seorang pelanggan yang bermaksud untuk membeli Chihiro karena mencintainya dan ingin memiliki Chihiro seutuhnya.
Apakah teori di atas tepat? Enggak pernah ada yang mengiyakan. Namun, bisa aja Hayao Miyazaki memang terinspirasi dengan masalah sosial di Jepang tersebut.
Nobita Menderita Kelainan Otak
Ini, nih, teori konspirasi yang paling bikin enggak nyaman. Nah, siapa sih, yang enggak tahu Doraemon? Semua pasti setuju bahwa dalam dunia Nobita, kedatangan Doraemon adalah hal yang nyata. Kisah Doraemon, Nobita, dan kawan-kawannya pun menjadi kenangan manis terutama buat anak-anak 80 dan 90an.
Namun, memori indah itu sempat tercoreng akibat beredarnya panel-panel komik non resmi dan teori konspirasi bahwa…Nobita hanya berilusi. Ya, katanya, Nobita adalah anak dengan kelainan otak atau dengan kelainan mental yang berimajinasi soal Doraemon. Hal itu terjadi karena ia enggak bisa bermain sama teman-teman sebaya akibat kelainan yang ia derita.
Untungnya, kisah tragis hanya berakhir menjadi salah satu teori konspirasi dan enggak pernah dikonfirmasi sama pemegang license Doraemon.
My Neighbor Totoro adalah Cerita Tentang Dewa Kematian
My Neighbor Totoro adalah animasi feel-good yang berkisah tentang kepindahan Satsuki dan Mei, dua kakak beradik, ke desa karena sang ibu harus dirawat. Di sana, mereka banyak bertemu hal ajaib, salah satunya Totoro, makhluk hutan besar berbulu yang imut seperti kelinci raksasa.
Bersama Totoro, Satsuki dan Mei melewati banyak hari yang menyenangkan. Totoro pun juga membantu Satsuki saat Mei hilang. Jadi, sosok Totoro ini sangat lovable dan membekas, sampai-sampai ia menjadi ikon dari Ghibli.
Sayangnya, ada teori konspirasi menyebalkan yang mengatakan kalau Totoro adalah dewa kematian. Totoro hanya bisa dilihat oleh orang yang akan mati atau sudah mati, karena ia adalah dewa kematian. Mei pun katanya enggak pernah ditemukan alias meninggal dunia, begitu pula Satsuki yang mencarinya.
Namun, teori ini lemah karena di akhir kisah, Satsuki dan Mei kembali ke rumah, bertemu Kanta dan Neneknya. Lagipula, Hayao Miyazaki menolak rumor tentang teori ini.
Misae Menderita Depresi dan Skizofrenia
Crayon Shinchan selalu membekas di hati penonton sebagai kartun remaja yang mengocok perut dan bernuansa ceria. Namun, ada teori konspirasi yang pengin merusaknya, nih!
Nah, kalau teori konspirasi yang satu ini kurang lebih sama dengan teori konspirasi Nobita. Menurut pencetusnya, Nohara Shinnosuke (Shinchan) dan Himawari udah meninggal dunia karena kecelakaan!
Misae Nohara yang terlalu sedih akhirnya membayangkan kalau mereka masih ada. Dengan crayon milik Shinchan, Misae pun menggambar anak-anaknya dan membayangkan kisah-kisah kocak yang terjadi jika mereka masih hidup. Terlalu gelap! Untungnya, teori ini enggak terlalu terkenal.
Winnie the Pooh adalah Gambaran dari Institusi Mental
Winnie the Pooh adalah kartun dengan karakter-karakter hewan yang inspiratif dan heartwarming. Banyak pelajaran berharga yang kita dapatkan dari relasi para hewan berbicara ini dengan Christopher, sang anak lelaki, mulai dari nilai pertemanan, petualangan, dan kehidupan.
Namun, ada teori yang menyebutkan bahwa Winnie the Pooh adalah metafora institusi mental. Menurut pencetusnya, setiap tokoh mengidap gangguan mental. Winnie mengidap OCD karena hobi menghitung madu, Tiger mengidap ADHD karena terlalu aktif, Eeyore mengidap depresi karena selalu terlihat sedih, dan Christopher mengidap skizofrenia karena menganggap kalau hewan-hewan ini bisa bicara.
Teori konspirasi ini udah banyak banget dibahas di berbagai media ternama dan dianggap valid. Terlepas dari tanda-tanda mental disorder dari beberapa tokoh, tetapi enggak ada pernyataan resmi terkait hal itu.
Penduduk Bikini Bottom Dulunya adalah Manusia
Saking absurdnya kisah Spongebob Squarepants, sampai-sampai ada banyak teori dark yang menyertainya. Contohnya, nih, kayak teori kalau Mr. Krabs dan para karyawannya kecanduan narkotika, daging yang dipakai dalam Krusty Krab adalah daging ikan paus, sampai teori yang paling terkenal: penduduk Bikini Bottom adalah manusia.
Kabarnya, Bikini Bottom dulunya adalah markas uji coba nuklir Amerika Serikat. Kemudian, karena sebuah kesalahan, para pekerja di dalamnya terkena dampak nuklir, site uji coba itu tenggelam…dan mereka menjadi hewan laut yang bisa berbicara.
Teori ini didasarkan pada nama Bikini Atoll, sebuah tempat di Pulau Marshall yang dulunya menjadi tempat uji coba nuklir. Namun, dalam sebuah wawancara, Tom Kenny, pengisi suara Spongebob Squarepants membantah rumor itu. Katanya, Bikini Bottom bukanlah Bikini Atoll, tetapi dunia di bawahnya yang memang unik dan berbeda dengan dunia manusia.
Itulah berbagai dark theories mengenai animasi-animasi yang menyenangkan. Teori gelap kartun di atas memang bisa bikin kita kecewa dan mengurangi kesenangan saat menonton kartun-kartun itu kembali. Namun, sekali lagi, teori-teori ini hanyalah pemikiran warganet yang beredar bebas di Internet. Pada dasarnya, banyak manusia yang doyan berimajinasi soal hal-hal aneh dan creepy supaya dunia mereka lebih berwarna, jadi, jangan terlalu diambil hati!