Siapa yang doyan banget main game Pokémon atau nonton serial animenya? Sejak pertama kali dirilis pada 1996, Pokémon jadi salah satu waralaba yang digemari banyak orang. Meski begitu, lo tahu, enggak, siapa orang yang berjasa hingga kita bisa menikmati Pokémon sampai sekarang ini?
Dia adalah Satoshi Tajiri, pendiri perusahaan Game Freak sekaligus pengembang game Pokémon. Pokémon sendiri hadir dengan game pertamanya, yaitu Pokémon Red and Green (Blue untuk versi Amerika). Game ini sendiri hadir buat konsol Game Boy. Pada perjalanannya, waralaba game ini bisa kita nikmatin lewat banyak platform.
Bagaimana, sih, perjalanan hidup Satoshi Tajiri sampai dia bisa bikin Pokémon mewabah di dunia? Yuk, kita simak kisah pencapaiannya!
1. Satoshi Tajiri, lahir pada 28 Agustus 1965 dari keluarga yang sederhana.
Bokapnya adalah seorang salesman mobil Nissan, sedangkan sang nyokap adalah ibu rumah tangga yang mengurusnya sedari kecil. Dia sendiri menyukai game arcade. Itu, loh, mesin game gede yang biasa ada di mal-mal. Game favoritnya sendiri adalah Space Invaders. Saking senangnya, dia lebih suka main game ketimbang bersekolah.
2. Terinspirasi dari hobi menangkap serangga dan bermain game arcade.
Selain main game arcade, Tajiri menghabiskan kesehariannya dengan menangkap serangga. Dia senang mengoleksi beragam serangga, terutama kumbang. Game Pokémon sendiri ternyata terinspirasi dari gabungan kedua hobinya ini. Pada awal 1990-an, dia ngelihat dua orang anak bermain Game Boy, sebuah konsol besutan Nintendo. Mereka menghubungkan Game Boy masing-masing dengan Game Link Cable. Dari sinilah, Satoshi Tajiri berpikir bagaimana caranya bikin game ngumpulin serangga sambil tukar koleksi satu sama lain.
3. Berkolaborasi dengan Shigeru Miyamoto.
Bersama timnya di Game Freak, dia menggandeng Shigeru Miyamoto yang telah berpengalaman mengembangkan game Mario, The Legend of Zelda, dan Donkey Kong. Ternyata, pengerjaan game Pokémon pertama memakan waktu lama banget. Bisa dibilang, proses proyek game pertama ini paling lama daripada game-game Pokémon lainnya, yakni enam tahun! Kerja kerasnya ini berbuah hasil manis. Nama “Satoshi” dan “Shigeru” sendiri diabadiin jadi karakter rival di game dan anime perdana Pokémon.
4. Konsep game yang “enggak bisa dimainin sendiri”.
Pada 1996, rilislah game Pokémon Red dan Green. Kenapa ada dua versi? Seperti konsep awal Tajiri, buat bisa ngumpulin semua Pokémon, lo harus bertukar sama teman. Misalnya, lo main versi Red, lo enggak bisa dapat Pokémon eksklusif yang ada di versi Green. Jadi, mau enggak mau, lo harus tukaran sama teman. Seru abis, ‘kan? Ini benar-benar maksa lo buat bisa ngobrol dan berbagi. Konsep ini pun terus dipakai sampai versi Sun and Moon yang rilis pada 2016 kemarin.
5. Bikin dunia bereuforia dengan game Pokémon.
Euforia Pokémon enggak hanya dirasain di Jepang. Seluruh dunia pun ngerasainnya. Enggak hanya gamenya, serial anime dan filmnya sukses di pasaran. Pokémon benar-benar jadi aset berharga Nintendo. Lo pasti lihat ada banyak pernak-pernik menarik dari Pokémon, mulai dari boneka, action figure, hingga permainan kartu. Anak 1990-an pasti ingat, dong, dulu sempat ada mainan Tazos yang bisa dikoleksi.
Sampai saat ini, Pokémon jadi salah satu game yang digemari di seluruh dunia. Enggak cuma anak-anak dan remaja, orang dewasa pun main. Lihat aja bagaimana tahun lalu Pokémon Go menggemparkan dunia!
***
Lo sendiri termasuk penggemar game Pokémon? Selanjutnya, bakal ada Pokémon UltraSun and UltraMoon yang dirilis oleh Game Freak buat konsol Nintendo 3DS, loh, pada November mendatang. Tajiri sendiri sekarang udah menjabat menjadi Produser Eksekutif. Jadi, semoga aja game Pokémon terus berjaya!