(One Piece) 5 Fakta Nine Red Scabbards, Geng Samurai Kuat dan Setia

Kini, One Piece memasuki saga Wano. Dalam saga tersebut banyak hal-hal yang menarik untuk dibahas, seperti pertarungan Monkey D. Luffy dengan Kaido, kemunculan para bajak laut All-Star of the Beast, dan pertemuan Luffy dengan Eustass “Captain” Kid. Namun, ada satu hal lagi yang menarik perhatian kita, yaitu kemunculan Nine Red Scabbards.

Nine Red Scabbards atau Sembilan Sarung Pedang Merah merupakan samurai terkuat yang setia melayani Kozuki Oden dalam cerita One Piece. Saking setianya, mereka memiliki ambisi untuk mewujudkan cita-cita ayah dari Momonosuke tersebut meski sudah mati. Kelompok ini terdiri dari Kinemon, Raizo, Kanjuro, Kikunojo, Kawamatsu, Inuarashi, Nekomamushi, Ashura Doji, dan Denjiro.

Karena baru muncul dalam anime dan manga, fakta tentang Nine Red Scabbards masih sedikit. Untuk itulah KINCIR merangkum fakta-fakta menarik yang harus kalian ketahui tentang kelompok yang satu ini. Simak, yuk!

1. Terbentuknya Nine Red Scabbards

Dalam saga Wano, Orochi dan Kaido membangun pabrik senjata di Kuri dan mengaku sudah membunuh istri Hyogoro. Kesabaran Oden pun mulai habis. Dia merasa sudah saatnya dia dan anak buahnya melawan mereka. Oden dan sembilan samurainya pun mulai bergerak saat senja. Di saat itu juga, terbentuklah Nine Red Scabbards sebagai penghormatan untuk para anak buah Oden.

Selain itu, Nine Red Scabbards disimbolkan untuk mengenang kekuatan dan loyalitas mereka terhadap klan Kozuki. Jadi, sembilan samurai pengikut Oden baru disebut Nine Red Scabbards setelah aksi mereka melawan Orochi dan Kaido.

2. Dipimpin oleh Kiemon

Diketahui, Kinemon merupakan pengikut pertama yang bersumpah setia kepada Oden. Inilah alasan mengapa akhirnya Kinemon memimpin Nine Red Scabbards setelah kematian tuannya. Meski menjadi seorang pemimpin, Kinemon bukanlah samurai terkuat di kelompok tersebut.

Namun, karena memiliki loyalitas yang tinggi dan andal dalam menyusun strategi, para anggota Nine Red Scabbards mengikuti semua arahan dari Kinemon. Selain itu, dia juga memiliki kemampuan berpedang yang sangat baik. Oh ya, awalnya, dia adalah seorang bandit yang enggak memiliki tujuan hidup. Lalu, setelah bertemu dengan Oden, hidupnya berubah menjadi baik.

3. Enggak Memiliki Harga Buronan

Berbeda dari kelompok bajak laut, Nine Red Scabbards enggak memiliki harga buronan. Hal ini disebabkan karena mereka semua berasal dari Negeri Wano yang tertutup. Namun, bukan berarti mereka itu lemah. Sebagai pelayan setia Kozuki Oden, mereka dianggap sebagai kelompok samurai terhebat di Wano.

Selain itu, di antara mereka mempunyai kekuatan setara dengan para komandan terkuat bajak laut Kaido, terutama Ashura Doji, Inuarashi, dan Nekomamushi. Hal ini dibuktikan dalam pertarungan antara Ashura Doji dengan Jack.

Pada pertarungan tersebut, dia bisa melukai Jack. Lalu, ada Inuarashi dan Nekomamushi yang berpotensi bisa sangat berbahaya bagi bajak laut Kaido ketika berubah dalam bentuk Sulong.

4. Salah Satu Anggotanya Masih Hilang

Walau Nine Red Scabbards terdiri dari sembilan samurai, ada satu anggota yang masih belum diketahui keberadaannya, yaitu Denjiro. Enggak tahu di mana Denjiro bersembunyi, tetapi Kinemon terus mencari keberadaannya.

Menurut Kinemon, Denjiro merupakan salah satu dari tiga anggota Red Scabbards yang paling penting. Bahkan, kekuatannya diakui sekuat 100 prajurit.

5. Hidup dengan Rasa Dendam

Karena Kozuki Oden dibunuh oleh Kaido dan Kurozumi Orochi, para Nine Red Scabbards dituntut untuk hidup dengan rasa dendam. Mereka pun bersumpah enggak akan beristirahat sebelum membalaskan dendam mereka. Dengan menerima apapun resikonya, Nine Red Scabbards punya satu tujuan yaitu merebut kembali Wano dari tangan Orochi.

***

Nah, berikut adalah fakta Nine Red Scabbards di One Piece. Bagaimana menurut kalian dengan peran mereka di saga Wano? Jangan sungkan untuk berbagi kesan di kolom komentar bawah, ya! Terus ikuti juga berita dan tulisan menarik seputar anime lainnya hanya di KINCIR.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.