*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran film The New Mutants yang bisa saja mengganggu buat kalian yang belum menonton.
Saat pandemi kayak gini, nonton bioskop memang enggak bisa jadi pilihan yang aman. Namun, Kimetsu no Yaiba The Movie: Mugen Train yang rilis di Jepang pada 16 Oktober 2020 lalu menepis ketakutan itu.
Dalam 10 hari, film ini berhasil mengantongi pendapatan US$96 juta di Jepang dan dalam 3 bulan telah berhasil menjadi film paling laris sepanjang masa di Jepang dengan pendapatan US$313,9 juta atau lebih dari 32.47 miliar yen Dilansir The Japan Times, film ini hanya perlu waktu 59 hari untuk menjadi pemuncak box office Jepang sepanjang masa, mengalahkan Spirited Away-nya Studio Ghibli.
Makanya, kedatangannya di bioskop Indonesia pun pasti sudah dinanti. Perilisan Kimetsu no Yaiba The Movie: Mugen Train, mungkin bisa jadi angin segar buat bioskop Indonesia yang hampir setahun terakhir terpuruk karena pandemi.
Tentunya, kalian yang mau nonton film ini di bioskop tetap harus mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, sering cuci tangan dan bawa hand sanitizer, serta menjaga jarak dengan orang di sekitar.
Kimetsu no Yaiba The Movie: Mugen Train rilis pada Rabu, 6 Januari 2021 ini. Sebelum itu, KINCIR akan bagikan ulasan tentang film ini di sini. Kalau enggak mau kena spoiler, kalian boleh nonton dulu baru baca.
Buat yang udah nonton ataupun yang belum nonton sekalipun, langsung aja simak ulasan khas KINCIR untuk Kimetsu no Yaiba The Movie: Mugen Train di bawah ini!
Perjalanan Panjang di Kereta Api yang Nyaris Tanpa Akhir
Buat yang mengikuti anime-nya, tentu udah tahu bahwa film ini meneruskan anime-nya yang memang berakhir di kereta api tempat petualangan berikutnya akan berlangsung. Namun, Kimetsu no Yaiba The Movie: Mugen Train membuka filmnya dengan narasi tentang makna hidup, tentang kesedihan yang mungkin enggak bisa diungkapkan oleh Kagaya Ubuyashiki.
Film ini memang mengambil keseluruhan arc Mugen Train yang mempertemukan Tanjiro dengan Kyojuro Rengoku, seorang Hashira yang kekuatannya diakui tak hanya oleh para Demon Slayer, tapi juga oleh para iblis yang merupakan seteru alaminya. Bersama dengan Zenitsu dan Inosuke, mereka berempat melalui perjalanan yang tak terduga ke alam mimpi.
Enmu, salah satu dari iblis Lower Rank diutus untuk membunuh Tanjiro untuk mendapatkan posisi Upper Rank dan darah Mujan Kibutsuji yang bisa membuatnya lebih kuat. Di sisi lain, Tanjiro menaiki Mugen Train untuk bertemu dengan Rengoku yang mungkin mengetahui informasi tentang jurus rahasia Hinokami Kagura.
Sayangnya, Enmu telah lebih dulu berada di kereta itu dan siap melahap mereka semua dengan menjebak mereka hidup di alam mimpi. Di sinilah perjalanan panjang yang nyaris tanpa akhir dimulai!
Dari segi plot, latar belakang kisahnya memang sederhana. Namun, pengemasan setelahnya bakal bikin kalian takjub. Pembukanya aja langsung bikin takjub dengan lanskap yang kelihatan real banget sampai kalian mungkin mikir dua kali buat tahu ini anime atau live action.
Animasi Apik Hampir di Semua Bagian
Yap, untuk lanskap, Kimetsu no Yaiba The Movie: Mugen Train memang sangat memanjakan mata. Ufotable jelas berhasil memadukan efek CG dengan animasi 2D anime di sini. Selain itu, pergerakan kamera dan fokusnya pada setiap karakter juga detail banget.
KINCIR salut mereka memosisikan seluruh penumpang di kereta bukan sebagai karakter yang sama sekali enggak penting (toh, ujung-ujungnya mereka bakal dimakan juga sama Enmu). Semua digambar dengan baik dan mendapatkan porsi yang cukup di film ini.
Buat penonton animenya pun, film ini tetap punya cara buat memberikan konflik tanpa bikin kalian bingung. Set up-nya mulus banget dan alurnya mengalir tanpa melewatkan detail penting dari manga-nya.
Bahkan, film ini “jujur” banget sama manga-nya sampai pembaca manga-nya pun rasanya enggak bisa komplain soal adaptasi ini. Dari alur sampai sudut pandang animasinya pun kalau head to head dibandingkan sama manga-nya, film ini memang sejujur itu.
Animasinya di adegan pertarungan dalam kereta memang keren banget. Bahkan, kalian bisa merasakan aksinya dengan scoring yang memang membangun suasana banget. Sayangnya, efek CG ini juga yang akhirnya mencoreng animasi Kimetsu no Yaiba The Movie: Mugen Train ini.
Ada beberapa bagian yang terasa kurang enak dilihat. Salah satunya adalah ketika Enmu mulai menyatu dengan kereta, terlihat banget “daging” Enmu enggak menyatu dengan sekitarnya.
Namun, itu enggak mengurangi aksinya yang berhasil bikin deg-degan dan menegangkan. Khususnya dalam pertarungan antara Akaza melawan Rengoku, aksinya bisa seintens itu dan bikin kalian enggak bisa menunggu buat bernapas lega.
Perkembangan Karakter? Kami Enggak Butuh!
Memang, sih, Mugen Train Arc ini singkat banget di manga, yaitu dari Chapter 54 sampai 69. Jadi, enggak ada waktu buat perkembangan karakter karena anime sepanjang 25 episode udah jadi lahan buat membangun karakter Tanjiro dan kawan-kawan.
Namun, buat sebuah film yang memang meneruskan langsung apa yang tertinggal di anime-nya, film ini sebenarnya butuh beberapa sekuens lagi buat menjelaskan karakter Rengoku. Apalagi, dia terbilang baru muncul di episode-episode terakhir animenya sehingga sedikit informasi yang diketahui darinya.
Rengoku merupakan karakter penting di film ini karena dia adalah Hashira yang mungkin tahu informasi tentang ayah Tanjiro yang juga menguasai ilmu pernapasan api. Sayangnya, Rengoku enggak mendapatkan porsi yang cukup hingga membuat penutup film ini jadi menyakitkan banget.
Film ini memang bisa dibilang cukup lambat untuk sampai ke puncaknya. Namun, latar belakang kisah setiap karakter penting buat klimaksnya dan itulah yang membangun konflik film ini. Alih-alih memberikan ruang untuk perkembangan karakter, film ini mempertegas watak setiap karakter dengan kisah yang mereka lihat di mimpi mereka.
Buat KINCIR, latar belakang kisah setiap karakter di sini punya porsi yang pas. Namun, rasanya masih ada ruang buat membangun karakter Rengoku dan mengorek masa lalunya lebih dalam lagi. Ini penting buat yang enggak membaca manga-nya supaya adegan di akhir film ini jadi relevan. Semangat Rengoku, keinginan yang kuat untuk melindungi, semua itu karakter Rengoku yang enggak bisa diabaikan.
Namun, kalau bicara soal kisah Rengoku di film ini, tentu hal itu memang yang udah ditampilkan dari manga-nya. Jadi, kalau KINCIR bilang kurang, berarti memang dari manga-nya enggak ada. Film ini tentang Rengoku, tapi KINCIR enggak merasakan Rengoku sepenting itu di film ini. Lagi pula, Rengoku memang baru all–out di 30 menit terakhir dan di situlah dia akhirnya terlihat penting untuk arc ini.
Makanya, KINCIR merasa film ini sebenarnya didedikasikan untuk penggemar setia manga dan animenya. Hal tersebut bukanlah sesuatu yang buruk, terutama setelah melihat film ini memang benar-benar “jujur” dengan apa yang ada di dalam manga. Wajar jika pada akhirnya penggemar setia Kimetsu no Yaiba tidak perlu tambahan porsi pengembangan karakter di film ini.
Aksinya? Enggak Perlu Diragukan!
Yang enggak bisa dilawan dari Kimetsu no Yaiba The Movie: Mugen Train ini, sih, jelas aksinya. KINCIR enggak paham apakah karena udah lama enggak nonton bioskop karena lagi pandemi, tapi jelas banget aksinya bikin siapa pun yang nonton bakal takjub.
Ketika Zenitsu dalam “mode tidur”-nya mulai bergerak cepat membantu Nezuko, rasanya di situ Zenitsu jadi kelihatan kere banget. Inosuke pun enggak mau ketinggalan beraksi bareng Tanjiro buat menghabisi Enmu.
Yang pasti, kalian juga bakal puas banget lihat pertarungan antara Akaza dan Rengoku sebagai klimaksnya. Intens dan enggak kelihatan siapa yang bakal menang sampai benar-benar berakhir. Aksi yang keren, musik yang nge-blend sama setiap aksinya, plus konflik yang enggak bertele-tele bikin film ini jadi kemasan yang super lengkap buat penikmat anime.
***
Buat KINCIR, Kimetsu no Yaiba The Movie: Mugen Train ini udah memenuhi ekspektasi dari segala sisi. Animasinya, alur ceritanya, konfliknya, sampai klimaksnya, semuanya pas. Yang jelas, film ini membuka jalan baru buat Tanjiro yang bakal dilanjutkan di anime-nya.