Seiyuu adalah istilah umum yang disematkan oleh orang Jepang kepada mereka yang berprofesi sebagai pengisi suara atau penyulih suara, baik itu dalam anime, game, maupun film. Walaupun citra mereka hanya berfokus pada suara, mereka yang berkecimpung di industri ini tetap dipandang sebagai seorang aktor/aktris.
Dalam lingkup anime, seiyuu menjadi salah satu fragmen penting atas kesuksesan sebuah karya. Tidak jarang, suatu anime bisa flop di pasaran ketika para pengisi suaranya gagal memberi ekspektasi yang diharapkan meskipun visual yang dihadirkan terbilang apik atau plot ceritanya memuaskan.
Salah satu seiyuu yang namanya tak asing lagi di kuping penikmat reguler anime adalah Kana Hanazawa. Nah, bagi kalian yang mau tahu perjalanan karier serta portofolio karya aktris suara yang satu ini, langsung saja simak rangkumannya di bawah ini!
Latar Belakang yang Mengagumkan
Kana Hanazawa lahir pada 25 Februari 1989 di ibukota Tokyo, Jepang. Sejak masih duduk di bangku TK, Hanazawa sudah mulai menyelami dunia seni peran dengan tampil reguler di layar kaca melalui program hiburan Yappari Sanma Daisensei. Acara ini membahas seputar kehidupan anak dan lingkungan sekolah.
Dari seni peran, sayap kariernya mulai melebar ke dunia tarik suara. Kana-chan tercatat telah merilis single perdananya berjudul “Hoshizora Destination” pada 2012 dengan menggandeng label Aniplex/Sony Music Entertainment.
Hanazawa memang mengaku sudah hobi bernyanyi sedari kecil. Maka, ketika Aniplex menawari kesempatan emas ini, dia tak berpikir dua kali untuk menyambutnya. Album pertama yang berisi beberapa nomor unggulannya, Claire, dilepas pada 2013.
Awal Kiprah sebagai Seiyuu
Satu dekade sebelumnya, saat masih berumur 14 tahun, Kana-chan sudah mulai melakoni debutnya sebagai seiyuu. Profesi inilah yang kelak melambungkan namanya di jagat hiburan. Peran pertama yang dia ambil adalah pengisi suara Holly Mad-thane, karakter pendukung dalam serial anime steampunk berjudul Last Exile.
Meski profesi pengisi suara ini telah ditekuni sejak 2003, sepak terjang Kana-chan baru mulai menampakkan intensitasnya tiga tahun berselang. Mulai 2006 dan setiap tahun berikutnya, kalian pasti menemukan setidaknya satu karakter yang suaranya diisi oleh cewek berzodiak Pisces ini. Ryoko Kaminagi (Zegapain), Tomomi (Higurashi When They Cry), hingga Mikan Yuuki (waralaba To Love-Ru) menjadi sampel atas kematangan awal kariernya.
Setiap orang pasti punya satu momen yang menjadi titik tolak lesatan kariernya. Kana-chan mendapat momen krusial tersebut saat didaulat menjadi Nadeko Sengoku, salah satu karakter utama dalam seri populer Bakemonogatari yang napas animenya masih bertahan hingga sekarang. Semenjak saat itu, popularitasnya terus melaju dan dia mendapat predikat sebagai salah satu seiyuu paling bertalenta.
Langganan Mengisi Suara Karakter Utama
Kalian pasti enggak akan pernah lupa saat dia mengisi suara Kanade Tachibana dalam serial fantasi Angel Beats!. Karakter yang sering dipanggil “Angel” ini sebetulnya pendiam dan nyaris tak menyiratkan emosi ketika berbicara. Namun, suara yang dipinjamkan Kana-chan membuat karakter Kanade jadi lebih bernyawa.
Satu tahun setelahnya, aktris ini kembali memerankan karakter vital yang membuat namanya menjadi ikonis di industri ini. Dia menjadi seiyuu bagi Mayuri Shiina dalam animasi fiksi-ilmiah berkonsep perjalanan lintas waktu, Steins;Gate. Kepribadian Mayuri yang lugu, polos, namun ceria memang sangat sesuai dengan kepribadian asli Kana yang demikian adanya.
Sudah tak terhitung berapa kali dia dipercaya memegang posisi penting sebagai pengisi suara karakter utama. Sejumah peran paling memorable di antaranya saat dia memerankan Shiro (Deadman Wonderland), Akane Tsunemori (Psycho-Pass), Sakura Ichiko (Binbougami Ga!), Shirase Kobuchizawa (A Place Further than the Universe), hingga Nanako Yukishiro (Senryu Girl).
Karakteristik Suara yang Khas
Berbicara soal karakteristik suara, mayoritas penggemar mengenali suara Kana Hanazawa dengan ciri khas yang kuat. Suaranya yang cenderung lembut dan merdu bikin mereka meleleh mendengarnya berbicara.
Oleh sebab itu, dia kerap diplot untuk mengisi barisan karakter dengan sifat yang polos dan menggemaskan (kita sebut saja moe). Contoh paling konkret adalah Mayuri Shiina dan Nanako Yukishiro. Saking klopnya, kalian pasti susah membayangkan jika suara dua karakter ini diisi oleh seiyuu selain Hanazawa.
Meski demikian, dalam sebuah wawancara, aktris berdarah AB ini mengungkap bahwa dirinya tak mau terjebak dalam peran yang itu-itu saja. Dia ingin mengeksplorasi semua karakteristik yang ada dan membuktikan bahwa dirinya bukan seiyuu “jago kandang”.
Hanazawa pun tak segan memberanikan diri bermain di arena komedi, aksi, hingga harem untuk mengisi suara tokoh-tokoh dengan karakter yang di luar pakem standarnya. Hasilnya? Terbukti bahwa kualitasnya tetap terjaga, apa pun genre atau peran yang dia suarakan.
Hasil kerja keras Kana-chan selama ini berbuah banyak penghargaan. Pada 2015, dia menyabet urutan pertama dalam kategori “Best Supporting Actress” dalam ajang 9th Seiyuu Awards berkat performa apiknya sebagai Kosaki Onodera (Nisekoi).
Masih di tahun yang sama, gadis bertubuh mungil ini merengkuh penghargaan prestisius “Best Voice Actress” dari Newtype Anime Awards. Dua tahun berikutnya, Kana kembali memenangkan penghargaan dalam kategori dari gelaran yang sama.
***
Jika digabungkan dengan perannya sebagai karakter pendukung, baik itu dalam serial anime maupun film anime, sampai saat ini Kana Hanazawa mungkin telah melakoni lebih dari 100 peran. Sebuah pencapaian yang spektakuler mengingat usianya yang relatif masih muda, 30 tahun!
Mengingat industri seiyuu begitu kompetitif, tak ada yang tahu berapa lama seorang aktris atau aktor dapat bertahan di puncak kariernya. Makanya, mari kita nikmati dan apresiasi karya-karya Kana Hanazawa yang telah beredar hingga saat ini.
Dari peran-peran yang telah dia lakoni, manakah yang jadi favorit kalian? Kasih tahu jawabannya di kolom komentar, ya!