Baru-baru ini, pencinta anime digegerkan dengan kasus paling kontroversial di tahun ini. Yap, perjalanan anime Jujutsu Kaisen Season 2 memang enggak berjalan mulus. KINCIR pun mengakui bahwa Episode 1-5 Jujutsu Kaisen Season 2 berhasil menangkap kilas balik dan adegan penting untuk Shibuya Arc dengan sangat baik. Namun, enggak bisa dimungkiri juga bahwa kualitas anime ini kian menurun dari waktu ke waktu.
Rumor beredar di kalangan fans bahwa para animator Jujutsu Kaisen Season 2 telah bekerja dalam deadline yang gila-gilaan tanpa memikirkan dampaknya bagi mereka. Hal ini pun membuat MAPPA menjadi villain bagi para penggemar Jujutsu Kaisen. Sebenarnya, apa yang terjadi dan apa yang melatarbelakangi ini semua? Simak penelusuran KINCIR berikut ini!
Sisi gelap Jujutsu Kaisen season 2
MAPPA dan kesuksesannya
Seiring berkembangnya industri anime dan munculnya karya-karya terbaik, kasus MAPPA menampar kita dengan kenyataan bahwa industri ini enggak lepas dari yang namanya “perbudakan”. Bukan apa-apa, ternyata di balik karya yang bisa kita nikmati bersama, ada jadwal gila-gilaan dan karyawan yang bekerja di bawah tekanan besar.
Enggak bisa dimungkiri, studio animasi ini memang telah merebut hati kita semua dengan visual yang menakjubkan dan alur yang enggak asal-asalan. Namun, dii balik studio besar yang sukses dengan judul-judul ternama, ada para pekerja alias animator yang menanggung lelah.
Sebelum menyelami detailnya, mari kita berikan apresiasi terlebih dahulu atas kontribusi MAPPA bagi industri anime. Terkenal dengan animasi yang memukau dalam seri seperti Yuri on Ice, Dorohedoro, dan Jujutsu Kaisen, MAPPA telah menjadi salah satu kekuatan besar yang senantiasa menyajikan konten terbaik. MAPPA bahkan cukup percaya diri untuk memberikan 12 ending song berbeda untuk Chainsaw Man! Enggak diragukan lagi, hal ini menunjukkan sejauh mana studio ini ingin memberikan yang terbaik bagi para penggemar anime.
Meski begitu, MAPPA enggak berhasil menunjukkan taringnya secara konsisten di Hell’s Paradise. Penurunan kualitas ini juga terlihat di Chainsaw Man yang–meskipun mendapatkan banyak pujian di episode pertamanya–enggak berhasil mempertahankan kualitasnya di beberapa episode terakhir.
Industri anime vs penggemar
Jujutsu Kaisen Season 1 telah membuka jalan bagi para penggemar anime untuk menikmati dunia gelap para penyihir jujutsu yang penuh dengan kematian. Oleh karena itu, wajar jika para penggemar berekspektasi tinggi pada musim keduanya. Belum lagi, penantian cukup panjang juga membuat penggemar merasa MAPPA akan menghadirkan kualitas yang lebih baik dari musim pertamanya.
Di samping itu, MAPPA–yang enggak hanya mengerjakan Jujutsu Kaisen di tahun ini–telah membuat penggemar terpesona dengan ending Attack on Titan yang melegakan. Dengan ekspektasi yang makin tinggi dari penggemar, tentu MAPPA diharapkan dapat memberikan musim terbaik bagi Jujutsu Kaisen. Penggemar, di sisi lain, enggak mau tahu apa yang terjadi di internal perusahaan. Sementara itu, perusahaan hanya memikirkan produksi yang terus menerus.
MAPPA tahun ini merilis setidaknya sembilan judul anime dengan empat judul besar yang diantisipasi oleh penggemar, yaitu Vinland Saga Season 2, Hell’s Paradise, Attack on Titan: The Final Chapters Special 2, dan yang terakhir Jujutsu Kaisen Season 2. MAPPA memang mendapatkan masalah di awal perilisan Attack on Titan Final Season karena penggemar telah terbiasa dengan kualitas animasi Production I.G. yang jauh berbeda dari MAPPA. Meski begitu, penggemar akhirnya terpuaskan dan bisa menerima hasil kerja MAPPA di Attack on Titan: The Final Chapters Special 2.
MAPPA pun sukses memuaskan penggemar Vinland Saga yang musim keduanya enggak mengalami penurunan kualitas. Di sisi lain, Hell’s Paradise enggak berhasil mendapatkan tempat di hati penggemar karena kualitas animasi yang enggak konsisten dan alur yang bertele-tele di beberapa episode. Jujutsu Kaisen Season 2 pun menjadi kartu terakhir MAPPA yang diharapkan bisa mengulang kesuksesan Attack on Titan: The Final Chapters Special 2.
Sayangnya, dengan Hidden Inventory Arc yang berhasil menangkap momen penting dalam manga-nya dengan sempurna, Shibuya Incident Arc ternyata enggak bernasib sama. Inilah yang membuka kotak pandora berisi sisi gelap industri anime.
Kontroversi MAPPA
Bukan pertama kali isu terkait lingkungan kerja MAPPA yang toxic tersebar. Pada 2021, isu buruk mengenai lingkungan kerja dan bayaran yang minim tersebar berdekatan dengan rilisnya Yasuke di Netflix. Dilansir ComicBook, permasalahan terkuak saat animator Yasuke, Ippei Ichii, merilis pernyataan di akun Twitter (sekarang X) miliknya bahwa Netflix–dan tentu saja MAPPA–membayar kru produksi Yasuke di bawah standar.
Selain itu, tim produksi untuk anime lainnya juga mengungkapkan hal yang serupa pada tahun yang sama, yaitu MAPPA menciptakan lingkungan kerja yang toxic untuk animator mereka. Salah seorang animator freelance MAPPA, Mushiyo, mengungkapkan bahwa studio ini memaksa mereka untuk bekerja lembur hingga matahari terbit! Bahkan, Teruyuki Omine, salah satu produser dan animator Attack on Titan Season 4 juga pernah mencuit pada 2022 bahwa dia pernah enggak pulang selama tiga hari karena bekerja!
Pada saat itu, animator MAPPA kebanyakan harus mengerjakan empat proyek pada waktu yang bersamaan dan tetap menjaga kualitas kerja mereka. Hasilnya, mereka bekerja lembur hingga di titik abusive. Puncaknya, pada 2023, lebih banyak animator yang mengungkapkan keluhan mereka terhadap lingkungan kerja yang enggak sehat ini.
Para penggemar pun menyadari penurunan kualitas animasi dalam beberapa episode Jujutsu Kaisen Season 2, terutama setelah Episode 14. Selanjutnya, Episode 17 bahkan diakui hanya selesai 30% saja saat dirilis kepada penggemar. Akhirnya, para penggemar mulai menyoroti kasus kelelahan di antara para ilustratornya. Penggemar pun percaya bahwa jam kerja yang panjang, batas waktu yang ketat, dan jadwal produksi yang intens telah menyebabkan kelelahan yang luar biasa yang pada akhirnya memengaruhi kualitas animasi secara keseluruhan.
Siapa yang dikorbankan?
Tahun 2023 sebenarnya bisa dibilang bukan tahun terbaik bagi MAPPA karena, meski beberapa anime mendulang kesuksesan, MAPPA enggak memulai tahun ini dengan “dana” yang besar. Hal ini karena MAPPA–yang menaruh investasi besar pada Chainsaw Man–ternyata enggak mendapatkan hasil yang diinginkan.
Diungkapkan oleh CEO MAPPA, Manabu Ohtsuka, pendapatan yang didapatkan dari Chainsaw Man enggak berada di level yang sama dengan Jujutsu Kaisen Season 1. Hal ini karena hasil penjualan DVD dan Blu-ray minim karena penggemar lebih banyak menonton secara streaming.
Hal ini tentu membuat Jujutsu Kaisen Season 2 diharapkan bisa menutupi kekurangan ini secara enggak langsung, mengikuti kesuksesan musim pertamanya. Oleh karena itu, rumor mengenai para animator yang bekerja dalam timeline yang enggak realistis pun akhirnya mulai tersebar seiring produksi berjalan. Bahkan, seorang pengguna di Reddit juga mengungkapkan bahwa MAPPA memaksa para animator Jujutsu Kaisen menandatangani NDA yang meminta mereka untuk enggak membocorkan informasi tentang produksi yang buruk.
Salah seorang animator, Shota Shigetsugu, menulis di X mengenai permintaan MAPPA untuk menyelesaikan Jujutsu Kaisen Season 2 dalam 4 bulan. Hal ini menunjukkan bagaimana MAPPA menciptakan jadwal yang enggak manusiawi untuk para stafnya dan berharap mereka tetap menyajikan kualitas terbaik.
Tentu saja, masih ada banyak penggemar yang mengungkapkan kepuasan mereka atas episode Jujutsu Kaisen Season 2 yang menyajikan pertarungan besar dengan twist demi twist. Dengan kualitas animasi yang demikian, beberapa menyandingkan gaya animasi Shibuya Incident Arc dengan Mob Psycho 100. Sayangnya, berbeda dengan Mob Psycho 100 yang bisa menyajikan adegan pertarungan yang detail, Jujutsu Kaisen Season 2 Shibuya Incident Arc memiliki terlalu banyak eror.
Hal ini pun diakui oleh sutradara Episode 17 melalui akun X miliknya. Dirinya merasa frustrasi karena ada banyak kesalahan dalam episode tersebut sehingga dirinya dan para staf enggak bisa menikmati episode tersebut sebagaimana seharusnya. Ditambah lagi, Episode 17 hanya 30% selesai!
Masa depan MAPPA dan Jujutsu Kaisen season 2
Melihat banyaknya hujatan yang diterima MAPPA terkait masalah ini, bukan enggak mungkin Jujutsu Kaisen Season 2 akan kena cancel culture. Meski begitu, sentimen penggemar terlihat positif mendukung animator untuk mendapatkan jadwal yang lebih realistis demi kualitas yang lebih baik. Penggemar pun menyampaikan dukungan mereka terhadap para animator dan staf Jujutsu Kaisen Season 2 dalam forum.
Kamu mungkin enggak tahu bahwa MAPPA didirikan oleh orang-orang yang enggak puas dengan pekerjaan mereka di Madhouse. Sayangnya, MAPPA kini “menjadi” Madhouse dengan makin banyaknya proyek yang dikerjakan. Mantan CEO dan Co-Founder MAPPA, Masao Maruyama, pun meninggalkan MAPPA dan menciptakan M2, studio yang mengerjakan PLUTO.
MAPPA bukanlah studio animasi pertama yang diisukan memperlakukan karyawan mereka dengan buruk. Namun, kasus MAPPA telah membuka mata para penggemar anime untuk lebih menghargai para animator dan staf yang mengerjakan anime favorit mereka.
***
Tentu saja, bagus atau tidaknya sebuah karya animasi bergantung pada pendapat yang subjektif. Belum lagi, sebuah anime yang bagus juga belum tentu populer. Namun, ketika sebuah industri mengejar keuntungan dan menomorduakan kualitas, di situlah kapitalisme terlibat.