hal baru boruto two blue vortex

7 Hal Penting yang Terungkap di Boruto: Two Blue Vortex setelah Timeskip

Manga dan anime Boruto: Naruto Next Generations telah resmi mengakhiri perjalanannya pada awal 2023 ini. Namun, kisah dari anak sang Hokage Ketujuh masih akan terus berlanjut pada part 2 dari manga dan animenya. Bagian kedua dari cerita tersebut pun memiliki judul seri cerita yang berbeda, yaitu Boruto: Two Blue Vortex yang sudah merilis chapter pertamanya pada Agustus 2023 ini.

Boruto: Two Blue Vortex pun mengalami timeskip sekitar tiga hingga empat tahun setelah kejadian yang terjadi pada ending bagian pertamanya. Makanya, enggak mengherankan kalau ada banyak hal baru yang terjadi dan terungkap dalam Two Blue Vortex.

Nah, berikut ini KINCIR akan membahas deretan hal baru yang terungkap dalam Boruto: Two Blue Vortex. Yuk, simak!

Hal baru di Boruto: Two Blue Vortex

1. Shikamaru menjadi Hokage Kedelapan dengan Konohamaru sebagai penasihatnya

7 Hal penting yang terungkap di Boruto: Two Blue vortex. Via Istimewa

Sekadar mengingatkan, pada akhir bagian pertamanya Kawaki mengirim Naruto dan Hinata ke dimensi lain agar tidak menghalangi rencananya untuk membunuh Boruto yang ia anggap segera jadi jahat akibat Momoshiki. Hal ini pun membuat Kawaki sempat diburu oleh para ninja Konohagakure.

Namun, setelah Kawaki mengubah realita bahwa dirinya adalah anak Naruto dengan memakai kemampuan Omnipotence milik Eida, masyarakat kini menganggap Boruto sebagai pelakunya. Bahkan, Kawaki tak tanggung-tanggung membuat fitnah bahwa Boruto telah membunuh Naruto dan Hinata dan langsung dipercayai oleh Shikamaru serta masyarakat Konohagakure lainnya.

Akibat hal ini, Shikamaru pun menggantikan posisi Naruto yang telah ia anggap mati sebagai Hokage Kedelapan dari Konohagakure dengan Konohamaru sebagai penasihatnya. Padahal, Naruto dan Hinata sebenarnya masih hidup, tapi tak dalam kondisi tak sadar di dimensi milik Kawaki.

2. Sarada masih mencoba meyakinkan Shikamaru bahwa Boruto tidak bersalah

7 Hal penting yang terungkap di Boruto: Two Blue vortex. Via Istimewa.

Sarada dan Sumire menjadi satu-satunya masyarakat Konohagakure yang tidak terpengaruh oleh kemampuan Omnipotence-nya Eida. Jadi, Sarada dan Sumire masih menganggap Boruto sebagai anak Naruto yang sesungguhnya, sementara Kawaki justru adalah ‘kriminal’ yang menghilangkan sang Hokage Ketujuh.

Pada awal chapter Two Blue Vortex, Sarada pun terlihat masih mencoba meyakinkan Shikamaru bahwa Boruto tidak bersalah setelah insiden yang terjadi tiga tahun yang lalu. Namun, pernyataan Sarada sama sekali tidak digubris oleh Shikamaru. Menurut Shikamaru, masyarakat Konohagakure akan tetap membenci Boruto sekalipun ia menarik perintah buat menangkapnya.

Hal ini kemudian membuat Sarada membahas masa lalu ketika Naruto menyelamatkan Sasuke yang sempat menjadi pengkhianat Konohagakure. Bisa jadi, ke depannya Sarada juga melakukan hal yang sama untuk Boruto.

3. Shikamaru ternyata sempat meragukan Kawaki

7 Hal penting yang terungkap di Boruto: Two Blue vortex. Via Istimewa.

Dalam percakapannya dengan Sumire, Sarada sempat mengakatakan bahwa sempat ada paradoks terkait status Kawaki sebagai anaknya Naruto. Shikamaru bahkan kabarnya sempat mengalami keraguan terhadap Kawaki.

Hal ini pun berkaitan dengan banyaknya bagian tubuh Kawaki yang dimodifikasi oleh organisasi Kara. Padahal, seandainya Kawaki adalah anak Naruto sesungguhnya yang lahir dan tumbuh besar di Konohagakure, ia seharusnya tidak memiliki modifikasi apapun pada tubuhnya.

Namun, menurut Sarada, keraguan tersebut pun menghilang seiring berjalannya waktu karena efek dari kemampuan Omnipotence. Jadi, sekarang Shikamaru ataupun masyarakat Konohagakure pada umumnya sudah benar-benar percaya bahwa Kawaki adalah anaknya Naruto tanpa rasa ragu sedikitpun.

4. Eida tidak tahu bagaimana menghentikan efek kekuatan Omnipotence

7 Hal penting yang terungkap di Boruto: Two Blue vortex. Via Istimewa.

Sarada dan Sumire pun terlihat bertemu dengan Eida dan meminta sang android untuk menghentikan efek dari kemampuan Omnipotence miliknya. Hal ini sebenarnya juga memberikan informasi bahwa Sarada dan Sumire secara terang-terangan menunjukkan kepada Eida bahwa mereka berdua tidak terpengaruh oleh kemampuan Omnipotence miliknya.

Meski begitu, Eida mengatakan bahwa ia tidak tahu bagaimana cara menghentikan efek dari kekuatan Omnipotence miliknya, layaknya ia tidak bisa mengontrol kemampuan pesonanya. Eida sejauh ini baru sebatas mengetahui bahwa Omnipotence adalah salah satu jenis Shinjutsu, atau teknik para dewa, yang mampu mengabulkan hasrat yang sangat kuat dari seseorang.

Eida pun mengaku bahwa ia sudah menyerah mencoba untuk mengembalikan realita seperti dulu, ketika Boruto adalah anak Naruto, dan Kawaki adalah kriminal. Bahkan, menurut Eida akan jauh lebih mudah menciptakan sebuah realita baru ketimbang mengembalikan realita terdahulu tersebut.

5. Eida belum tahu Sarada dan Sumire tidak terpengaruh oleh ‘pesonanya’

Eida memang sadar bahwa Sarada dan Sumire tidak terpengaruh oleh kemampuan Omnipotence miliknya. Namun, Eida ternyata belum tahu bahwa Sarada dan Sumire tidak terpengaruh oleh kemampuan ‘pesonanya’ seperti masyarakat Konohagakure pada umumnya yang menuruti segala keinginan sang android.

Eida pun sempat menaruh rasa curiga terkait hal terhadap Sarada dan Sumire. Namun, keduanya masih berhasil membuat Eida yakin bahwa mereka berada di bawah pengaruh pesonanya Eida. Hal ini mereka lakukan agar bisa dengan mudah membunuh Eida tanpa harus melewati pertarungan yang berat dengan sang android terlebih dahulu.

6. Himawari enggak menganggap Boruto sebagai ancaman

Dalam chapter pertamanya, kita juga bisa melihat Himawari Uzumaki yang kini sudah tampak lebih dewasa. Himawari pun terlihat sedang berlatih dengan Chocho, dan menandakan bahwa ia kini sudah resmi menjadi seorang ninja. Setelah itu, Himawari mengatakan bahwa alasan ia latihan bukanlah karena ingin menjadi kuat, melainkan karena ingin membantu Boruto.

Namun, hal ini kemungkinan besar terjadi bukan karena Himawari ingat bahwa Boruto adalah kakak kandungnya yang asli, melainkan karena memori tentang Kawaki yang kini statusnya digantikan oleh Boruto. Pasalnya, Himawari sudah menganggap Kawaki sebagai sosok kakak keduanya yang telah beberapa kali terluka hanya untuk menyelamatkannya.

7. Code telah mencari Boruto selama dua tahun

Menjelang akhir chapter-nya, kita bisa melihat Code dan pasukannya yang datang menyerang Konohagakure. Code pun mengatakan bahwa ia sudah dua tahun berusaha melacak Boruto untuk balas dendam. Setelah sekian lama mencari dan tidak ketemu, Code akhirnya memutuskan untuk menyerang Konohagakure dengan harapan Boruto datang untuk menyelamatkan teman-temannya.

Setelah itu, Boruto benar-benar datang dan bertarung melawan Code. Namun, hal menarik yang ada di momen ini adalah petunjuk kalau Code tidak terpengaruh dengan kemampuan Omnipotence-nya Eida. Sebab, Code menganggap Boruto masih punya teman-teman. Seandainya Code terpengaruh Omnipotence, ia seharusnya menganggap Boruto adalah Kawaki yang tak punya orang terasayang di Konohagakure.

Jadi, teori kalau kemampuan Omnipotence hanya memengaruhi masyarakat Konohagakure dan sekitarnya bisa dibilang cukup benar. Soalnya, Code sedang tidak berada di Konohagakure ketika Omnipotence aktif.

***

Nah, itulah sejumlah hal menarik yang terungkap dalam Two Blue Vortex. Apakah kamu jadi semakin antusias untuk mengikut kelanjutan ceritanya? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk artikel menarik seputar anime lainnya, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.