Emilia Vs. Rem: Telaah Singkat Mana Waifu Paling Ideal dalam Re:Zero

Satu dari segelintir anime isekai paling berkesan yang pernah mampir ke layar kaca ini memang udah lama selesai. Namun, perbincangan mengenainya tak berhenti begitu aja. Selain soal sebaran plot hole yang luput diurai dalam adaptasi animenya, tersisa satu topik pembahasan mahapenting yang kayaknya masih langgeng dipergunjingkan hingga sekarang. Yap, cinta segitiga antara Emilia, Subaru, dan Rem.

Ada perdebatan panjang yang mengitari relasi romantika antara mereka sepanjang peredaran 25 episode Re:Zero. Subaru dengan Emilia atau Subaru dengan Rem? Dua pilihan pasangan sejoli interasial ini sukses melahirkan fanbase militan dengan kegilaannya masing-masing.

Mungkin lo mikir topik semacam ini terdengar absurd dan enggak penting buat dikupas serius. Namun, kalau lo mau sedikit aja berpikir terbuka, perdebatan semacam ini bisa dijadikan ajang diskursus ringan yang dapat merekatkan kembali tali persaudaraan para wibu tingkat akut penggemar yang dahulu pernah terkotak-kotakkan romansa pelik antara tiga karakter menarik ini. Yuk, simak dulu uraian singkat tentang dinamika hubungan Subaru dengan Emilia dan Rem!

 

Prolog yang Jadi Akar Perdebatan

Via Istimewa

Sejatinya, akhir cerita dari biduk asmara ketiganya udah resmi disimpulkan. Lo sendiri tahu bahwa di penghujung babak, Subaru lebih memilih untuk melabuhkan hatinya pada Emilia. Terlepas dari seberapa tulus kasih dan pengorbanan yang dipersembahkan Rem kepadanya. Sialnya, klimaks narasi ini membelah fans jadi dua kubu yang berseberangan.

Kubu pertama tentu aja pro-Emilia. Mereka yang tergabung dalam golongan ini merasa bahwa Subaru lebih pantas bersanding dengan karakter berlatar elf hibrida yang punya hati emas tersebut.

Emilia adalah seorang penyayang sesama yang suka mendahulukan kepentingan orang lain. Penyihir bertalenta yang ditemani side-kick menggemaskan sekaligus menakutkan saat memasuki transformasi tahap akhirnya, Pack. Di mata kelompok ini, Emilia adalah manifestasi waifu flagship dengan pesona yang menggelora.

Via Istimewa

Di pojok berlainan, ada kubu pro-Rem yang beranggapan bahwa rasa cinta dan pengorbanan gadis kawaii berambut biru ini kepada Subaru teramat besar dan enggak bisa diabaikan begitu aja. Terlebih, masa kecilnya yang diliputi kenangan traumatis saat kampung halamannya diserang oleh suatu kelompok fanatik.

Emilia adalah seorang penyayang sesama yang suka mendahulukan kepentingan orang lain. Penyihir bertalenta yang ditemani side-kick menggemaskan sekaligus menakutkan saat memasuki transformasi tahap akhirnya, Pack. Di mata kelompok ini, Emilia adalah manifestasi waifu flagship dengan pesona yang menggelora.

Seenggaknya, kebersamaan yang sederhana dan abadi dengan Subaru bisa jadi pelipur lara bagi Rem. Lagipula, Rem hanyalah seorang gadis proletar yang mengabdikan diri untuk bekerja sebagai pelayan. Nasib hidupnya bertolak belakang dengan Emilia yang seorang crazy rich waifu.

Via Istimewa

Ricuh, gempar, dan kacau balau. Dua kelompok ini saling lontar argumen dan mencerca gadis 3-D pujaan pihak lawan. Forum-forum diskusi anime pun memanas dan diperparah dengan merebaknya serangan shitposting di sejumlah grup media sosial dalam bentuk konten tulisan hingga gambar-gambar meme yang ngawur dan cenderung mesum. Untuk poin terakhir, sangat mungkin kalau lo termasuk penikmatnya.

Anyway, satu hal yang kerap dinafikan dari perselisihan ngawur ini adalah fakta bahwa sebenarnya baik Emilia maupun Rem sama-sama punya andil dahsyat terhadap perjuangan Subaru. Asumsinya seperti ini: separuh awal perjalanan Subaru ditemani oleh Emilia, sedangkan separuh sisanya banyak dia habiskan bersama Rem.

 

Momen Manis Awal Perjumpaan dengan Emilia

Via Istimewa

Pertemuan perdana Subaru dengan Emilia bisa dibilang enggak keren-keren amat. Di sebuah gang yang sempit di suatu lipatan ibukota Kerajaan Lugnica, gadis berambut perak ini menemukan Subaru yang sedang terkapar mengenaskan dihajar sekelompok berandalan. Hebatnya, meski saat itu dia sedang sibuk mengejar Felt yang mencuri lencananya, Emilia tetap menyempatkan waktu untuk menyelamatkan pria dengan masa depan suram itu.

Momen norak tapi hangat ini membuktikan bahwa Emilia selalu mendahulukan kepentingan orang lain alih-alih dirinya sendiri. Ini juga menjadi sebuah momen yang menandai titik nol kilometer perjalanan panjang dua muda-mudi ini.

 

Rem Memandang Subaru sebagai Lelaki Mesum

Via Istimewa

Kocak dan membingungkan. Dua kata inilah yang menggambarkan kesan pertama Subaru ketika bertemu dengan Rem untuk kali pertama. Saat itu, dia baru aja kembali bangkit dari kematian di sebuah ranjang mewah yang jadi checkpoint kedua usai “dibunuh” oleh Beatrice akibat suatu kesalahpahaman.

Subaru disambut oleh Rem serta saudari kembarnya yang terlahir beberapa menit lebih awal, Ram. Awal perjumpaan mereka enggak terlalu berkesan baik. Subaru memandang Rem sebagai karakter maid ideal yang pernah dia imajinasikan. Di sisi lain, Rem hanya menganggap Subaru sebagai seorang cowok cabul. Pertemuan canggung ini cukup menghibur, namun enggak ada yang spesial. Persis seperti obrolan karakter utama RPG dengan seorang NPC yang kebetulan berpapasan di perjalanan.

Subaru Buktikan Kapasitasnya di Depan Emilia

Via Istimewa

Emilia pada dasarnya adalah karakter berhati mulia. Jadi, ketika dia bertemu dengan Subaru yang notabene seorang lelaki yang tulus, mereka berdua dengan cepat berbaur. Tak ada tuntutan atau drama yang dibuat-buat. Polah dan obrolan mereka seolah mengalir mulus dalam arus irama yang manis.

Seorang lelaki asing yang entah berasal dari mana, namun bersedia meluangkan waktu, tenaga, hingga pasang badan untuk mengorbankan nyawanya. Gadis normal mana yang enggak tersihir dengan perlakuan romantis seperti itu?

Jahitan chemistry yang meyakinkan di awal narasi inilah yang membuat kita jadi menganggap masuk akal mengapa Emilia dengan mudahnya mempercayai Subaru. Kegigihan lelaki tersebut saat bertempur melawan Elsa Granhiert, si penyihir jahat (tapi seksi), semakin mempertebal rasa kepercayaan Emilia.

 

Meruncingnya Relasi yang Coba Dijalin dengan Rem

Via Istimewa

Awal hubungan Subaru dengan Rem agak ngenes, sih, sebenernya. Mereka hanya berinteraksi secara profesional, sebagai sesama pembantu di rumah Rooswal. Saat itu, Subaru bahkan dirasa lebih dekat dengan kakaknya, Ram. Identitas Subaru yang enggak jelas dan tindak tanduknya yang ganjil membuat sang empunya rumah menaruh curiga padanya.

Puncaknya, saat sedang bersiaga di sekitar wilayah istana, dia diserang mendadak oleh Rem. Upaya pembunuhan ini adalah inisiatif personal dirinya yang sejak awal (checkpoint) udah enggak percaya dengan Subaru dan ingin membongkar kedoknya. Subaru dipenggal kakinya dan dihajar bertubi-tubi oleh bola besi berduri, Morningstar. Padahal, Subaru sama sekali enggak berafiliasi dengan Sekte Penyihir.

Enggak diragukan lagi kalau hingga detik ini, momen tersebut masih membekas sebagai salah satu adegan paling mengejutkan yang pernah terjadi dalam jagat anime. Sungguh, jauh lebih menyakitkan ketimbang daftar “Top 10 Anime Betrayals” mana pun.

 

Hubungan dengan Emilia Mulai Renggang

Via Istimewa

Subaru sudah bersumpah pada dirinya sendiri untuk melindungi nyawa Emilia. Sialnya, dia terlalu gegabah dan sering kali enggak mikir dua kali kala bertindak. Dalam kongres pencalonan para pewaris takhta, Subaru membuat keributan yang mengakibatkan dia diusir dari ruangan serta mempermalukan Emilia di hadapan para hadirin yang terhormat.

Memang, hanya Subaru sendiri yang paham sampai sejauh mana kekuatan yang dimilikinya. Dia juga sama sekali enggak bisa mengungkapkan rahasia pedihnya saat tewas berkali-kali kepada orang lain. Subaru sadar bahwa dirinya adalah pecundang sejati.

Akan tetapi, hal yang agak disesalkan adalah dia perlu waktu cukup lama untuk menyusun ulang rencananya jadi sematang mungkin. Dalam proses penggodokannya, Emilia udah telanjur kecewa dan menciptakan jarak dengan Subaru.

 

Rekonsiliasi dengan Rem

Via Istimewa

Subaru memerlukan momentum yang tepat untuk merebut kepercayaan Rem. Dia mendapat kesempatan emas ini saat menyelidiki hilangnya sejumlah bocah di desa. Di pedalaman hutan, dia dan Rem harus berjibaku menghadapi pasukan “Binatang Jahanam” yang merupakan biang kasus ini.

Walau kemampuan sihirnya hanya secuil, Subaru berkali-kali terbukti mempertaruhkan nyawanya untuk melindungi Rem. Gadis ini pun perlahan mulai luluh hatinya oleh keteguhan Subaru yang rela menyelamatkan anak-anak desa yang jelas bukan siapa-siapa baginya.

Di sinilah titik balik Subaru bisa menjalani hubungan yang lebih intim dengan gadis bercula satu tersebut. Jika sebelumnya Rem bersikap ketus dan apatis, setelah peristiwa ini dia mulai menunjukkan sifat aslinya yang feminin, manja, dan lugu. Atribut inilah yang membuat para simpatisannya kelepek-kelepek enggak berdaya.

Percik-percik Asmara dengan Emilia Makin Meredup

Via Istimewa

Selepas pertengkaran hebat di kerajaan, Subaru dan Emilia enggak banyak menikmati momen romantis. Sebaliknya, periode ini malah dihiasi oleh kejadian-kejadian kelam dan menyayat hati. Dalang utamanya adalah Sekte Penyihir.

Emilia beberapa kali harus tewas secara menyedihkan. Pack yang turun tangan untuk membereskan masalah ini kemudian melarikan diri untuk mengobrak-abrik seisi Bumi. Soalnya, satu-satunya orang yang jadi alasan dia bersikap “manis” telah tiada.

Lo perlu mental yang kuat supaya tahan menyaksikan rentetan adegan yang tragis ini. Pokoknya, enggak ada yang nyangka, deh, semuanya bisa kacau balau begini. Makin parah lagi dengan jarak yang memisahkan mereka. Emilia di kediaman Rooswal, sedangkan Subaru berada di ibukota kerajaan.

 

Kemunculan Rem di Saat yang Tepat

Via Istimewa

Jika punya tekad baja, seorang pecundang bisa menjelma menjadi manusia yang paling bisa diandalkan. Inilah yang terjadi pada Subaru. Satu demi satu tragedi nahas yang terjadi di depan mata membuat hatinya semakin bernas. Setiap fragmen pengalaman pahit yang pernah dia derita lantas dia susun ulang menjadi rangkaian rencana yang terorganisasi.

Pada periode paling sulit inilah, waifu  yang setia menemaninya adalah Rem.

Masih ingat dengan episode 18 yang hampir separuh durasinya habis untuk memfasilitasi curcol Subaru kepada Rem? Lalu, ketika gadis manis ini menyatakan perasaan kepadanya, apa respons yang dikasih Subaru? Yap, dia menolaknya dan mengaku lebih mencintai Emilia. Kurang berengsek apa lagi cowok yang satu ini!

Apakah Rem marah? Sama sekali enggak. Dia justru menawarkan dirinya untuk jadi partner perjuangan Subaru. Keluh-kesah dan tangisnya yang kerap meledak sewaktu-waktu tetap disambut senyum termanis oleh gadis setengah iblis ini.

Rem pula yang jadi alasan mengapa Subaru berhasil melewati masa-masa krisis paling menentukan dalam hidupnya. Membentuk koalisi dengan faksi Crusch Karsten, membinasakan gerombolan Paus Putih, hingga membasmi Sekte Penyihir yang dinahkodai Betelgeuse Romanee-Conti (susah amat nyebut namanya).

***

Nah, setelah menyimak uraian di atas, menurut lo sendiri, apakah Subaru memang pantas bersanding dengan Emilia? Ataukah, dia seharusnya memilih Rem sebagai kolega asmaranya?

Terlepas dari pendapat lo, pada akhirnya, kita semua tahu bahwa di atas pangkuan paha Emilia-lah Subaru merasa lebih nyaman untuk tidur bersandar. Gadis inilah satu-satunya alasan mengapa dia rela berjuang mati-matian di tanah isekai yang biadab dan jahiliyah ini.

Buat lo yang berharap Subaru jadian sama Rem, kubur aja impian lo dalam-dalam. Mustahil kejadian! Daripada terus berkabung, mending lo panjatin doa atau sekalian bikin petisi online. Siapa tahu, para staf di studio White Fox tergerak hatinya untuk membikin Re:Zero season 2 atau episode OVA yang mengisahkan Rem hidup bahagia sama Subaru. Biar kegalauan hati lo nambah berkurang, dengerin aja lagu penutup Re:Zero, “Stay Alive” yang dinyanyiin Rie Takahashi, seiyuu-nya Emilia.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.