*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran cerita serial Attack on Titan Season 4 yang bisa saja mengganggu kalian yang belum nonton.
Episode 9 Attack on Titan Final Season 4 rasanya enggak kayak episode-episode sebelumnya. Soalnya, akhirnya kalian balik lagi ke Pulau Paradis dan bertemu wajah-wajah familier yang masih belum bertambah usia.
Tiga tahun lalu, begitu kata-kata Armin untuk memulai episode ini, mungkin adalah masa penting bagi orang-orang Pulau Paradis untuk menghadapi dunia yang kejam.
Setelah menghabisi semua Titan di luar tembok, mereka mulai melakukan kegiatan di pelabuhan untuk menghalau pasukan Marley yang datang menyerang. Survey Corps menyambut mereka dengan “ramah” dan mulai mengorek lebih banyak informasi tentang dunia luar dari tentara Marley yang datang.
Kalau kalian membaca manga-nya, kalian juga tentu bisa menebak siapa yang datang pada serangan kedua. Yap, “antek-antek” Zeke Yeager, yaitu Yelena dan Onyankopon.
Namun, bukan kedatangan mereka yang penting, melainkan informasi yang mereka bawa. Dengan senang hati bersama para Anti-Marleyan Volunteers, mereka membagi informasi tentang teknologi yang bagi para penduduk Paradis Island adalah sesuatu yang ajaib.
Melihat Hange yang antusias mendengar penjelasan Yelena dan Onyankopon, ditambah Levi yang meminta Hange mengendalikan dirinya, rasanya kayak nostalgia. Rasanya kayak perjuangan mereka itu udah lama banget, padahal baru beberapa tahun aja.
Kembali ke masa 3 tahun yang lalu berarti melihat bagaimana semua yang telah berlangsung hingga membawa situasi menjadi seperti sekarang. Eren, khususnya, perlu dijadikan sorotan di episode ini. Meski Armin yang memulai dan mengakhiri episode ini, lagi-lagi ini tentang penyesalannya terhadap Eren. Baginya, mungkin jika mereka tak mengetahui kenyataannya 3 tahun yang lalu, segalanya akan berbeda.
Di sini, kalian akan ditunjukkan Eren yang mulai mengalami peralihan dan berubah menjadi dingin. Meski belum sedingin Eren saat ini, tatapan Eren 3 tahun lalu telah menunjukkan bahwa dia menyimpan banyak hal di kepalanya yang enggak mau dia bagikan.
Makanya, ketika Eren setuju soal “perjanjian” yang ditawarkan Zeke dan menyebut soal kekuatan keluarga kerajaan, Levi langsung menginterupsi karena Eren enggak pernah menyampaikan informasi sepenting itu sebelumnya.
Yap, Eren memang menyimpan banyak hal dalam kepalanya dan sengaja enggak membagikannya kepada yang lain karena enggak ada yang dia percaya selain dirinya sendiri. Makanya, ketika Armin di masa sekarang bilang bahwa Eren udah siap buat segalanya, bahkan tanpa bantuan sekali pun, Armin merasa asing dan enggak lagi mengenal teman-temannya.
Namun, di sini kalian bisa lihat pemandangan yang enggak biasa, yaitu Armin yang menemui Annie. Tipikal Attack on Titan, semua jawaban dari keanehan ini bakal terjawab nanti. Jadi, biarkan aja kalian yang belum membaca manga-nya dibuat penasaran sama pergerakan orang-orang di Pulau Paradis.
Episode ini menjelaskan awal mula bagaimana rencana besar Zeke bisa terwujud dan bagaimana Eren mewujudkannya. Menariknya adalah, Eren udah menyebut soal Rumbling yang bisa menyelamatkan bangsa Eldia.
Selain itu, Eren juga jelas-jelas menyebutkan soal “mengulur waktu” dengan cara memastikan musuh enggak bisa melakukan apa pun kepada mereka. Sejak awal, keputusan Eren udah bulat soal Rumbling dan dia sendiri udah membangun rencananya sendiri dengan menjadikan Zeke sebagai alat.
Keraguan Armin, rasa bersalahnya, penyesalan dan harapannya jika dia mengambil keputusan berbeda 3 tahun yang lalu, episode ini mungkin enggak sedalam episode lainnya sejauh ini. Namun, di episode ini kalian bisa lihat banyak pandangan muncul dan banyak pemikiran baru.
Eren dan Armin yang sama-sama menginginkan kedamaian, namun dengan metode yang berbeda. Onyankopon yang memperkenalkan pemikiran tentang Tuhan. Nicollo yang bertahun-tahun menjadi koki, namun baru kali itu merasa senang karena ada yang memuji makanannya.
Connie yang menyebut dirinya dan Sasha seperti anak kembar dan merasa kehilangan separuh dirinya saat kehilangan Sasha (siapin tisu!). Anggota Military Police Brigade yang mengamuk kepada orang Marley (pemandangan yang berbanding terbalik dengan yang terjadi di Marley). Yelena yang kekagumannya kepada Zeke lebih dalam dari kelihatannya. Hingga Levi yang enggak bisa menutupi keinginannya buat membunuh Zeke.
Sayangnya, di episode ini lagi-lagi masih kelihatan animasi yang enggak konsisten dari Mappa yang pernah muncul juga di beberapa episode sebelumnya. Khususnya Levi yang kadang terlihat lebih chubby hingga Jean yang bahkan enggak punya mata yang proper. Meski ini tentunya enggak mengurangi kedalaman ceritanya, namun jadi mengurangi kepuasan menonton episode ini.
Namun, cukup flashback-nya sampai di situ aja karena di akhir episode ini kalian bakal dibuat bingung sama “pemberontakan” yang dilakukan terhadap Anti-Marleyan Volunteers. Pemberontakan yang dilakukan oleh Garrison ini dilakukan buat membatasi pergerakan Zeke yang memang sampai saat itu masih belum sepenuhnya dipercaya. Namun, ini baru awal dari berbagai pergerakan mengejutkan lainnya yang tentunya bakal terjawab belakangan. Jadi, tungguin aja!
Armin pun mulai menyadari bahwa yang mereka lakukan saat ini enggak ada bedanya sama yang dulu dilakukan Reiner, Annie, dan Bertholdt. Mereka harus menghancurkan Marley supaya enggak dihancurkan. Kedamaian yang diinginkan Armin pun enggak lebih dari buah bencana dan tragedy, sama kayak yang dulu mereka alami.
Namun, mereka telah berhasil mendapatkan kebebasan yang selama ini dicari. Kebebasan dari Titan. Meski begitu, semua itu bukanlah akhir karena dunia yang menunggu mereka jauh lebih rumit dan kejam dari yang bisa mereka bayangkan.
Attack on Titan Final Season bisa dibilang udah mau memasuki pertengahan musim, namun kisahnya masih jauh dari akhir. Buat yang belum baca manga-nya, pasti masih banyak hal yang mengganjal dari episode ini. Namun, penantian kalian pasti bakal terjawab, kok!