*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran cerita serial Attack on Titan Season 4 yang bisa saja mengganggu kalian yang belum nonton.
Setelah melewati Episode 3 yang cukup suram, di Episode 4 ini kalian diajak buat bersantai dan rileks sejenak. Yap, sebelum semuanya tambah suram! Kalau kalian merupakan pembaca manga Attack on Titan, kalian tentu tahu bahwa bakal ada “badai” yang besar menanti sebentar lagi. Nah, sekaranglah saatnya momen sebelum “badai” yang dimaksud tersebut.
Di Episode 3 lalu, kalian sudah melihat Eren yang bertemu dengan Falco. Pertemuan yang “disengaja” ini nantinya akan berperan penting bagi apa yang terjadi di episode selanjutnya. Di sisi lain, ada tokoh lain yang dipersiapkan untuk panggung selanjutnya, yakni Keluarga Tybur dengan Willy Tybur sebagai sosok kepala keluarga.
Keluarga Tybur yang merupakan sosok “penguasa” yang mengatur Marleyan dari balik layar, sekaligus pemilik Titan ke-9, Warhammer Titan, akhirnya bertekad membuat pengakuan. Willy Tybur telah menyiapkan panggungnya untuk meluruskan sejarah yang selama ini dijadikan alat propaganda oleh bangsa Marleyan (atau sebenarnya oleh Eldian sendiri).
Menyedihkan memang melihat semua ini pada akhirnya lebih berbau politik daripada kemanusiaan. Namun, bukankah kita semua begitu? Setiap keputusan yang diambil adalah untuk meraup keuntungan sendiri.
Mencari musuh demi mendapatkan teman yang kuat, sengaja “kalah” demi bisa mengatur segalanya dengan aman dari balik layar, langkah inilah yang diambil Eldia untuk memberikan “kedamaian” palsu bagi Marleyan. Theo Magath adalah sedikit dari mereka yang mengetahui hal ini.
Meski begitu, dampak dari kedamaian palsu ini sangat besar. Karena itu, keputusan untuk mengurung Eldian yang tersisa di Pulau Paradis rasanya jadi jauh lebih masuk akal daripada ditekan di dunia yang menganggap Eldian adalah keturunan iblis.
Udo, salah satu kandidat Pejuang Eldian sendiri mengatakan bahwa Eldian mendapatkan perlakukan yang mengerikan dari seluruh dunia. Dibandingkan di luar sana, perlakuan Marleyan masih lebih manusiawi menurut mereka. Akan tetapi, apa benar dikurung di dalam tembok dan diperlakukan sebagai warga kelas dua adalah tindakan yang manusiawi?
Bagaimana pun, itu adalah dampak dari ketakutan yang mereka simpan selama ini. Merasa khawatir Eldian mengambil alih dunia sekali lagi, akhirnya mereka menekan Eldian dengan propaganda hingga merasa bersalah, berdosa, dan layak diperlakukan enggak adil kayak sekarang. Semua itu tentunya dengan alasan politis dan kemanusiaan enggak ada di sana.
Ketika Tybur menyusun skenarionya dan bersenang-senang dengan para petinggi negara lain (yang kalah dalam perang melawan Marley), di lain tempat Eren telah menggerakkan pionnya tanpa disadari oleh Marley. Memanfaatkan kepolosan dan kebaikan hati Falco, Eren menjalankan rencananya dengan sempurna. Tentu ini bakal jadi pukulan keras bagi Falco karena tanpa sadar telah membantu “pembantaian” ratusan orang nantinya.
Yang menarik dari episode ini, Eren bertemu dengan kakeknya! Di sini jadi kelihatan bahwa setiap karakter yang muncul di Attack on Titan enggak muncul tanpa arti. Pertemuan Eren dengan Jaeger tua mempertegas tujuannya yang diambilnya tanpa penyesalan.
Penyesalan hanya berujung pada ketidakmampuan seseorang buat menerima kenyataan yang pahit. Karena penyesalan itu jugalah Eren bisa berada di titik sekarang ini. Makanya, kali ini dia memantapkan tujuannya dan meyakinkan dirinya bahwa yang bakal dia lakukan setelah ini sama sekali enggak bakal bikin dia menyesal.
Sementara itu, Tybur mengumpulkan koleganya dan petinggi penting dunia untuk merayakan “kemenangan” mereka di awal. Menginvasi Pulau Paradis sejak awal menjadi tujuan Marley. Namun, Willy menawarkan hal yang berbeda, hal yang nantinya akan membawa Marley dalam kebingungan.
Seperti yang dikatakan Eren, dia bakal pulang ketika festival berakhir. Semua yang dikatakan Eren bukan kebohongan, hanya berbeda konteksnya dengan yang dipahami Falco.
Festival yang berlangsung di zona pengasingan Eldia, Liberio, akan menjadi jawaban sekaligus awal mula perang besar. Yang lebih dulu menggerakkan pionnya, dia yang akan memenangkan perang ini. Apakah Eren, atau Tybur? Yang mana pun, hasilnya bakal ketahuan di episode selanjutnya.
Lagi pula, Eren akhirnya mulai bergerak terang-terangan. Reuni dengan Reiner hanyalah awal. Panggung yang lebih besar udah siap dengan aktor-aktornya. Tinggal tunggu tirainya dibuka aja di episode selanjutnya.